Pedagang Buah Bagikan Jeruk kepada Tentara yang Sedang Berbaris

Bắt gặp bộ đội hành quân, chủ cửa hàng bán trái cây làm chuyện xúc động

Baru-baru ini, sebuah video yang menunjukkan momen indah antara tentara dan seorang pemilik toko buah menjadi viral di media sosial.

Dalam keterangan unggahan tersebut, pemilik video menulis: “Jika kalian tidak memegang senjata, kami takkan bisa memegang pena.”

Ibu Tư membawa keranjang jeruk dan berdiri di pinggir jalan untuk membagikannya kepada para tentara (Video: Arsip pribadi).

Dalam video tersebut, saat melihat rombongan tentara berbaris melewati tokonya, wanita itu dengan cepat mengambil beberapa jeruk untuk diberikan kepada mereka. Bahkan, pemilik toko membawa seluruh keranjang jeruk mendekati jalan agar para tentara dapat mengambilnya tanpa mengganggu waktu perjalanan mereka.

Momen ini dengan cepat menarik perhatian 2,5 juta penonton serta ratusan ribu likes dan komentar setelah muncul di media sosial. Banyak orang menyampaikan apresiasi mereka dan mengucapkan terima kasih kepada pemilik toko buah atas tindakan mulia tersebut.

Saat berbicara dengan Dân trí, Ibu Nguyễn Thị Tư (36 tahun, dari Kota Sông Công, Thái Nguyên) membenarkan bahwa dirinya adalah pemilik video yang sedang viral di media sosial.

Ibu Tư menjelaskan bahwa video tersebut direkam pada sore hari tanggal 13 Februari, ketika dia secara kebetulan melihat rombongan tentara berbaris melewati rumahnya.

“Rumah saya dekat dengan barak tentara, jadi setiap kali ada rombongan yang lewat, mereka selalu melintas di sini. Setiap kali melihat tentara, saya merasa tersentuh, campuran antara rasa hormat dan kekaguman.

Di dalam rombongan itu, ada tentara muda yang harus menjalani pelatihan dan berbaris dengan keras. Melihat seragam tentara, saya teringat pada anak laki-laki saya sendiri, seusia mereka namun belum melakukan hal besar apa pun,” kata Ibu Tư.

Menurut pemilik toko, saat rombongan tentara berbaris melewati tokonya, ada pelanggan di dalam toko. Saat melihat rombongan mendekat, dia buru-buru meminta pelanggan untuk segera membayar agar dia bisa memberikan buah kepada tentara. Pelanggan mengerti dan mendukung dengan senang hati, bahkan ada yang keluar untuk melihat.

Pedagang buah membagikan jeruk kepada tentaraPedagang buah membagikan jeruk kepada tentaraIbu Tư mempersiapkan jeruk untuk dibagikan kepada tentara (Foto: Arsip pribadi).

“Kemarin rombongannya hanya sekitar 50 orang, tapi ada kalanya saya memberikan kepada rombongan hingga ratusan orang. Kemarin karena ada pelanggan, saya tidak sempat menyiapkan lebih banyak.

Saya merasa bersalah karena tidak menyiapkan cukup buah untuk dibagikan. Melihat orang-orang menunggu membuat saya merasa sangat bersalah,” katanya.

Wanita itu menjelaskan bahwa di kesempatan sebelumnya, dia memberikan 14-15kg apel dan jeruk mandarin kepada tentara. Kemarin, dia membawa keranjang jeruk seberat sekitar 16-17kg untuk dibagikan. Ada juga stroberi, tetapi karena rombongan bergerak cepat, dia tidak sempat mengeluarkannya.

“Dulu, saya membagikan satu per satu langsung ke tangan mereka, tapi cara itu membuat beberapa orang mendapatkan dan beberapa tidak, sehingga saya merasa bersalah. Kemarin, saya belajar dari pengalaman dan membawa seluruh keranjang jeruk agar ‘para tentara’ bisa mengambilnya dengan mudah.

Para tentara muda sangat ramah dan sopan. Setiap kali mereka selalu membungkuk dan berkata: ‘Terima kasih!’ Bahkan, ada yang sudah berjalan jauh masih menoleh dan berteriak: ‘Terima kasih!'” katanya.

Bukan hanya memiliki banyak kenangan dengan tentara, Ibu Tư juga mengatakan bahwa banyak pelanggannya adalah tentara.

“Tentara banyak membantu kami, mulai dari berkebun, menggali saluran air, hingga memanen hasil pertanian. Apa pun siap mereka bantu,” katanya.

Pemilik toko buah itu mengatakan awalnya dia mengunggah video tersebut di TikTok hanya untuk bersenang-senang, tak disangka mendapat banyak perhatian.

“Dulu, saya sangat ingin melakukan ini tetapi ragu, takut dikatakan sombong. Ada yang bilang, ‘Orang tua tidak diberi nafkah malah memberi tentara.’ Padahal, saya tidak membiarkan orang tua saya kekurangan.

Selain itu, sejak ikut dalam banyak kegiatan amal, saya mulai terbiasa dengan hal ini dan tidak lagi takut dicibir,” ungkap Ibu Tư.

Menurutnya, ini juga merupakan cara untuk mendidik anak-anaknya.

“Saya ingin anak-anak saya melihat dan memahami bahwa kadang-kadang memberi tidak butuh alasan. Saat badai kemarin, saya juga mengumpulkan makanan untuk dibagikan kepada orang-orang. Buah yang tidak terjual atau rusak ya sudahlah. Namun, setelah badai berakhir, warga datang untuk mendukung lagi. Jika kita terus memberi, suatu hari pasti akan kembali,” pesan pemilik toko itu.


Tautan sumber: https://dantri.com.vn/an-sinh/bat-gap-bo-doi-hanh-quan-chu-cua-hang-ban-trai-cay-lam-chuyen-xuc-dong-20250214180920705.htm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *