Pada tanggal 26 Januari, Rumah Sakit Bach Mai telah memberikan informasi terbaru tentang kondisi kesehatan 34 pasien anak yang mengalami keracunan setelah menelan zat pemusnah tikus fluoroacetate secara keliru. Menurut para dokter, dari jumlah tersebut, 4 anak mengalami kerusakan otak, 9 anak berisiko kejang berdasarkan elektrokardiogram, dan 13 anak mengalami masalah fungsi jantung. Berikut adalah perkembangan detail serta rencana perawatan untuk pasien-pasien tersebut.
Kondisi Kesehatan Saat Ini dari Anak-anak Pasien
Setelah evaluasi ulang pada tanggal 26 Januari, 23 anak telah diperbolehkan pulang karena kondisi kesehatannya stabil. Namun, masih ada 11 anak yang harus terus menjalani perawatan karena adanya gangguan pada elektrokardiogram atau kerusakan otak.
Para dokter di Rumah Sakit Bach Mai menyatakan bahwa pasien anak akan diperiksa dengan teliti menggunakan metode elektrokardiogram untuk menentukan risiko kejang. Beberapa kasus mungkin memerlukan pemindaian MRI otak untuk mengevaluasi tingkat kerusakan sebelum keputusan untuk dirujuk ke rumah sakit lain atau diperbolehkan pulang bersama resep obat dan jadwal kontrol ulang. Tujuan utama adalah memastikan semua anak mendapatkan perawatan terbaik, sehingga dapat kembali ke rumah dan merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarga mereka.
Virus racun tikus menyerang anak-anak: 11 anak masih dirawat – 1
Anak-anak diberi arahan oleh dokter sebelum diperbolehkan pulang (Foto: Nguyên Hà).
Perkembangan Awal Kasus
Pada sore hari tanggal 22 Januari, Pusat Pediatrik dan Pusat Detoksifikasi di Rumah Sakit Bach Mai menerima 32 pasien anak, sebagian besar siswa dari kelas 1 hingga kelas 5 di Sekolah Dasar Phu Binh, Kota Tuyen Quang. Anak-anak tersebut dirawat dalam kondisi keracunan setelah menelan salah satu zat pemusnah tikus berwarna merah, yang disebut sebagai “sirup merah”.
Hari berikutnya, dua pasien tambahan dibawa ke rumah sakit, meningkatkan totalnya menjadi 34. Dr. Nguyen Trung Nguyen – Direktur Pusat Detoksifikasi – mengonfirmasi bahwa ini adalah kasus keracunan zat fluoroacetate/fluoroacetamide berdasarkan karakteristik cairan merah dan hasil uji toksikologi.
Selain itu, para dokter juga sedang memantau kemungkinan adanya bahan berbahaya lain dalam sampel, karena tas yang ditemukan oleh anak-anak tersebut juga berisi botol berwarna biru.
Risiko dan Akibat dari Zat Pemusnah Tikus Fluoroacetate
Fluoroacetate/fluoroacetamide adalah zat pemusnah tikus berasal dari Tiongkok, dikenal dengan kekuatan toksisitasnya yang sangat tinggi. Pada infeksi berat, korban bisa mengalami gejala serius seperti kejang, koma, kerusakan otak parah, peradangan miokardium akut, gagal jantung, arritmia, sindrom jantung, dan hipokalemia.
Dalam kasus keracunan berat, penderita bisa mengalami kerusakan multiorgan, yang dapat menyebabkan risiko kematian jika tidak ditangani dengan tepat waktu.
Solusi Pengobatan dan Pencegahan
Saat ini, tim medis di Rumah Sakit Bach Mai sedang bekerja keras untuk merawat dan memantau kondisi kesehatan pasien anak-anak. Metode pengobatan difokuskan pada penurunan dampak racun terhadap sistem saraf dan kardiovaskular, serta mendukung pemulihan fungsi organ yang terpengaruh.
Secara komunitas, kasus ini merupakan peringatan serius tentang pentingnya penyimpanan zat berbahaya di luar jangkauan anak-anak. Orang tua dan guru perlu meningkatkan pengawasan, serta memberikan arahan kepada anak-anak tentang bagaimana mengenali dan menghindari bahan berbahaya.
Kesimpulan
Kasus keracunan massal di Sekolah Dasar Phu Binh adalah pelajaran menyedihkan tetapi juga membantu meningkatkan kesadaran tentang keselamatan lingkungan hidup dan belajar bagi anak-anak. Dengan dedikasi tim medis, diharapkan semua pasien anak akan segera pulih sepenuhnya dan kembali ke rumah untuk merayakan Tahun Baru Imlek.
Selalu prioritaskan keselamatan dan lakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan generasi masa depan.
Referensi: dantri.com.vn