Bulan April 2024, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani perintah yang meminta TikTok untuk menarik modalnya dari pemilik ByteDance di Tiongkok dan menjualnya kepada entitas hukum di Amerika Serikat. Jika tidak mengikuti, platform media sosial ini akan diblokir di negara tersebut. Keputusan ini mencerminkan kekhawatiran tentang keamanan nasional, terutama terkait perlindungan informasi pengguna dan pencegahan manipulasi konten.
Alasan TikTok Menghadapi Pemblokiran di Amerika
Pemerintahan Presiden Joe Biden menyebutkan dua alasan utama untuk mendukung keputusan pemblokiran TikTok:
- Kesempatan pelanggaran data pengguna: Kekhawatiran bahwa Tiongkok dapat mengakses informasi pribadi pengguna AS melalui TikTok.
- Dampak pada konten media: TikTok memiliki kemungkinan untuk memanipulasi konten demi mendorong pandangan yang menguntungkan pemerintah Tiongkok.
Keputusan pemblokiran TikTok di Amerika telah mendapatkan persetujuan dari Kongres dan Mahkamah Agung, sesuatu yang Presiden Trump sebelumnya gagal capai dalam masa jabatannya (Foto ilustrasi: Shutterstock).
TikTok mengajukan banding atas keputusan ini ke Mahkamah Agung tetapi tidak berhasil. Putusan akhir memastikan pemblokiran tetap berlaku mulai tanggal 19 Januari, memaksa TikTok mencari entitas hukum di Amerika untuk menjual kembali perusahaan mereka.
TikTok Beroperasi Lagi Setelah 12 Jam
Malam 18 dan pagi 19 Januari, pengguna TikTok di Amerika menerima notifikasi bahwa aplikasi tidak dapat digunakan. Tidak hanya TikTok, berbagai aplikasi lain milik ByteDance juga dihapus dari Google Play dan App Store di Amerika, termasuk TikTok Studio, CapCut, Lemon8, dan banyak aplikasi lainnya.
Pengguna TikTok di Amerika tidak dapat menggunakan aplikasi selama 12 jam (Foto: PCMag).
Namun, setelah sekitar 12 jam, TikTok tiba-tiba kembali aktif. Wartawan TikTok menjelaskan bahwa Presiden terpilih Donald Trump telah “memberikan jaminan yang diperlukan” agar TikTok tidak langsung menghadapi sanksi. Trump memperpanjang waktu pelaksanaan pemblokiran untuk memberikan kesempatan lebih lama bagi TikTok mencari solusi jangka panjang.
Salah satu alasan menarik yang membuat Trump memutuskan untuk menunda pemblokiran adalah agar warga Amerika dapat menonton upacara pelantikan Trump di TikTok. “Orang Amerika pantas menonton upacara pelantikan yang menarik ini,” kata Trump di Truth Social.
Solusi Jangka Panjang untuk TikTok di Amerika
Untuk terus beroperasi di Amerika, ByteDance perlu menemukan entitas hukum yang sesuai untuk menjual kembali kendali TikTok. Namun, daripada meminta penjualan sepenuhnya, Trump tampaknya mengarah pada pendirian joint venture antara Amerika dan Tiongkok. Dalam skenario ini, Amerika akan menguasai 50% kepemilikan dalam joint venture tersebut.
ByteDance dapat mempertahankan setengah kendali atas TikTok di Amerika melalui joint venture (Foto: Getty).
Solusi ini membantu mengurangi tekanan bagi ByteDance, sambil memenuhi beberapa kekhawatiran tentang keamanan nasional Amerika.
Perubahan Sikap Trump Terhadap TikTok
Selama masa jabatannya pertama, Trump sangat keras dalam meminta pemblokiran TikTok di Amerika. Namun, sikapnya berubah total setelah terpilih kembali. Salah satu alasan utama adalah hubungan baik antara Trump dan CEO TikTok di Amerika, Shou Zi Chew.
CEO TikTok Shou Zi Chew berperan dalam mengubah pandangan Trump tentang platform ini (Foto: The Australian).
Trump saat ini melihat TikTok sebagai saluran komunikasi penting untuk menghubungi generasi muda dan mempromosikan kampanye pemilihan umumnya. Hal ini menjelaskan mengapa Trump memutuskan untuk mendukung TikTok daripada mempertahankan pemblokiran.
Kesimpulan
Kasus TikTok di Amerika adalah contoh yang baik tentang bagaimana faktor politik, ekonomi, dan teknologi saling berkaitan dalam era globalisasi. Meskipun pemblokiran awal menuai banyak kontroversi, pendekatan fleksibel dari pemerintahan Amerika membuka peluang bagi TikTok untuk terus beroperasi. Untuk mempertahankan posisinya di pasar Amerika, TikTok perlu segera menemukan solusi yang memenuhi kebutuhan keamanan nasional serta kepentingan bisnis.
Penulis yang tertarik dapat mengikuti perkembangan selanjutnya untuk memahami lebih lanjut tentang masa depan TikTok di Amerika.
Sumber Referensi: