Trik Permanen Alis untuk “Menghilangkan Nasib Buruk”: Cerita Pengingat tentang Akibat Berbahaya

Thầy "phán" phải triệt lông để giải hạn năm mới, chàng trai đi... cấp cứu

Seorang pemuda berusia 17 tahun di Dong Nai harus dirawat inap setelah mengikuti saran dari seorang ahli feng shui untuk mencukur alisnya demi “menghilangkan nasib buruk” pada awal tahun. Ini adalah salah satu kasus yang menunjukkan dampak dari upaya perawatan kecantikan tanpa rekomendasi dari profesional medis.

Masalah Dimulai dari Keyakinan Salah

H.X.M., seorang pemuda yang lahir pada tahun Tikus, baru-baru ini dibawa oleh ibunya untuk memeriksa wajah pada awal tahun. Menurut ahli feng shui, M. dipengaruhi oleh bintang Tai Tu dan memiliki alis yang tumbuh rapat, menutupi titik Luck di wajahnya. Hal ini dianggap sebagai penyebab nasib buruk yang dapat mempengaruhi jalannya pendidikan dan kehidupan pribadinya.

Karena khawatir dengan masa depan, terutama saat M. akan menghadapi ujian masuk perguruan tinggi, kedua orang tuanya memutuskan untuk mencukur bagian tengah alisnya. Awalnya, M. menggunakan gunting cukur tetapi hanya beberapa hari kemudian, bulu alisnya tumbuh lebih tebal dan keras. Setelah itu, ibunya membeli krim penghilang bulu dari internet. Namun, hanya 30 menit setelah pemakaian, M. mulai merasa gatal di seluruh wajahnya, mengalami pembengkakan parah, dan harus dirawat di rumah sakit di Kota Ho Chi Minh.


Pemuda mengalami alergi akibat krim penghilang bulu sehingga harus dirawat di rumah sakit (Foto: RS)

Dokter Phan Son Long, spesialis kulit dan kosmetologi, menyatakan bahwa M. mengalami alergi terhadap bahan kimia dalam krim penghilang bulu. Jika tidak ditangani dengan benar atau tepat waktu, infeksi bisa menyebar, menyebabkan kerusakan serius dan meninggalkan bekas luka permanen. Setelah diberikan obat anti-alergi dan salep untuk mengurangi pembengkakan dan gatal, kondisi kesehatan M. mulai membaik. Saat ini, ia sedang menjalani prosedur penghilangan bulu dengan laser di bawah pengawasan dokter.

Kondisi Perawatan Mandiri dan Risiko Tersembunyi

Tidak hanya kasus M., banyak orang lain juga mengalami situasi serupa karena percaya pada metode kecantikan oral atau produk tanpa sumber yang jelas. Contoh lain adalah P.N.L., seorang pria berusia 33 tahun yang tinggal di Kota Ho Chi Minh. Karena kesulitan dalam bisnis, L. mencari saran tentang feng shui melalui media sosial. Beberapa orang berkomentar bahwa bintik di sudut mata dan hidungnya membawa “nasib buruk,” menyebabkan kesulitan dalam pekerjaan. Mengikuti saran tersebut, L. membeli cairan penghilang bintik dari internet dan menggunakannya di rumah.

Segera setelah digunakan, L. merasa nyeri dan panas di area kulit yang terkena. Meskipun ia mencoba mengompres dengan es batu, kondisi semakin memburuk, sehingga ia harus ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kulit area hidungnya mengalami luka bakar akibat zat kimia, kemungkinan karena asam, menyebabkan infeksi dan pembengkakan parah. Jika tidak ditangani dengan benar, luka tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kebutaan.


Bintik di hidung terbakar oleh cairan penghilang bintik yang digunakan di rumah (Foto: RS)

Peringatan dari Para Ahli Medis

Para ahli medis mengingatkan bahwa melakukan prosedur estetika di rumah tanpa bimbingan profesional sangat berisiko. Kulit wajah tipis dan sensitif, mudah terserang iritasi oleh bahan kimia kuat. Terutama area sekitar mata dan hidung yang memerlukan penanganan ekstra hati-hati agar tidak mengalami kerusakan serius.

Saat ini, tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa perubahan penampilan melalui operasi plastik atau metode kecantikan dapat mengubah nasib. Oleh karena itu, para ahli menyarankan masyarakat untuk memilih fasilitas medis yang terpercaya, memiliki izin dari Kementerian Kesehatan, dan memiliki tim dokter berpengalaman untuk memastikan keamanan maksimal.

Kondisi Kesehatan Masyarakat Selama Tahun Baru

Selain kasus-kasus di atas, statistik dari Dinas Kesehatan Kota Ho Chi Minh menunjukkan bahwa jumlah kasus darurat dan kecelakaan lalu lintas selama perayaan Tahun Baru Imlek telah menurun secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara khusus, total kunjungan ke rumah sakit turun sekitar 33%, sementara jumlah pasien rawat inap menurun 15%. Selain itu, tidak ada laporan kasus keracunan makanan massal, dan situasi epidemi juga tidak menunjukkan gejala yang tidak biasa.

Ini adalah indikator positif yang mencerminkan efektivitas langkah-langkah pencegahan dan manajemen kesehatan selama musim liburan besar. Namun, departemen kesehatan masih terus meningkatkan pemantauan ketat untuk memastikan kesehatan masyarakat saat masyarakat kembali ke kehidupan normal setelah liburan panjang.

Kesimpulan

Kisah-kisah tentang upaya perawatan mandiri untuk “memperbaiki nasib” seperti di atas adalah pelajaran berharga bagi semua orang. Sebelum mencoba metode kecantikan apa pun, penting untuk melakukan penelitian dan memilih fasilitas medis terpercaya untuk menghindari konsekuensi buruk. Jangan biarkan keyakinan buta pada mitos dan kepercayaan mengarahkan Anda ke situasi berbahaya!


Sumber: dantri.com.vn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *