Pada tanggal 20 Januari, Tim kerja yang dipimpin oleh Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (NN-PTNT) bekerja sama dengan Dinas Keamanan Pangan TPHCM melakukan inspeksi dan pengawasan terhadap beberapa fasilitas produksi dan distribusi pangan untuk memastikan keamanan pangan (ATTP) menjelang Tahun Baru Imlek 2025.
Pelanggaran Ditemukan di Supermarket MM Mega Market
Di sistem supermarket MM Mega Market (cabang di Kecamatan An Phú, Kota Thu Duc), tim kerja menginspeksi area penjualan dan zona pengolahan produk pertanian serta perikanan. Beberapa masalah ditemukan selama inspeksi:
- Zona pengolahan tidak memiliki area terpisah untuk membedakan produk baru dan lama (barang obral).
- Area wastafel digunakan untuk meletakkan ikan dan kain lap.
- Pekerja tidak menggunakan sarung tangan saat mengolah produk dan tidak mengenakan alat pelindung diri secara lengkap.
- Udang diletakkan di atas baterai di area pengolahan, yang dapat membahayakan kesehatan.
Selain itu, di area penjualan, beberapa produk seperti tauge menampilkan informasi sumber yang salah ketika kode QR dipindai, sementara asam bambu tidak dapat dilacak sumbernya.
Usulan Peningkatan Pengendalian ATTP
Bapak Ngô Hồng Phong, Kepala Biro Kualitas, Pengolahan, dan Pengembangan Pasar (Kementerian NN-PTNT), menekankan bahwa supermarket harus mengontrol dokumen sertifikasi kualitas pangan dengan ketat untuk memastikan informasi akurat sampai ke konsumen.
Setelah penemuan tauge mengandung zat terlarang di Đắk Lắk, MM Mega Market meluncurkan program “Centang Hijau Tanggung Jawab”. Jika ada produsen atau fasilitas yang melanggar ATTP, supermarket akan segera melaporkannya ke otoritas terkait. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan 7 sistem ritel lainnya untuk serentak tidak menggunakan produk dari produsen yang melanggar.
Hasil Inspeksi ATTP di Seluruh Kota
Menurut rencana Komando Gabungan Antar Departemen tentang ATTP TPHCM, otoritas telah membentuk 316 tim inspeksi, dengan hampir 1.700 fasilitas yang diawasi. Isi inspeksi mencakup kondisi fisik produksi, kualitas pangan, sumber asal, dan kepatuhan terhadap regulasi pelabelan dan periklanan.
Hasilnya menunjukkan 47 fasilitas melanggar, dengan total denda mencapai 63,8 juta VND.
Tantangan dalam Pengendalian ATTP
Ibu Phạm Khánh Phong Lan, Direktur Dinas Keamanan Pangan TPHCM, berbagi bahwa meskipun jumlah pelanggaran telah berkurang dibandingkan sebelumnya, tantangan dalam pengendalian tetap ada. Misalnya, pengambilan sampel pangan sering kali membutuhkan beberapa hari untuk hasilnya keluar, sementara barang dagangan tidak bisa langsung dihentikan penjualannya.
Untuk produk segar, otoritas telah menerapkan tes cepat untuk penyaringan. Jika hasilnya positif, barang akan ditahan untuk pengujian lebih lanjut. Namun, pembelian alat tes sering menghadapi kesulitan dalam proses pembayaran.
Usulan Solusi Terpadu
Pemimpin Dinas Keamanan Pangan TPHCM mengusulkan perlunya solusi terpadu dalam pengendalian pangan dan rumah pemotongan hewan antar provinsi. Ini akan membantu mencegah produk pangan berkualitas rendah dari daerah lain masuk ke TPHCM.
Sebagai kesimpulan, peningkatan inspeksi dan pengawasan ATTP menjelang Tahun Baru Imlek 2025 sangat penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan konsumen. Fasilitas produksi dan penjualan harus mematuhi ketat peraturan ATTP untuk menghindari pelanggaran dan menjaga reputasi merek.