Usulan Pelarangan Kekayaan Ilegal dan Solusi Anti-Korupsi Melalui Mata Uang Digital

Đề xuất tội làm giàu bất chính và "chặn" tham nhũng qua tiền ảo

Menurut laporan “Studi Pengalaman Internasional tentang Penegakan Hukum atas Kejahatan Pencucian Uang yang Berasal dari Korupsi” dari Kementerian Hukum, kekayaan ilegal diartikan sebagai peningkatan signifikan dalam aset pegawai negeri dibandingkan dengan penghasilan legal yang tidak dapat dijelaskan dengan jelas. Ini adalah masalah serius dalam upaya melawan korupsi di seluruh dunia.


Kementerian Hukum menekankan peran penting dari peraturan hukum dalam pencegahan korupsi.

Kekayaan Ilegal – Sebagai Bentuk Korupsi

Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pencegahan Korupsi (UNCAC) telah mengidentifikasi kekayaan ilegal sebagai bentuk korupsi yang harus dikenakan sanksi pidana. Menurut penelitian, kekayaan ilegal sering kali berkaitan dengan kejahatan berorganisasi dan korupsi, menyebabkan dampak serius bagi ekonomi dan masyarakat.

Untuk mencegah situasi ini, banyak negara telah mengeluarkan peraturan hukum spesifik untuk menangani kekayaan ilegal. Di Vietnam, kelompok ahli dari Kementerian Hukum menekankan bahwa diperlukan solusi inovatif yang sesuai dengan standar internasional.

Syarat-Syarat Penting untuk Menangani Kekayaan Ilegal

Untuk membangun kerangka hukum yang efektif, diperlukan sistem registrasi aset, transaksi, penyitaan, dan pengawasan aset serta pendapatan yang lebih baik. Selain itu, promosi pembayaran tanpa tunai juga merupakan faktor penting. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran tentang patuh terhadap peraturan hukum, terutama dalam pelaporan aset dan penggunaan uang tunai.

Masalah Mata Uang Digital dan Risiko Pencucian Uang

Salah satu poin penting lainnya dalam studi ini adalah kurangnya peraturan hukum terkait pengelolaan mata uang digital di Vietnam. Saat ini, jenis-jenis mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, atau Tether semakin populer, tetapi belum ada aturan yang jelas tentang apakah mereka dianggap sebagai aset berdasarkan hukum perdata.


Mata Uang Digital Bitcoin adalah salah satu aset kripto yang paling umum saat ini (Foto: Fortune).

Realitas ini menciptakan celah besar dalam pengelolaan dan pencegahan pencucian uang melalui mata uang digital. Tim peneliti menegaskan bahwa membangun kerangka hukum untuk mengontrol aktivitas terkait mata uang kripto sangat mendesak.

Penyitaan Aset Tanpa Melalui Penuntutan

Agar meningkatkan efektivitas dalam pemulihan aset korupsi, tim peneliti menyarankan penerapan mekanisme “penyitaan aset tanpa melalui penuntutan”. Ini adalah metode yang telah berhasil diterapkan oleh banyak negara.

Keunggulan utama dari metode ini adalah kemampuan untuk menyita aset meskipun pelaku kejahatan belum atau tidak dihukum. Pengadilan akan mempertimbangkan bukti yang kuat tentang asal-usul ilegal aset tersebut. Jika pemilik tidak dapat membuktikan asal-usul legalnya, aset akan disita.

Saran Solusi Komprehensif

Selain itu, tim peneliti juga menyarankan untuk meningkatkan tanggung jawab lembaga keuangan dan bank dalam mendeteksi transaksi mencurigakan. Pembentukan tim khusus yang melibatkan perwakilan dari lembaga penyidik, Bank Sentral, lembaga pajak, dan bea cukai akan membantu menangani kasus pencucian uang dan korupsi secara lebih efektif.

Kesimpulan

Kekayaan ilegal dan pencucian uang melalui mata uang digital adalah tantangan besar dalam upaya pencegahan korupsi di Vietnam. Untuk menyelesaikan masalah ini, diperlukan langkah-langkah inovatif dalam menyelesaikan sistem hukum dan meningkatkan kesadaran komunitas. Mari bersama-sama membangun masyarakat yang lebih transparan dan adil.

Sumber: Dantri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *