Musim semi baru lagi datang di seluruh penjuru Tanah Air, membawa kebanggaan dan harapan besar ketika seluruh bangsa merayakan 95 tahun Hari Lahir Partai Komunis Vietnam (3 Februari 1930 – 3 Februari 2025). Ini tidak hanya menjadi momentum untuk mengenang sejarah yang megah, tetapi juga momen penting untuk mengevaluasi peran kepemimpinan partai dalam menciptakan masa depan negara.
Dari Konteks Sejarah Hingga Lahirnya Partai
Lahirnya Partai Komunis Vietnam pada tanggal 3 Februari 1930 adalah titik balik besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa. Sebelumnya, di bawah penjajahan Prancis, rakyat Vietnam telah berulang kali memprotes dengan berbagai gerakan nasionalisme seperti Gerakan Cao Vuong, Dong Du, Duy Tan… Namun, gerakan-gerakan ini gagal karena kurangnya strategi yang tepat dan kepemimpinan organisasi yang efektif.
Dalam konteks tersebut, pemuda Nguyen That Thanh meninggalkan pelabuhan Nha Rong pada tahun 1911 untuk mencari jalan penyelamat negara. Melalui hampir 30 negara dan ratusan kota, Beliau menyerap kearifan manusia, sehingga menemukan cahaya dari Marxisme-Leninisme. Inilah fondasi filosofis yang membentuk sebuah organisasi revolusioner terdepan – Partai Komunis Vietnam.
Tuan Bi Thu To Lam (Foto: Hong Phong)
Beberapa Tandai Sejarah yang Mengesankan
Revolusi Agustus dan Kelahiran Republik Demokratik Vietnam
Hanya setelah 15 tahun berdiri, Partai berhasil memimpin Revolusi Agustus tahun 1945, melahirkan Republik Demokratik Vietnam. Ini adalah kemenangan pertama yang mengakui kemampuan kepemimpinan superior Partai dalam mempersatukan seluruh bangsa.
Perang Kemerdekaan melawan Kolonial Prancis dan Amerika Serikat
Bawah kepemimpinan Partai, rakyat kita dengan gigih berperang melawan kolonial Prancis, puncaknya adalah Kemenangan Dien Bien Phu tahun 1954. Selanjutnya, dalam perang kemerdekaan melawan Amerika, Partai memimpin bangsa menuju penggabungan negara pada tahun 1975, menyelesaikan misi sejarah yang megah.
Proses Reformasi dan Integrasi Internasional
Sejak Kongres Keenam tahun 1986, Partai memulai proses reformasi nasional secara menyeluruh. Setelah hampir 40 tahun, Vietnam telah menjadi salah satu ekonomi berkembang tercepat di wilayah Asia, dengan PDB tahun 2024 mencapai lebih dari 470 miliar USD. Kehidupan rakyat telah meningkat jauh, dengan tingkat keluarga miskin turun drastis, hanya 1,93% dibandingkan 60% pada tahun 1986.
Pelabuhan Nha Rong awal abad ke-20, tempat Nguyen That Thanh meninggalkan Tanah Air untuk mencari jalan penyelamat (Foto: Dokumen TTXVN)
Pelajaran Sejarah dan Visi Masa Depan
Peran Kepemimpinan Partai
Capaian revolusi Vietnam dalam 95 tahun terakhir membuktikan bahwa Partai Komunis Vietnam adalah satu-satunya kekuatan yang memiliki integritas, kecerdasan, dan reputasi untuk memimpin negara. Keterkaitan erat antara Partai dan rakyat adalah faktor penentu setiap kemenangan.
Tugas Utama Saat Ini
Untuk terus menjalankan misi sejarah, Partai harus fokus pada beberapa tugas utama:
- Keteguhan pada tujuan ideal: Terus mengadaptasi Marxisme-Leninisme dan pemikiran Ho Chi Minh.
- Memperbaiki sistem teori: Meningkatkan kualitas penelitian dan sintesis praktik untuk membangun strategi pembangunan yang sesuai.
- Membangun Partai yang bersih dan kuat: Memperkuat pengawasan dan pencegahan korupsi.
- Meneguhkan sistem politik: Mengubah organisasi menjadi lebih ringkas dan efisien.
- Mengembangkan jajaran petugas: Fokus pada pelatihan petugas dengan karakter moral baik dan keahlian profesional tinggi.
- Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi: Modernisasi manajemen anggota partai dan promosi.
Ngyuen Ai Quoc menghadiri Kongres Ke-18 Partai Sosialis Prancis di Tours (Foto: Dokumen)
Kesimpulan: Menuju Masa Depan Gemilang
Melihat kembali perjalanan 95 tahun, kita semakin berbangga hati pada Partai Komunis Vietnam – garda depan bangsa. Dengan keyakinan pada kekuatan kepemimpinan Partai dan semangat persatuan seluruh rakyat, Vietnam akan terus berkembang secara berkelanjutan, berdiri di samping negara-negara besar dunia. Mari bersatu untuk mencapai masa depan yang cerah bagi negara kita!
Tuan Bi Thu To Lam bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: Hong Nguyen)