81 Hari Pertempuran Kehidupan Dua Bayi Prematur dengan Sindrom Transfusi Monochorionik

81 ngày sinh tử của 2 em bé "cực non" mắc hội chứng truyền máu song thai

Pasangan suami istri dari T.T.T.H. (asal Khánh Hòa) baru saja merayakan musim semi yang istimewa di rumah sakit di TPHCM. Sebelumnya, mereka mengarungi perjalanan panjang bersama dua anak prematur mereka dalam pertempuran melawan kematian.

Ibu H. mengisahkan, pada minggu ke-11 ketika pertama kali mengetahui hamil kembar (monochorionic diamniotic), keluarganya sangat bahagia. Hasil skrining awal tidak menunjukkan adanya gangguan genetik.

Ketika usia kandungan mencapai 21 minggu, hasil pemeriksaan ultrasound di rumah sakit tingkat provinsi menunjukkan bahwa berat badan bayi-bayi tersebut hanya berbeda 50 gram, masih dalam batas normal.

Bayi kembar dari Ibu H. (Foto: RS).

Namun, dua minggu kemudian, ibu mulai merasa nyeri dan tidak nyaman. Pada pemeriksaan lanjutan, dokter menemukan sindrom transfusi monochorionik, dengan berat bayi yang sudah berbeda 100 gram dan disertai kondisi polyhydramnios.

Setelah mendapatkan saran dari dokter dan rekomendasi dari banyak orang, pasangan ini memutuskan untuk melakukan pengawasan dan perawatan di Rumah Sakit Từ Dũ untuk memberikan peluang hidup terbaik bagi anak-anak mereka.

Setelah beberapa kali pemeriksaan, ibu hamil tersebut dinyatakan mengandung bayi kembar 25 minggu dengan sindrom transfusi monochorionik tingkat II dan pertumbuhan intrauterin terhambat.

Melalui konsultasi multidisiplin, para dokter memutuskan untuk melakukan intervensi feto dengan metode pembakaran komunikasi vaskular menggunakan laser dan penurunan volume air ketuban, di mana 3 liter air ketuban dihisap. Setelah satu minggu intervensi, ibu mengalami kembalinya kondisi polyhydramnios, sehingga tim medis melakukan pengurangan volume air ketuban lagi sebanyak 2 liter.

Pada akhir Oktober 2024, ibu mengalami gejala kontraksi dan dimasukkan ke rumah sakit untuk persalinan. Dua bayi prematur dengan berat 850 gram dan 700 gram lahir. Setelah lahir, bayi-bayi tersebut diberikan perawatan intensif dan segera dipindahkan ke unit Neonatal Intensive Care Unit (NICU) untuk menjalani prosedur 1 jam emas.

Bayi prematur kecil yang sedang dipegang oleh orang tuanya saat lahir (Foto: RS).

Bayi-bayi tersebut dirawat di incubator selama lebih dari satu bulan, menerima perawatan antibiotik jangka panjang, pemberian makan lewat infus, serta ASI, untuk membantu stabilitas pernapasan, peredaran darah, dan pencernaan. Pada tanggal 19 November 2024, bayi pertama keluar dari incubator dan mulai menjalani perawatan kangaroo dengan orang tua.

“Saat pertama kali memegang bayi di tangan, saya hanya menangis karena dia terlalu kecil. Takut bayi jatuh, saya pun meminta bantuan dan dukungan dari para perawat. Sepuluh hari kemudian, bayi kedua juga keluar dari incubator dan menjalani perawatan kangaroo,” cerita ibu H. dengan emosional.

Setelah 81 hari perawatan dan pengobatan, dua bayi kembar akhirnya bisa diperbolehkan pulang.

Sekarang, kedua bayi tersebut telah sehat dengan berat badan masing-masing 2.500 gram dan 2.300 gram. Meskipun sudah diperbolehkan pulang, pasangan ini tetap menyewa rumah dekat Rumah Sakit Từ Dũ untuk mempermudah perawatan dan pemeriksaan rutin. Mereka baru akan membawa bayi-bayi tersebut pulang ke daerah asal setelah benar-benar sehat.

Bayi-bayi sehat yang diperbolehkan pulang setelah 81 hari perawatan (Foto: RS).

“Melihat perjalanan yang telah dilewati keluarga kami, kami merasa seperti sudah bertemu jauh sebelumnya. Biasanya kehamilan berlangsung 9 bulan, namun kedua anak kami telah lahir setelah 100 hari. Mereka adalah dua prajurit kecil yang tangguh,” kata ibu H. dengan penuh haru.

Musim semi di Saigon yang sejuk menjadi musim semi pertama keluarga tersebut merayakan tanpa orang tua. Namun, kehadiran dua bayi yang lucu membuat keluarga kecil mereka penuh kebahagiaan dan kehangatan.


Source link: https://dantri.com.vn/suc-khoe/81-ngay-sinh-tu-cua-2-em-be-cuc-non-mac-hoi-chung-truyen-mau-song-thai-20250206101434220.htm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *