Setelah mengalami kekalahan menyakitkan melawan timnas Vietnam di AFF Cup 2024, sepak bola Thailand telah mengambil langkah strategis untuk meningkatkan posisinya di kancah internasional. Khususnya, penunjukan pelatih Jepang untuk ketiga timnas, tim U23, dan tim putri adalah bukti jelas dari visi jangka panjang Federasi Sepak Bola Thailand (FAT).
Visi Baru untuk Sepak Bola Thailand
Thailand saat ini mengejar model pengembangan sepak bola yang mengadopsi gaya Jepang, salah satu negara sepak bola teratas di Asia. Hal ini terlihat dari penunjukan kembali pelatih Masatada Ishii sebagai pelatih timnas. Meskipun tidak sukses di AFF Cup 2024, ia tetap dipercaya oleh FAT dengan tujuan besar: bermain luar biasa di Asian Cup 2027 dan mendapatkan tiket ke Piala Dunia 2030.
Menurut FAT, pelatih Masatada Ishii telah membawa banyak perubahan positif, mulai dari seleksi pemain hingga penerapan taktik. “Gajah Perang” sekarang bermain dengan gaya pressing tinggi dan pergerakan tanpa bola, yang merupakan ciri khas sepak bola Jepang. Metode latihan yang sistematis serta kemampuan menginspirasi pemainnya juga telah diterima oleh para penggemar.
Strategi Pengembangan Sepak Bola Muda
Tidak hanya fokus pada timnas, FAT juga mengembangkan sepak bola muda. Pelatih Takayuki Nishigaya ditunjuk untuk memimpin tim U23 Thailand. Tugas utama beliau adalah menciptakan hubungan erat antara tim U23 dan timnas, serta membantu tim meraih tiket ke Olimpiade 2028.
Pilihan pelatih Jepang untuk tim U23 bertujuan untuk membangun “aliran Jepang” secara menyeluruh dalam sistem sepak bola Thailand. Ini tidak hanya memastikan keseragaman dalam taktik, tetapi juga membantu pemain muda cepat beradaptasi dengan gaya bermain modern.
Investasi dalam Sepak Bola Putri
Timnas putri Thailand juga tidak luput dari rencana pengembangan komprehensif ini. Pelatih Ikeda Futoshi, yang pernah memimpin timnas putri Jepang dari tahun 2021 hingga 2024, diberi tanggung jawab membawa timnas putri Thailand lebih jauh. Tujuan spesifiknya adalah meraih tiket ke Piala Dunia 2027.
Dengan pengalaman yang kaya dan pemahaman mendalam tentang sepak bola putri, pelatih Ikeda Futoshi diharapkan dapat meningkatkan kualitas timnas putri Thailand dan bersaing secara seimbang dengan lawan-lawan kuat di kawasan dan kontinen.
Kesimpulan
Langkah berani yang diambil oleh sepak bola Thailand setelah kekalahan di AFF Cup 2024 menunjukkan tekad FAT untuk membangun sepak bola profesional dan berkelanjutan. Penggunaan model Jepang dari timnas, tim U23 hingga tim putri tidak hanya mencerminkan visi strategis, tetapi juga menandakan ambisi “Gajah Perang” untuk mencapai puncak. Mari tunggu apakah upaya-upaya ini akan mencapai hasil yang diharapkan.
Sumber:
Dantri.com.vn