Keluarga Tiga Generasi yang Merawat Monyet di Pulau untuk Ilmu Kedokteran

Những gia đình 3 thế hệ bám đảo nuôi đàn khỉ hiến thân cho y học

Ketika sinar matahari pagi mulai menerobos melalui daun-daun, Pak Phạm Minh Tuấn (53 tahun) dan istri Ny. Nguyễn Thị Hà (49 tahun) telah menyelesaikan persiapan sarapan untuk kawanan monyet di Pulau Rều. Ini bukan hanya tempat kerja tetapi juga rumah yang hangat bagi mereka selama lebih dari tiga dekade.

Kehidupan Khusus di Pulau Rều

Pulau Rều, atau dikenal sebagai Pulau Monyet, berjarak sekitar 3km dari pelabuhan Vũng Đục, termasuk dalam Pusat Penelitian Produksi Vaksin dan Reagen Kesehatan (Kementerian Kesehatan). Dengan luas 22 hektar, tempat ini merawat ratusan ekor monyet semi liar yang memiliki peran penting dalam penelitian ilmiah dan pengembangan vaksin.


Pak Phạm Minh Tuấn dan Ny. Nguyễn Thị Hà di Pulau Rều.

Pak Tuấn berbagi: “Kakek saya adalah salah satu orang pertama yang datang ke sini ketika pulau ini masih belum terjamah. Sejak itu, keluarga kami telah terikat dengan tempat ini melewati tiga generasi.” Seumur hidupnya, Pak Tuấn bekerja dan tinggal di pulau ini, dia menganggapnya seperti rumah kedua.

Tidak hanya keluarga Pak Tuấn, banyak pasangan lain juga memilih kehidupan “Robinson” di pulau ini. Pak Nguyễn Huy Phương, Wakil Kepala Peternakan Hewan Percobaan, adalah generasi ketiga yang melanjutkan tradisi keluarganya.

“Sejak kecil, saya tumbuh bersama kawanan monyet dan cerita tentang pekerjaan khusus ayah dan ibu. Cinta terhadap profesi ini sudah tertanam dalam darah saya,” ungkap Pak Phương.

Tantangan dan Kebahagiaan

Kehidupan di pulau tidaklah mudah. Dahulu, listrik dan sinyal telepon sangat langka, segala sesuatunya bergantung pada kesabaran dan cinta terhadap pekerjaan. Bahkan saat ini, mendistribusikan makanan selama badai yang berkepanjangan masih menjadi tantangan besar.

Ny. Lê Thị Hường menceritakan: “Pada hari pertama di pulau, saya sangat takut melihat kawanan monyet. Namun sekarang, mereka seperti teman dekat.”


Petugas merawat kawanan monyet di Pulau Rều.

Setiap hari, para petugas di pulau harus mempersiapkan nasi goreng, kacang polong, kacang kedelai, dan kacang tanah yang dimasak untuk memastikan kawanan monyet mendapatkan makanan yang cukup. Mereka bekerja dari pagi hingga sore, selalu berusaha menjaga lingkungan yang bersih dan aman untuk kawanan monyet.

Arti Besar dalam Penelitian Ilmiah

Kawanan monyet di Pulau Rều tidak hanya hewan ternak biasa tetapi juga memiliki peran penting dalam penelitian ilmiah. Setiap tahun, lebih dari 100 ekor monyet sehat dipilih untuk digunakan dalam produksi vaksin melawan penyakit berbahaya seperti polio, hepatitis A, dan flu H5N1. Setiap monyet dapat diekstraksi hampir satu juta dosis vaksin.

“Saya sedih ketika monyet-monyet harus pergi untuk eksperimen, tapi berkat mereka, banyak generasi orang Vietnam terlindungi dari penyakit berbahaya,” kata Pak Phương dengan penuh emosi.


Monyet di Pulau Rều dirawat dengan baik.

Pengorbanan untuk Profesi

Kemiskinan sosial adalah tantangan terbesar bagi para petugas di pulau. Anak-anak mereka harus dikirim ke daratan untuk belajar sejak usia taman kanak-kanak. Banyak keluarga tanpa dukungan dari kakek nenek harus meminta bantuan kerabat untuk merawat anak-anak mereka.

Namun, para petugas tetap menemukan kebahagiaan dari kebersamaan dengan rekan kerja dan cinta mereka kepada kawanan monyet. “Anak-anak kami semua patuh dan pintar. Ada yang mendapatkan beasiswa penuh untuk studi di luar negeri,” kata Pak Phương dengan bangga.


Petugas di Pulau Rều dalam jam kerja.

Kesimpulan

Keluarga tiga generasi di Pulau Rều telah mengorbankan banyak untuk kontribusi mereka terhadap perkembangan kesehatan di Vietnam. Meskipun menghadapi berbagai kesulitan, mereka tetap menjaga cinta terhadap profesi dan semangat tanggung jawab yang luhur.

Bayangkan, setiap dosis vaksin yang diciptakan merupakan hasil dari upaya-upaya para “Robinson” ini. Berikan penghargaan kepada orang-orang yang diam-diam berkontribusi untuk kesehatan masyarakat!

Sumber Referensi:

  1. Artikel asli dari báo Dân Trí: Link artikel
  2. Gambar ilustrasi dari báo Dân Trí.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *