“Menyanyikan Kembali Kisah Perdamaian” Viral di Media Sosial
Pada akhir April, yang bersejarah, dan di tengah semangat nasional yang meriah menjelang peringatan 50 tahun Hari Pemersatu Bangsa (30/4/1975-30/4/2025), sebuah lagu bernada lembut namun penuh semangat tiba-tiba menjadi “perbincangan hangat” di media sosial. Lagu tersebut adalah “Menyanyikan Kembali Kisah Perdamaian” karya komponis Nguyễn Văn Chung.
Dari platform seperti TikTok, Facebook hingga YouTube, di mana-mana terdengar lagu yang memuji rasa cinta tanah air dan mengingatkan kita pada pengorbanan generasi terdahulu untuk mempertahankan kemerdekaan saat ini.
Momen para prajurit berparade menyanyikan “Menyanyikan Kembali Kisah Perdamaian” (Video: TikTok pntn-3008).
Salah satu momen yang sangat menyentuh hati dan banyak dibagikan di media sosial adalah cuplikan video latihan parade militer malam 25/4 di Distrik 1, Kota Ho Chi Minh. Ribuan prajurit dalam seragam militer yang rapi, bersama banyak warga di sepanjang jalan, menyanyikan lagu “Menyanyikan Kembali Kisah Perdamaian”.
Lirik lagu yang sederhana dan tulus tentang tanah air, tentang keinginan perdamaian, memancarkan rasa bangga dan menyentuh hati banyak orang.
Tidak memilih gaya musik revolusioner tradisional yang biasanya penuh semangat dan bersemangat, “Menyanyikan Kembali Kisah Perdamaian” mengambil jalannya sendiri: semangat nasionalisme diungkapkan melalui melodi yang lembut, mudah diakses, dan dekat dengan ritme kehidupan modern. Ketenangan inilah yang membuat lagu ini cepat diterima oleh generasi muda.
Poin penting dari lagu ini adalah bait repetitif: “Agar negeri ini damai mulai sekarang/ Agar warna merah bendera kebebasan/ Agar tawa terdengar di mana-mana sejak kemenangan/ Bersama menyanyikan kisah perdamaian/ Melihat tanah air bersinar cerah dalam fajar/ Melihat sinar matahari menyinari bendera nasional berkibar dengan gagah berani”.
Bagian lagu ini dengan cepat menjadi tren di media sosial. Banyak video yang merekam momen latihan parade militer atau momen kehidupan sehari-hari seorang prajurit, semuanya dipadukan dengan melodi lagu tersebut, menciptakan suasana yang penuh semangat tetapi juga penuh emosi.
Berdasarkan data dari platform YouTube, TikTok, dan Facebook, “Menyanyikan Kembali Kisah Perdamaian” saat ini telah melampaui 1 miliar tampilan, dan angka ini terus meningkat seiring dengan mendekatnya Hari Libur 30/4.
Tidak hanya populer dalam kehidupan sehari-hari, lagu ini juga dipilih untuk dibawakan dalam banyak pertunjukan seni besar.
“Menyanyikan Kembali Kisah Perdamaian” menandai kolaborasi antara komponis Nguyễn Văn Chung dan penyanyi Duyên Quỳnh (Foto: Facebook tokoh).
Kisah di Balik Lagu
Menyaksikan penyebaran “Menyanyikan Kembali Kisah Perdamaian” yang luar biasa, komponis Nguyễn Văn Chung juga tidak dapat menyembunyikan rasa harunya.
Dalam wawancara dengan wartawan Dân trí, ia mengatakan sangat senang lagu ciptaannya diterima secara luas, tetapi baginya, “senang” saja tidak cukup. Ia menyatakan: “Menyanyikan Kembali Kisah Perdamaian” tidak hanya disukai oleh orang dewasa, tetapi juga oleh generasi muda dan anak-anak.
Yang lebih menyentuh hati saya adalah lagu ini juga menerima cinta dan penghormatan dari para prajurit, pejabat pemerintahan, serta para ahli. Bagi saya, ini bukan hanya kegembiraan, tetapi juga kehormatan dan kebanggaan yang besar”.
Komposer itu menceritakan bahwa ia menulis lagu ini pada akhir tahun 2023, saat ia sedang mengerjakan album musik tanah air.
