Pada 10 Februari, sebuah postingan dari perusahaan taksi di provinsi Bac Ninh menjadi viral di media sosial, mengklaim bahwa mobil listrik tidak aman.
Secara spesifik, menurut postingan tersebut, setelah periode uji coba VinFast VF5 untuk mengantar-jemput penumpang, perusahaan menghentikan penggunaan kendaraan tersebut untuk “menjamin keamanan pelanggan”.
Postingan itu kemudian menarik perhatian komunitas online, memicu berbagai perdebatan.
Tangkapan layar postingan media sosial tentang keamanan mobil listrikIsi postingan (Foto: Tangkapan layar).
Sumber dari jurnalis Dan tri melaporkan bahwa Kepolisian Provinsi Bac Ninh telah memanggil Bapak V., direktur perusahaan taksi tersebut, ke kantor pusat untuk mengklarifikasi isi postingan.
Menurut sumber, VF5 yang terlibat dalam insiden tersebut adalah milik Bapak S. Untuk menjalankan bisnis transportasi penumpang, Bapak S. menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan Bapak V. Setelah beberapa waktu, kedua belah pihak memutuskan untuk mengakhiri kerja sama.
Bapak S. dan pihak perusahaan telah melepaskan semua atribut dan lencana yang terpasang pada VF5, mengembalikannya ke kondisi semula.
Namun, di Halaman Penggemar perusahaan Bapak V. terdapat informasi yang tidak benar mengenai mobil listrik.
Pihak berwenang sedang mengumpulkan bukti, mempertimbangkan untuk memproses Bapak V. atas tindakannya memanfaatkan media sosial untuk menyediakan, menyebarkan informasi palsu, informasi tidak benar, memutarbalikkan fakta, memfitnah, dan mencemarkan nama baik lembaga, organisasi, kehormatan, serta martabat individu.
Source link: https://dantri.com.vn/xa-hoi/thuc-hu-thong-tin-xe-dien-khong-dam-bao-an-toan-cho-khach-hang-20250210155713614.htm



