Hati adalah organ vital yang menjalankan berbagai fungsi penting dalam tubuh, mulai dari metabolisme nutrisi hingga menghilangkan racun. Namun, paparan racun yang berlebihan atau konsumsi berlebihan beberapa jenis makanan dan minuman dapat membahayakan hati secara serius. Artikel ini akan membantu Anda memahami lebih dalam 6 penyebab utama kerusakan hati, sehingga Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif.
1. Paparan Racun Lingkungan
Hati berperan penting dalam menyaring racun dari darah. Namun, lingkungan sekitar mengandung banyak zat berbahaya yang dapat memengaruhi hati. Bahan kimia yang digunakan di rumah, pestisida yang menempel pada sayuran, semuanya adalah faktor yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, Anda perlu membaca petunjuk penggunaan bahan kimia dengan seksama, mencuci sayuran dengan bersih sebelum dimasak, dan membatasi paparan zat berbahaya.
6 pembunuh diam-diam yang merusak hati, apakah Anda terkena? – 1
2. Suplemen Makanan yang Merusak
Tidak semua ramuan dan suplemen makanan baik untuk kesehatan. Beberapa di antaranya dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius. Menurut Johns Hopkins Medicine, 20% kerusakan hati di Amerika Serikat terkait dengan penggunaan suplemen makanan. Mengonsumsi banyak obat atau ramuan sekaligus dapat memperburuk masalah. Beri tahu dokter tentang semua obat dan suplemen makanan yang Anda konsumsi, termasuk obat bebas.
3. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Hati adalah organ utama dalam proses metabolisme etanol, sehingga membuatnya paling rentan terhadap kerusakan saat mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Hanya 4 gelas minuman keras per hari untuk pria dan 2 gelas untuk wanita sudah dapat menyebabkan steatosis hati, hepatitis, sirosis, dan bahkan kanker hati. Hati hanya mampu memetabolisme sekitar 2 unit alkohol per hari. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan berkepanjangan dapat menyebabkan keracunan sel hati, yang mengarah pada komplikasi berbahaya. Batasi konsumsi alkohol, jika mengonsumsi, jangan melebihi 2 unit alkohol/hari. Satu unit alkohol setara dengan sekitar 3/4 botol bir 330ml (5%), 1 gelas bir 330ml, 1 gelas anggur 100ml (13,5%), atau 1 shot minuman keras 30ml (40%).
4. Kegemukan, Diabetes, atau Kolesterol Tinggi
Masalah kesehatan ini juga merupakan penyebab utama penyakit steatosis hati non-alkohol, yang dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati. Penyakit steatosis hati saat ini menjadi penyebab meningkatnya kebutuhan transplantasi hati di seluruh dunia. Mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana, meningkatkan konsumsi sayuran, buah-buahan, dan protein dapat membantu membalikkan kondisi ini pada tahap awal. Minum kopi juga disarankan.
5. Riwayat Penyakit Hati
Jika Anda atau anggota keluarga pernah menderita penyakit hati, Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit hati. Hepatitis B atau C, penyakit hemochromatosis adalah faktor risiko penting. Jika ada riwayat penyakit hati turun-temurun dalam keluarga, perlu diperhatikan dan pantau gejalanya. Jika Anda atau anggota keluarga menderita penyakit hati, hindari minum alkohol.
6. Terlalu Banyak Gula
Terlalu banyak gula dapat membahayakan hati karena hati perlu memetabolisme gula menjadi lemak. Jika mengonsumsi terlalu banyak gula, hati akan memproduksi terlalu banyak lemak, yang menyebabkan penumpukan lemak, akhirnya menyebabkan steatosis hati. Mengurangi konsumsi gula harian adalah cara untuk melindungi hati. Penelitian menunjukkan bahwa gula dapat membahayakan hati sama seperti alkohol, bahkan jika Anda tidak kelebihan berat badan.
Kesimpulan
Hati adalah organ penting yang perlu dilindungi. Memahami penyebab kerusakan hati akan membantu Anda mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif dan menjaga kesehatan yang baik. Jaga gaya hidup sehat, tambahkan pola makan yang tepat, dan periksa kesehatan secara teratur untuk melindungi hati Anda.
Referensi
- Johns Hopkins Medicine
- WebMD
- Sumber lain (jika ada)