Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Datuk Seri Windsor Paul John, menegaskan bahwa organisasi tersebut tidak berwenang untuk mencampuri kasus penolakan banding Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait pemalsuan dokumen pemain naturalisasi.
Meskipun FIFA telah menjatuhkan sanksi resmi kepada FAM dan para pemain, namun menurut prosedur internasional, FAM masih sepenuhnya dapat membatalkan keputusan FIFA di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Oleh karena itu, AFC belum dapat menindak FAM, maupun tim nasional Malaysia saat ini.
Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepak Bola Asia, Datuk Seri Windsor Paul John (Foto: Getty).
Dalam pernyataannya kepada Arena Metro, Windsor mengatakan bahwa tindakan lebih lanjut hanya dapat dilakukan jika FAM membawa kasus tersebut ke CAS.
“Saat ini, AFC tidak dapat mencampuri penolakan banding FAM oleh FIFA. Tindakan selanjutnya hanya dapat diambil setelah FAM membawa kasus tersebut ke CAS, dan proses ini dapat memakan waktu beberapa bulan,” kata Windsor.
Ia menambahkan, pengajuan berkas ke CAS saja sudah memakan waktu lebih dari sebulan, dan seluruh proses persidangan bisa memakan waktu lama sebelum putusan akhir dikeluarkan. Sekretaris Jenderal AFC menekankan bahwa organisasi ini menghormati prosedur dan kewenangan FIFA serta CAS, untuk memastikan setiap langkah dilakukan sesuai standar internasional.
“Proses ini memberi FAM kesempatan untuk mempresentasikan bukti dan argumen mereka secara lengkap. Ini adalah kesempatan bagi semua pihak yang terlibat untuk berdebat dan memastikan keputusan akhir dibuat secara adil,” ujar Windsor.
Ia juga menegaskan bahwa AFC akan memantau perkembangan kasus dengan cermat, namun tidak dapat mencampuri atau memberikan penilaian sampai CAS menerima dan mengeluarkan putusan. Namun, AFC juga “hanya akan menunggu” FAM hingga 31 Maret 2026, karena saat itu AFC akan melakukan undian babak penyisihan grup Piala Asia 2027.
Untuk sementara, tim nasional Malaysia masih diizinkan untuk berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Asia 2027 dengan dua pertandingan tersisa: menghadapi Laos pada bulan November dan melawan Vietnam pada bulan Maret tahun depan. Saat ini, Malaysia memimpin Grup F dengan selisih 3 poin dari tim peringkat kedua, Vietnam.
Namun, jika CAS tidak membatalkan sanksi FIFA, Malaysia hampir pasti akan ditindak oleh AFC karena menggunakan pemain yang tidak sah di turnamen yang berada di bawah sistem federasi ini. Sanksi yang biasa adalah kekalahan 0-3, dan yang lebih serius dapat menyebabkan larangan partisipasi di turnamen internasional di masa depan.
Tim nasional Malaysia masih terus berkompetisi di kualifikasi Piala Asia 2027 (Foto: Getty).
Sebelumnya, harapan FAM untuk membatalkan sanksi telah berakhir setelah Komite Banding FIFA menolak permohonan banding tersebut.
Dengan demikian, FIFA mempertahankan denda sebesar 350.000 CHF (sekitar 11,6 miliar VND) kepada FAM. Tujuh pemain yang terlibat masing-masing didenda 2.000 CHF (sekitar 66 juta VND) dan dilarang bermain selama 12 bulan karena melanggar Pasal 22 Kode Disipliner FIFA terkait pemalsuan dokumen.
Daftar tujuh pemain yang dikenai sanksi meliputi: Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garcas, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Kasus ini mengguncang sepak bola Malaysia, karena para pemain tersebut semuanya berperan penting dalam tim nasional, sementara FAM menghadapi risiko serius terhadap reputasinya di kancah internasional.
Source link: https://dantri.com.vn/the-thao/afc-chua-the-xu-phat-malaysia-tuyen-viet-nam-van-phai-cho-20251104124658853.htm



