Cara Efektif Menurunkan Kadar Etanol Setelah Minum Minuman Keras

Mẹo giảm nồng độ cồn sau khi uống rượu bia

Setelah acara-acara meriah di hari Tahun Baru, banyak orang mencari cara untuk menurunkan kadar etanol dengan cepat agar kembali waspada dan menjaga kesehatan. Menurut Drs. M. Đặng Du Mạnh, anggota Asosiasi Penyakit Vaskular Vietnam, proses penguraian etanol dalam tubuh tidak selalu berlangsung sesuai harapan. Namun, beberapa langkah sederhana dapat membantu secara efektif.

Mengapa Kadar Etanol Sulit Diturunkan Secara Cepat?

Setelah minum minuman keras, etanol diserap dengan cepat melalui lapisan lendir lambung dan usus halus, masuk ke darah, dan tersebar ke organ-organ tubuh. Ginjal bertanggung jawab utama dalam mengubah etanol menjadi dua tahap utama.


Ginjal membutuhkan waktu untuk mengubah etanol dari minuman keras (Foto: Getty).

Menurut Dr. Mạnh, sekitar 90% etanol diolah oleh ginjal. Enzim alcohol dehydrogenase (ADH) mengubah etanol menjadi acetaldehyde – senyawa beracun yang menyebabkan sakit kepala, mual, dan lelah. Kemudian, enzim acetaldehyde dehydrogenase (ALDH) mengubah acetaldehyde menjadi acetate, yang kurang berbahaya, dan akhirnya terurai menjadi air dan CO₂, dikeluarkan melalui urine, napas, dan keringat.

Namun, ginjal hanya dapat memproses sekitar 7-10 gram etanol per jam (setara dengan satu kaleng bir 330 ml). Jika terlalu banyak atau terlalu cepat diminum, kadar etanol dalam darah akan meningkat, menyebabkan pusing dan melambatkan proses detoksifikasi. Fisiologi tubuh dan kondisi kesehatan juga mempengaruhi kecepatan metabolisme.

Tips untuk Membantu Menurunkan Kadar Etanol

Minum Banyak Air Putih

Minum air adalah salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk membantu tubuh mengeluarkan etanol. Air putih tidak hanya mencairkan kadar etanol dalam darah tetapi juga mendukung kerja ginjal dan hati, mempercepat proses eliminasi etanol melalui urin.


Minum air membantu meningkatkan ekskresi alkohol (Foto: Getty).

Anda sebaiknya minum sedikit demi sedikit, secara teratur, dengan total sekitar 1,5 hingga 2 liter setelah minum minuman keras. Air hangat adalah pilihan baik, membantu mendinginkan lapisan lambung dan mengurangi ketidaknyamanan. Namun, hindari konsumsi berlebihan dan prioritaskan asupan elektrolit.

Gunakan Jus Buah

Jus buah, terutama jeruk, lemon, nanas, atau tomat, kaya akan vitamin C dan antioksidan. Komponen ini membantu hati bekerja lebih efisien, meningkatkan kemampuan detoksifikasi, dan mengurangi dampak etanol pada tubuh.


Jus buah seperti tomat, jeruk… membantu hati mengeluarkan kadar etanol (Foto: Tú Anh).

Jus tomat mengandung lycopene – antioksidan kuat yang membantu tubuh pulih lebih cepat. Sebotol jus lemon hangat dengan sedikit madu atau jus nanas juga merupakan pilihan yang bagus untuk membersihkan tubuh.

Makan Makanan Berkarbohidrat dan Serat Tinggi

Makan roti, nasi, bubur, atau gandum setelah minum minuman keras membantu menyerap sebagian etanol yang tersisa di lambung, melambatkan penyerapan etanol ke dalam darah. Makanan tinggi serat seperti kubis, brokoli, seledri, atau pisang juga mendukung pencernaan dan melindungi hati.

Gunakan Teh Jahe atau Teh Hijau

Teh jahe membantu menghangatkan lambung, mengurangi mual, dan merangsang peredaran darah, mendukung hati mengubah etanol lebih cepat. Teh hijau, karena mengandung catechin dan polifenol, membantu mengurangi dampak etanol pada hati dan mendukung proses detoksifikasi.


Teh jahe membantu menghangatkan lambung dan mengurangi mual (Foto: Getty).

Kesimpulan

Meskipun menggunakan metode di atas, waktu tetap menjadi faktor penting bagi hati untuk menyelesaikan proses penguraian etanol. Untuk menjaga kesehatan, Anda sebaiknya membatasi konsumsi minuman keras. Pola hidup sehat dan seimbang akan membantu Anda menghindari efek jangka panjang dan menjaga kesehatan diri serta keluarga.

Sumber Referensi:
Dantri.com.vn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *