Distributor NEW mengungkapkan kepada Naver: “Setelah melewati 1 juta penonton di Indonesia, Dark Nuns (Biara Gelap) juga mendapatkan perhatian besar dari penonton global dengan memimpin box office Filipina selama dua minggu berturut-turut.”
Dark Nuns dirilis di Korea pada 24 Januari, telah melampaui titik impas di pasar domestik dan terus menarik penonton baik dalam maupun luar Korea. Menurut data Dewan Film Korea (KOFIC), Dark Nuns telah melampaui 1,6 juta penonton di Korea hingga 10 Februari.
“Dark Nuns” Song Hye Kyo sedang menjadi fenomena di banyak negara (Foto: Naver).
Sebelum rilis, Dark Nuns menuai kontroversi terkait naskahnya, bahkan ada seruan boikot karena pendekatan cerita yang dianggap kurang koheren oleh sutradara.
Namun, film ini tetap dirilis dengan sukses, mengungguli beberapa pesaing seperti Hitman 2 (dibintangi Kwon Sang Woo) dan Secret: Untold Melody (dibintangi D.O), serta Harbin (dibintangi Hyun Bin) dan blockbuster asing lainnya.
Saat ini, Dark Nuns telah menjual hak distribusi ke 160 negara, menarik perhatian penonton global termasuk Australia, Selandia Baru, Thailand, Laos, Amerika Utara, Myanmar, Singapura, dan Indonesia. Penonton Vietnam akan dapat menonton mega-hit Song Hye Kyo mulai 21 Februari mendatang.
Di Indonesia, Dark Nuns menjadi film Korea dengan pendapatan pembukaan tertinggi, menempati posisi kedua sebagai film Korea paling sukses sepanjang masa di negara tersebut. Di Filipina, film ini mendominasi box office selama dua minggu berturut-turut sejak pemutaran.
Media Korea menyatakan bahwa nama Song Hye Kyo tampaknya tak pernah kehilangan popularitas di pasar Asia Tenggara, membantu menarik penonton internasional ke bioskop.
Sebagai bentuk apresiasi kepada penonton, para pemeran utama termasuk Song Hye Kyo, Jeon Yeo Been, dan Lee Jin Wook bersama kru film membuat pose hati dengan tangan mereka.
Salah satu adegan dalam “Dark Nuns” (Foto: Sina).
Film ini menceritakan kisah para biarawati yang mencoba melakukan ritual terlarang untuk menyelamatkan seorang bocah laki-laki yang dirasuki roh jahat kuat. Ini adalah sekuel resmi dari film horor populer tahun 2015 – The Priests dan menandai kembalinya Song Hye Kyo ke layar lebar Korea setelah hampir 10 tahun absen sejak My Brilliant Life (2014).
Menurut media Tiongkok, naskah yang menarik dan chemistry antara dua pemeran utama menjadi faktor utama daya tarik Dark Nuns. Film ini memberikan sentuhan berbeda dibanding formula film mistis biasa.
Dark Nuns disutradarai oleh Jang Jae Hyun – orang di balik kesuksesan blockbuster Korea – Exhuma (2024). Film ini terus mengeksplorasi tema dunia jahat dan ritual pengusiran setan.
Tidak hanya memperkuat elemen horor dengan adegan eksorsisme yang intens, film ini juga menggambarkan secara mendalam pergulatan psikologis para karakter.
Langkah Besar Song Hye Kyo
Prestasi Dark Nuns juga menegaskan bahwa Song Hye Kyo bukan hanya ratu drama Korea tetapi juga nama yang patut diperhitungkan di industri film.
Dalam film, aktris top Korea ini berperan sebagai biarawati Yunia, sebuah karakter yang membutuhkan kedalaman akting.
Song Hye Kyo terus menunjukkan kemajuan aktingnya di “Dark Nuns” (Foto: Naver).
Karakternya bukan hanya seorang biarawati, tetapi juga seseorang yang dipenuhi konflik batin. Dia adalah wanita dengan penampilan keras, tidak ragu menggunakan kata-kata pedas, mematahkan stereotip karakter yang biasa ia mainkan di layar. Di balik penampilan tangguh itu tersembunyi hati yang penuh empati, kasih sayang, dan tekad untuk menyelamatkan jiwa bocah yang dirasuki iblis.
Ekspresi wajah Song Hye Kyo memberikan ciri khas pada karakternya. Ia sendiri mengakui bahwa ia mencurahkan banyak usaha untuk karakter ini, hidup bersama karakter tersebut selama proses syuting.
Selain akting individu, Song Hye Kyo juga menunjukkan chemistry luar biasa dengan aktris Jeon Yeo Been (sebagai biarawati Mikaela). Hubungan antara kedua karakter dibangun berdasarkan kontras. Mikaela adalah psikiater yang mendengarkan informasi ilmiah, sementara Yunia adalah sosok yang bergerak berdasarkan insting dan firasat hati.
Dark Nuns adalah langkah berani lainnya bagi Song Hye Kyo setelah The Glory (Vengeance in the Spotlight). Bintang generasi 80-an ini tidak lagi memedulikan kostum atau penampilan karakternya, melainkan fokus pada kompleksitas emosi dan sisi berduri dari karakternya.
Song Hye Kyo (lahir 1981) menjadi terkenal di seluruh Asia melalui film Autumn in My Heart, kemudian membintangi banyak film populer seperti That Winter, The Wind Blows, Descendants of the Sun, Vengeance in the Spotlight, Full House…
Naver menyebutkan bahwa Song Hye Kyo saat ini menempati posisi aktris dengan bayaran tertinggi di Korea, setara dengan “Gadis Nakal” Jeon Ji Hyun.
“Sekarang, setelah memasuki usia 40-an, saya lebih siap secara mental. Saya dengan mudah melihat perbedaan jelas antara penampilan saya dan rekan-rekan yang lebih muda. Saat ini, saya harus fokus pada akting yang baik, karena saya tidak lagi bisa mengandalkan penampilan,” katanya tentang pemilihan peran di layar.
Pada 2017, dia menempati urutan ke-7 dalam daftar “40 selebriti paling berpengaruh di Korea” versi Forbes.
Berkat kecantikan alaminya dan reputasi di dunia hiburan, Song Hye Kyo menjadi duta merek untuk berbagai brand ternama. Menurut Forbes Korea, “dewi wajah polos Korea” ini memiliki kekayaan lebih dari 42 juta USD.
Source link: https://dantri.com.vn/giai-tri/dark-nuns-cua-song-hye-kyo-gay-sot-toan-cau-20250213105732416.htm