Waspadalah: Minuman Berkafein Selama Hari Raya – Bahaya Kesehatan yang Tidak Terduga

Ngày Tết cảnh giác với đồ uống có đường

Hari Raya tiba, permintaan konsumsi makanan dan minuman meningkat pesat. Di antara produk tersebut, minuman berkafein sering menjadi pilihan utama untuk menyambut tamu atau menikmati selama perayaan ini. Namun, penyalahgunaan produk ini tidak hanya merugikan tetapi juga mengandung risiko kesehatan serius.

Dampak Kesehatan dari Minuman Berkafein

Menurut Menteri Kesehatan Dr. Nguyễn Tuấn Lâm, pakar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Vietnam, konsumsi teratur minuman berkafein adalah penyebab utama berbagai masalah kesehatan. Ketika tubuh menerima terlalu banyak energi dari gula, yang tidak terbakar akan diubah menjadi lemak, meningkatkan risiko obesitas dan kelebihan berat badan.


Minuman berkafein adalah salah satu pelaku utama yang menyebabkan obesitas dan penyakit terkait.

Gula cair dalam minuman diserap langsung ke dalam darah lebih cepat dibandingkan dengan gula padat, sehingga tubuh tidak sempat mendeteksi jumlah kalori yang masuk. Hal ini menyebabkan asupan energi berlebihan, berlebihan kalori, dan penumpukan lemak di hati serta bagian lain dari tubuh.

Selain itu, fruktosa — komponen umum dalam minuman berkafein — meningkatkan trigliserida (lemak netral), menghambat metabolisme glukosa, dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, gigi busuk, bahkan kanker usus besar.

Orang yang mengonsumsi dua kaleng minuman berkafein setiap hari memiliki risiko mengalami kanker usus besar dua kali lipat dibandingkan kelompok yang jarang mengonsumsinya. Selain itu, mengonsumsi banyak minuman ini juga mempengaruhi kemampuan reproduksi dan kesehatan persendian.

Kondisi Konsumsi Minuman Berkafein di Vietnam

Berdasarkan data Euromonitor 2023, total konsumsi minuman bersoda di Vietnam telah melonjak empat kali dari tahun 2009 hingga 2023, mencapai 6,67 miliar liter. Rata-rata, setiap orang Vietnam mengonsumsi sekitar 46,5 gram gula bebas/hari, mendekati batas maksimum (50 gram/hari) dan dua kali lipat dari rekomendasi WHO (di bawah 25 gram/hari).


Kenaikan pajak konsumsi khusus dianggap sebagai langkah efektif untuk mengurangi konsumsi minuman berkafein.

Dr. Đinh Thu Thủy, Wakil Direktur Departemen Hukum, Kementerian Kesehatan, menegaskan bahwa penerapan pajak konsumsi khusus untuk minuman berkafein merupakan solusi penting untuk mengurangi risiko kelebihan berat badan, obesitas, dan penyakit tidak menular terkait. Saat ini, 117 negara di dunia telah menerapkan kebijakan ini, di mana 104 negara melakukannya secara nasional.

Bukti dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan pajak konsumsi khusus berhasil mengurangi signifikan tingkat konsumsi minuman berkafein. Di Inggris, kebijakan ini telah mencegah lebih dari 19.000 kasus diabetes tipe 2 dan mengurangi sekitar 270.000 kasus gigi busuk setiap tahun. Di Vietnam, jika diterapkan pajak 20% pada harga eceran, angka kelebihan berat badan dan obesitas dapat berkurang masing-masing 2% dan 1,5%, serta menghemat 24,55 juta dolar AS biaya medis.

Solusi untuk Mengurangi Dampak Minuman Berkafein

WHO merekomendasikan Vietnam untuk membangun jalur peningkatan tarif pajak konsumsi khusus hingga 40% dari harga ekspor pada tahun 2030. Ini tidak hanya membantu mengurangi daya beli produk minuman berkafein tetapi juga berkontribusi pada pengurangan tren konsumsi yang terus meningkat.

Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya minuman berkafein juga merupakan faktor penting. Masyarakat harus proaktif dalam mengubah kebiasaan konsumsi, memilih produk yang lebih sehat seperti air putih, teh tanpa gula, atau jus buah alami.

Kesimpulan

Konsumsi minuman berkafein selama Hari Raya meskipun sulit dihindari, perlu dikendalikan dengan ketat untuk melindungi kesehatan diri sendiri dan keluarga. Penerapan langkah-langkah seperti peningkatan pajak konsumsi khusus dan peningkatan kesadaran masyarakat akan membantu mengurangi dampak dari jenis minuman ini. Mulailah dari perubahan kecil untuk membangun gaya hidup yang lebih sehat!

Sumber referensi: dantri.com.vn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *