Pada masa mendekati Tahun Baru Imlek, suasana kebersamaan keluarga terasa di mana-mana. Namun, bagi V.V.D. (lahir 2000, asal Kabupaten Ha Hoa, Provinsi Phu Tho), tahun ini adalah momen yang istimewa karena dia harus merayakan Tahun Baru Imlek di Penjara Sementara Polisi Provinsi Nghe An. Bersama dengan 132 narapidana lainnya, D. menikmati makan malam spesial yang dipersiapkan oleh dirinya sendiri dan tim dapur.
Makan Malam Spesial di Penjara
Makan malam Tahun Baru Imlek di penjara bukan hanya bagian dari menu makanan biasa, tetapi juga merupakan hadiah moral dari pihak pengawas penjara kepada para narapidana. Dengan hidangan-hidangan yang kental dengan rasa tradisi Imlek, makan malam ini seperti dorongan semangat untuk mereka berupaya keras dalam rehabilitasi dan segera kembali ke keluarga dan masyarakat.
Narapidana V.V.D. bersama tim dapur mempersiapkan makan malam spesial Tahun Baru Imlek (Foto: Hoàng Lam).
Setelah selesai bekerja, D. mencari sudut yang tenang untuk duduk sendirian dan merenung. Meskipun awalnya ragu berbicara dengan orang asing, akhirnya ia membuka hati untuk berbagi tentang kesalahannya dan kerinduan mendalam akan rumah selama hari-hari Imlek yang jauh.
Perjalanan dari Buruh ke Narapidana
Pada tahun 2022, setelah menyelesaikan wajib militer, D. kembali ke desanya dan bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan manufaktur komponen elektronik di Vinh Phuc. Pekerjaan ini memberinya penghasilan stabil untuk mendukung keluarganya. Namun, D. tidak puas dengan kehidupan sebagai buruh. Dia mulai menggunakan media sosial untuk membuat halaman penggemar dan grup anti-artis, mengancam dan menuntut uang dari artis terkenal.
Dalam penyelidikan, pada tahun 2022, D. telah 3 kali melakukan pemerasan terhadap seorang artis terkenal dengan total uang sebesar 128 juta Dong. Dia dihukum lebih dari 3 tahun penjara atas dugaan pemerasan. Ini adalah tahun kedua D. merayakan Tahun Baru Imlek di penjara.
Para narapidana menghias bunga kembang mayang di lingkungan penjara (Foto: Hoàng Lam).
Rindu Rumah dan Soto Ayam Ibu
Ayah dan ibu D. miskin, sehingga jarang bisa datang dari Phu Tho ke Nghe An untuk mengunjungi anaknya. Tahun ini, mereka hanya mengirim sedikit barang lewat pos. D. tidak mengeluh kepada orang tuanya, karena menyadari penderitaan yang telah ia berikan. Di penjara, D. semakin merasakan harga yang harus dibayar atas kesalahannya.
“Pada tahun baru di sini, pihak pengawas penjara dan petugas penjara sangat peduli, ada bánh chưng, ada sayuran, ada daging dan ikan… tapi selama dua tahun ini, saya belum bisa menikmati soto ayam ibu. Setiap tahun, ibu saya selalu memasak soto ayam untuk Tahun Baru Imlek,” kata D. dengan penuh kesedihan.
Rindu rumah menjadi motivasi bagi narapidana untuk berusaha dalam rehabilitasi (Foto: Hoàng Lam).
Harapan untuk Masa Depan
Sampai saat ini, D. sudah menyelesaikan lebih dari 2/3 masa hukumannya. Dia berusaha keras untuk mendapatkan pembebasan bersyarat pada 30 April mendatang. “Setelah keluar, saya akan mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang dengan usaha keras, agar tidak harus menjauh dari orang tua lagi di Tahun Baru Imlek,” kata D., seperti berjanji pada dirinya sendiri.
Kisah V.V.D. adalah pengingat tentang nilai kebebasan dan kehangatan keluarga. Dalam suasana Tahun Baru Imlek, rindu rumah dan keluarga menjadi motivasi bagi narapidana untuk berusaha keras dalam rehabilitasi, agar segera dapat kembali ke keluarga dan masyarakat.