Sumber Antioksidan Kuat
Adas sowa mengandung banyak senyawa flavonoid, terpenoid, tanin, dan vitamin C, yang membantu tubuh menetralkan radikal bebas dan melindungi sel dari stres oksidatif.
Sebuah penelitian oleh kelompok penulis India yang diterbitkan dalam Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry menunjukkan bahwa ekstrak adas sowa membantu mengurangi kerusakan oksidatif pada sel hati dan jantung dalam model eksperimental.
Penelitian lain dari Universitas Warsawa (Polandia) yang diterbitkan dalam Antioxidants mencatat bahwa biji adas sowa yang berkecambah memiliki kandungan polifenol 60% lebih tinggi daripada biji kering, sekaligus meningkatkan kapasitas antioksidan secara signifikan.
Membantu Menurunkan Lemak Darah dan Melindungi Jantung
Tanaman adas sowa (dill) segar menunjukkan manfaat kesehatanAdas sowa memberikan banyak manfaat kesehatan.
Sejak lama, adas sowa telah dianggap sebagai teman bagi sistem kardiovaskular. Senyawa aktif anethole dan kelompok flavonoid dalam tanaman ini memiliki kemampuan untuk mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.
Percobaan di Universitas Isfahan (Iran) pada wanita menopause menunjukkan bahwa kelompok yang mengonsumsi bubuk adas sowa selama 3 bulan mengalami penurunan LDL rata-rata 8,3 mg/dL dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Para ilmuwan juga mencatat aktivitas anti-inflamasi dan antioksidan dari minyak esensial adas sowa membantu meningkatkan fungsi pembuluh darah, mencegah aterosklerosis.
Mendukung Pengaturan Gula Darah
Ekstrak adas sowa terbukti efektif meningkatkan resistensi insulin, penyebab utama diabetes tipe 2. Sebuah penelitian dari Universitas Kerman (Iran, 2021) menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak biji adas sowa selama 8 minggu membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan HbA1c pada kelompok pasien diabetes ringan.
Para ilmuwan berpendapat bahwa senyawa anethole dapat membantu meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, sekaligus menghambat proses pembentukan glukosa di hati.
Efek Antibakteri dan Antijamur Alami
Minyak esensial adas sowa adalah salah satu jenis minyak esensial dengan spektrum antibakteri yang luas. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Food Control, minyak esensial adas sowa menunjukkan kemampuan penghambatan yang kuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus, E. coli, dan jamur Candida albicans.
Oleh karena itu, di banyak daerah pedesaan, masyarakat masih menggunakan rebusan adas sowa untuk berkumur, meredakan sakit tenggorokan, atau sebagai inhalasi saat flu.
Membantu Pencernaan Baik, Mengurangi Kembung
Adas sowa secara tradisional digunakan sebagai stimulan pencernaan dan pereda kejang lambung. Para ilmuwan India pernah menguji minyak esensial adas sowa pada 80 orang yang menderita kembung kronis, hasilnya 72% pengguna mengalami perbaikan gejala setelah 10 hari.
Mekanismenya diperkirakan karena senyawa aktif carvone dan limonene membantu merelaksasi otot polos usus, meningkatkan sekresi enzim pencernaan, dan mengurangi produksi gas.
Baik untuk Tulang dan Sendi
Dalam 100g adas sowa segar terdapat lebih dari 200mg kalsium, bersama dengan magnesium dan fosfor, mineral penting untuk tulang. Pengobatan tradisional sering menggunakan adas sowa direbus untuk diminum atau ditumbuk dengan garam sebagai kompres untuk mengurangi pembengkakan sendi.
Meskipun beberapa penelitian klinis belum menunjukkan perubahan yang jelas dalam kepadatan tulang dengan penggunaan adas sowa, efek anti-inflamasi alaminya tetap membantu mengurangi nyeri sendi ringan pada orang tua.
Meredakan Nyeri Haid, Mendukung Tidur
Adas sowa dianggap sebagai obat herbal untuk wanita. Penelitian mencatat bahwa ekstrak biji adas sowa membantu mengurangi tingkat nyeri haid pada 60 wanita muda, setara dengan efektivitas ibuprofen tetapi dengan efek samping yang lebih sedikit.
Selain itu, minyak esensial adas sowa mengandung senyawa anethole dan apigenin yang memiliki efek menenangkan ringan, membantu merilekskan saraf dan meningkatkan kualitas tidur.



