1 April 2025 – Dinas Keamanan Pangan Kota Ho Chi Minh sedang giat menyelidiki penyebab puluhan siswa di jaringan sekolah Tuệ Đức menunjukkan tanda-tanda keracunan makanan setelah makan di sekolah. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi orang tua dan masyarakat.
Dugaan Penyebab: Makanan yang Diolah di Sekolah
Pada tanggal 28 Maret, Dinas Keamanan Pangan Kota Ho Chi Minh menerima informasi tentang beberapa siswa di dua sekolah dasar dan menengah di jaringan sekolah Tuệ Đức yang menunjukkan gejala mual dan diare. Dua sekolah tersebut adalah Sekolah Dasar dan Menengah Tuệ Đức dan Sekolah Dasar dan Menengah Tâm Tuệ Đức. Dua hari sebelumnya, seorang orang tua telah melaporkan masalah tersebut ke Kantor Pendidikan dan Pelatihan Kota Thủ Đức, kemudian informasi tersebut diteruskan ke Kantor Kesehatan Kota Thủ Đức.
Di Sekolah Dasar dan Menengah Tuệ Đức, 38 siswa tercatat menunjukkan gejala keracunan makanan, terutama sakit kepala, muntah, dan diare setelah makan di sekolah. Sebagian besar siswa telah pulih. Sekolah telah mengambil sampel makanan yang diduga mengirimkannya ke Institut Pasteur Ho Chi Minh untuk diuji. Bersamaan dengan itu, sekolah juga memeriksa prosedur pengolahan makanan di Perusahaan Perseroan Terbatas Internasional Haxeca Mekong – penyedia makanan untuk sekolah.
Demikian pula, di Sekolah Dasar dan Menengah Tâm Tuệ Đức, 2 orang tua melaporkan anak-anak mereka mengalami mual dan diare setelah makan siang pada tanggal 25 Maret. Anak-anak dibawa ke Rumah Sakit Anak 2 dan Rumah Sakit Lê Văn Thịnh, dan didiagnosis menderita radang usus dan lambung. Sekolah juga telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di Institut Pasteur Ho Chi Minh.
Berdasarkan informasi awal, makanan yang diduga menyebabkan keracunan adalah mi goreng dan yogurt.
Persyaratan Pelaporan Tepat Waktu dan Penelusuran Asal Makanan
Wakil Profesor Phạm Khánh Phong Lan, Direktur Dinas Keamanan Pangan Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa kegagalan pelaporan tepat waktu ke otoritas terkait telah menyebabkan hilangnya sampel makanan yang disimpan. Ini adalah poin penting untuk dipelajari oleh instansi lain.
Dinas Keamanan Pangan Kota Ho Chi Minh telah melakukan inspeksi dan pengawasan terhadap Perusahaan Perseroan Terbatas Internasional Haxeca Mekong – penyedia makanan untuk kedua sekolah tersebut. Direktorat Keamanan Pangan (Kementerian Kesehatan) juga telah mengeluarkan surat yang meminta Dinas Keamanan Pangan Kota Ho Chi Minh untuk segera menyelidiki penelusuran asal makanan, mengambil sampel makanan dan spesimen untuk diuji guna menemukan penyebabnya. Otoritas terkait perlu menangguhkan sementara operasi tempat pengolahan makanan jika ditemukan adanya potensi untuk terus menyebabkan keracunan makanan, dan menindak tegas pelanggaran peraturan keamanan pangan.
Pencegahan Keracunan Makanan
Otoritas terkait juga meningkatkan inspeksi lintas sektoral terhadap fasilitas, usaha, dan individu yang menyediakan makanan untuk mencegah kemungkinan keracunan makanan. Sistem sekolah Tuệ Đức perlu berkolaborasi erat dengan instansi kesehatan dalam penyelidikan sesuai prosedur ketika terjadi dugaan keracunan makanan. Masyarakat juga diperingatkan tentang kemungkinan keracunan akut dari makanan yang tidak memenuhi standar keamanan pangan.
Kesimpulan: Kasus keracunan makanan pada siswa sekolah Tuệ Đức menunjukkan pentingnya pelaporan tepat waktu dan kepatuhan terhadap peraturan keamanan pangan. Investigasi menyeluruh dan tindakan tegas akan membantu mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Referensi:
Catatan: Artikel ini disusun dan diringkas dari sumber berita asli.