Setelah sekian lama sukses dengan lagu-lagu bertema cinta, keluarga, dan anak-anak, Nguyễn Văn Chung merasa terdorong untuk menantang dirinya sendiri dalam tema baru yang lebih sakral.
“Pada saat itu, penyanyi Duyên Quỳnh ingin membuat produk musik untuk diberikan kepada ayahnya – seorang veteran – dan rekan-rekannya,” kenang Nguyễn Văn Chung.
Komponis Nguyễn Văn Chung (Foto: Facebook tokoh).
Namun, ketika ia mempertimbangkan keseluruhan album, ia menyadari bahwa masih kekurangan lagu bertema yang bersifat umum, yang dapat menghubungkan seluruh isi. Dari situlah “Menyanyikan Kembali Kisah Perdamaian” lahir.
Pada bagian awal lagu, Nguyễn Văn Chung membangkitkan citra generasi muda di hadapan tugu peringatan, makam pahlawan tanpa nama, tugu para pemimpin dan pahlawan nasional, tulisan-tulisan emas yang mencatat jasa-jasa leluhur. Rasa terima kasih tersebut disalurkan dengan alami ke dalam setiap baris lagu.
Pada bagian bait repetitif, komponis menyatakan bahwa ia ingin menyampaikan semangat pengabdian generasi muda: Bagaimana kita harus menjalani hidup untuk layak dengan pengorbanan besar, untuk belajar, bekerja dan berkontribusi untuk membangun negara yang semakin makmur.
Citara yang tertanam pada akhir lagu “Sinar matahari menyinari bendera nasional merah bintang kuning berkibar dengan gagah berani” bukanlah hasil kreasi yang spontan, melainkan berasal dari kenangan sehari-hari.
Komponis Nguyễn Văn Chung menceritakan: “Gambar ini terukir dalam pikiran saya sejak berinteraksi dengan siswa sekolah dasar, menengah, acara pengibaran bendera pada hari Senin. Setiap kali saya melihat bendera merah bintang kuning berkibar di bawah sinar matahari pagi, saya selalu merasakan rasa bangga yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Karena itu, saya memutuskan untuk mempertahankan gambar ini untuk baris lagu terakhir”.
Tidak hanya terinspirasi oleh simbol sejarah, Nguyễn Văn Chung juga terdorong untuk menulis lagu dari kisah nyata yang dia saksikan dan dengar.
Suatu ketika, Duyên Quỳnh menceritakan kepadanya tentang kunjungannya bersama ayahnya ke pertemuan mantan prajurit. Di sana, citra para prajurit zaman dulu muncul: Ada yang kehilangan lengan, ada yang kehilangan kedua kaki, ada yang masih memiliki bekas luka peluru perang di tubuhnya.
“Melihat dengan mata kepala sendiri dan mendengar mereka menceritakan kisahnya, jauh lebih berkesan daripada hanya berdiri di depan tugu atau menonton film dokumenter,” cerita Nguyễn Văn Chung dengan penuh emosi.
Ia menyadari bahwa pengorbanan bukanlah hal yang hanya ada dalam sejarah, tetapi ada di depan mata generasi saat ini. Emosi tulus inilah yang menjadi bahan dari setiap baris, setiap nada dari “Menyanyikan Kembali Kisah Perdamaian”.
Komponis Nguyễn Văn Chung bergabung dengan penonton saat parade militer pada pagi hari 27/4 (Foto: Facebook tokoh).
Perubahan dari Remix
Nguyễn Văn Chung sendiri tidak menyangka lagu ini akan menyebar begitu luas. Ia berpendapat bahwa keberuntungan itu datang dari remix yang dilakukan oleh produser Đức Tư.
“Jika tidak ada remix itu, mungkin ‘Menyanyikan Kembali Kisah Perdamaian’ hanya akan tetap berada di album, bukan meledak seperti ini,” akunya.
Ritme modern dan muda dalam remix telah memudahkan lagu ini untuk diakses oleh generasi muda, sehingga melodi tradisional mendapatkan tampilan baru yang sesuai zaman, tetapi tidak kehilangan nilai inti.
Di media sosial, Nguyễn Văn Chung menerima banyak pesan dan komentar dari anak muda: “Terima kasih, Pak Chung, untuk lagu yang indah”, “Menghormati komponis yang telah menciptakan lagu yang sangat bermakna ini”…
Tanggapan yang manis dan penuh emosi ini, baginya, adalah hadiah yang paling berharga.