Pelatih Kiatisuk: Gagal AFF Cup 2024 – Peluang untuk Meningkatkan Sepak Bola Thailand

HLV Kiatisuk: "Người hâm mộ Thái Lan khó nuốt trôi thất bại ở AFF Cup"

Pada acara peluncuran akademi sepak bola muda Liverpool di Thailand pada 21 Januari, pelatih Kiatisuk berbagi pemikiran mendalam tentang kegagalan tim nasional Thailand di AFF Cup 2024. Dia menekankan bahwa meskipun sulit, ini adalah kesempatan bagi sepak bola Thailand untuk memperbaiki diri dan berkembang lebih kuat di masa depan.

Kegagalan Bukan Akhir

“Ketika timnas Thailand gagal, kami merasa seperti dikecewakan. Secara pribadi, saya juga tidak menyukai kegagalan,” kata pelatih Kiatisuk dengan jujur. “Para penggemar sepak bola Thailand tentu tidak akan mudah menerima hasil ini, terutama setelah kehilangan gelar AFF Cup ke tangan timnas Vietnam.”

Dia percaya bahwa kegagalan di AFF Cup 2024 akan menjadi dorongan bagi para pemain muda Thailand untuk berusaha lebih keras dalam kompetisi mendatang. Sepak bola Thailand masih memiliki banyak tujuan besar di depan, dari Asian Cup hingga babak kualifikasi Piala Dunia.


Thailand kehilangan gelar AFF Cup ke tangan timnas Vietnam (Foto: Huong Duong).

Pengalaman dari Masa Lalu, Pandangan ke Masa Depan

Kiatisuk adalah ikon sepak bola Thailand, yang telah memenangkan 3 gelar AFF Cup sebagai pemain pada tahun 1996, 2000, dan 2002, serta 2 kali sebagai pelatih pada tahun 2014 dan 2016. Oleh karena itu, kegagalan tim nasional di AFF Cup 2024 bukan hanya sebuah kejutan bagi para penggemar, tetapi juga masalah besar bagi dirinya secara pribadi.

Namun, dia percaya bahwa yang terpenting adalah melihat ke depan. “Saya pernah membela timnas ketika baru berusia 19 tahun. Oleh karena itu, para pemain muda harus berani menunjukkan kemampuan mereka di depan pelatih timnas Thailand,” katanya. Menurutnya, para pemain muda tidak boleh membatasi diri. AFF Cup atau SEA Games hanya merupakan langkah awal; di atas itu masih ada tujuan besar seperti Asian Cup dan babak kualifikasi Piala Dunia.


Pelatih Kiatisuk ingin para pemain muda Thailand lebih percaya diri dan memiliki semangat untuk berkontribusi bagi timnas (Foto: Hai Long).

Peran “Thái Kiều” dan Cinta Sepak Bola

Masalah lain yang dibahas oleh pelatih Kiatisuk adalah penggunaan pemain “Thái Kiều” dalam skuad timnas di era pelatih Masatada Ishii. Dia menegaskan: “Menurut saya, apakah pemain asli Thailand atau pemain Thái Kiều, selama sesuai aturan, tidak ada masalah.”

Yang paling penting, menurutnya, adalah para pemain harus bermain dengan sepenuh hati dengan cinta terhadap sepak bola. “Ketika para pemain bekerja dengan maksimal, penggemar akan tidak pernah meninggalkan mereka. Para pemain tidak akan pernah berjuang sendirian,” dia menekankan.

Kesimpulan

Kegagalan di AFF Cup 2024 bukanlah akhir untuk sepak bola Thailand. Sebaliknya, ini adalah kesempatan bagi tim untuk mengoreksi kelemahan dan bersiap lebih baik untuk masa depan. Dengan arahan dari orang-orang seperti pelatih Kiatisuk, harapan adalah sepak bola Thailand akan segera menemukan lagi cahaya kejayaannya dan terus menjadi salah satu tim kuat di kawasan Asia Tenggara.

Mari kita tunggu langkah-langkah baru dari sepak bola Thailand di masa depan!


Sumber referensi:
Dantri.com.vn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *