Selain sebagai mantan Sekjen AFF, Datuk Seri Azzuddin Ahmad juga merupakan mantan Sekjen Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Mantan pejabat sepak bola Malaysia dan Asia Tenggara tersebut mengikuti dengan cermat perkembangan kasus 7 pemain naturalisasi Malaysia, yaitu Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Gabriel Palmero, Jon Irazabal, Hector Hevel, dan Joao Figueiredo yang diskors oleh FIFA. FAM didenda FIFA sebesar 350.000 franc Swiss (sekitar 11,6 miliar VND).
Berbicara kepada media Malaysia pada 7 November, Seri Azzuddin Ahmad mengatakan: “Saya berpendapat bahwa FAM tidak seharusnya melanjutkan gugatan terhadap FIFA di Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS). Menurut perhitungan saya, biaya yang harus dikeluarkan FAM untuk melanjutkan gugatan ini sangat besar, bisa mencapai jutaan ringgit (lebih dari 6 miliar VND).”
“Daripada menggunakan uang untuk melanjutkan gugatan ini, FAM bisa menggunakan dana tersebut untuk mengembangkan sepak bola komunitas di Malaysia,” tambah mantan Sekjen AFF, mantan Sekjen FAM Seri Azzuddin Ahmad.
Selain itu, mantan pejabat sepak bola Malaysia dan regional tersebut juga mengungkapkan fakta mengejutkan, yaitu situasi pemain yang gajinya belum dibayar di Malaysia.
Seri Azzuddin Ahmad menyatakan: “Bahkan jika ada seseorang yang menggantikan FAM untuk membayar biaya gugatan di CAS (merujuk kepada pemilik klub Johor Darul Tazim Tunku Ismail Sultan Ibrahim, yang telah menyatakan akan mensponsori dana ini untuk FAM), akan lebih baik jika orang tersebut menggunakan uang itu untuk membayar tunggakan gaji para pemain.”
“Jika uang tersebut digunakan untuk membayar tunggakan gaji para pemain, itu akan lebih baik bagi klub-klub dan tim nasional Malaysia, daripada kita harus membuang waktu dan uang untuk kasus di CAS,” kata mantan Sekjen AFF, mantan Sekjen FAM Seri Azzuddin Ahmad.
Ketika Seri Azzuddin Ahmad memberikan pernyataan di atas, mungkin mantan pejabat sepak bola Asia Tenggara dan Malaysia tersebut telah memperkirakan bahwa FAM akan sulit memenangkan gugatan terhadap FIFA di CAS, jika FAM tidak memiliki bukti tambahan yang dapat membuat perubahan signifikan saat kedua belah pihak di pengadilan.



