Mengenai klip video yang merekam kejadian penyelamatan anak pria yang tenggelam di sebuah kedai kopi di Dak Lak telah menarik perhatian dan kontroversi di media sosial. Kejadian ini tidak hanya menjadi pengingat tentang pentingnya keterampilan pertolongan pertama tetapi juga menyoroti pentingnya memberikan pengetahuan keselamatan air kepada semua orang.
Seorang pria membawa balik anak pria berlari dalam upaya menyelamatkan korban (Foto: Dicetak dari klip).
Alur Peristiwa dan Metode Pertolongan Pertama yang Menimbulkan Kontroversi
Kejadian ini terjadi pada tanggal 30 Januari (hari kedua Tahun Baru Imlek) di sebuah kedai kopi di Kota Buon Ma Thuot, Provinsi Dak Lak. Seorang anak laki-laki sekitar 4 tahun tiba-tiba jatuh ke kolam di area kedai. Keluarga mengidentifikasi kejadian tersebut dengan cepat dan membawa anak ke tepi dalam kondisi tak sadarkan diri.
Pada saat panik, seorang pria membalikkan anak tersebut dan berlari berputar dalam harapan menyelamatkan nyawanya. Beruntung, anak tersebut akhirnya sadar kembali. Namun, tindakan ini mendapatkan banyak pendapat yang kontradiktif dari komunitas media sosial. Banyak orang menganggap metode pertolongan pertama seperti itu salah dan dapat membuat lebih berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat waktu.
Anak laki-laki selamat setelah diselamatkan (Foto: Dicetak dari klip).
Pendapat Ahli tentang Cara Penyelamatan yang Benar
Guru Mai Van Chuyen, pendiri proyek pelajaran berenang gratis “Kolam Renang Mobile ke Desa” di Kabupaten Cu M’Gar, menegaskan bahwa membalikkan korban seperti dalam klip adalah salah dan tidak efektif. Beliau menjelaskan bahwa penyebab kematian akibat tenggelam adalah karena berhentinya pernapasan, bukan karena minum terlalu banyak air.
Menurut Guru Chuyen, ketika menghadapi kasus tenggelam, penting untuk tetap tenang dan melakukan langkah-langkah berikut:
Selamatkan korban ke darat dengan aman: Gunakan kayu, pelampung, atau benda apapun yang bisa mengapung untuk menarik korban ke tepi. Jangan melompat ke air jika Anda tidak bisa berenang atau tidak memiliki keterampilan penyelamatan.
Tempatkan korban di tempat kering dan periksa kondisinya:
- Jika korban masih bernapas: Biarkan mereka duduk dengan santai dan pantau terus.
- Jika pingsan tetapi masih bernapas normal: Tempatkan dalam posisi miring untuk menghindari sesak napas.
- Jika berhenti bernapas: Lakukan CPR segera.
Membalikkan korban tenggelam adalah cara penyelamatan yang salah (Foto: Dicetak dari klip).
Pentingnya Memiliki Keterampilan Pertolongan Pertama
Kejadian ini adalah lonceng peringatan tentang pentingnya memiliki keterampilan pertolongan pertama bagi setiap anggota keluarga. Kecelakaan tenggelam tidak hanya terjadi di daerah pedesaan tetapi juga umum di wilayah perkotaan. Oleh karena itu, mempelajari cara menangani situasi darurat dengan benar akan membantu mengurangi risiko kematian yang tragis.
Selain itu, Guru Mai Van Chuyen juga mendorong orang tua untuk membawa anak-anak mereka ke kelas berenang dan mempelajari keterampilan keselamatan air. Proyek “Kolam Renang Mobile ke Desa” yang dia mulai sejak tahun 2016 telah membantu ribuan anak miskin di Dak Lak belajar berenang secara gratis, membantu mengurangi insiden tenggelam di daerah tersebut.
Kesimpulan
Kecelakaan tenggelam selalu mengandung risiko tinggi, terutama bagi anak-anak. Setiap keluarga harus aktif mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan dasar pertolongan pertama untuk melindungi anggota keluarga mereka dalam situasi mendadak. Selain itu, partisipasi dalam aktivitas edukasi keselamatan air seperti berenang atau keterampilan penyelamatan sangat diperlukan.
Bagikan artikel ini untuk menyebarkan pesan yang bermakna dan membantu komunitas memahami lebih baik cara penyelamatan yang benar saat menghadapi kecelakaan tenggelam.
Sumber: Dan Tri