Kementerian Pendidikan Menyatakan Tidak Membuat Acara Festival yang Boros dan Wasteful

Bộ Văn hóa đề nghị không tổ chức lễ hội tràn lan gây tốn kém, lãng phí

Pembukaan

Dalam konteks semakin beragamnya budaya dan festival, penyelenggaraan festival harus dipertimbangkan dengan baik untuk memastikan efisiensi, keselamatan, dan kecanggihan. Pada tanggal 6 Februari, Wakil Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata (Kemenparekraf) Trịnh Thị Thủy mengirim surat resmi kepada pemerintah daerah provinsi dan kota untuk meningkatkan pengelolaan dan penyelenggaraan festival secara lebih efektif. Ini adalah langkah penting untuk memastikan festival berlangsung aman, hemat, dan sesuai dengan tradisi budaya bangsa.

Isi Utama

1. Permintaan Pengelolaan Festival

Kemenparekraf meminta daerah-daerah untuk melaksanakan ketat upaya pengelolaan negara tentang festival sesuai dengan pembagian kewenangan. Penyelenggaraan festival harus menjamin keamanan, keselamatan, efisiensi, dan konsisten dengan gaya hidup modern serta tradisi budaya bangsa.

Kementerian Pendidikan menyatakan tidak membuat acara festival yang boros dan wasteful - 1Kementerian Pendidikan menyatakan tidak membuat acara festival yang boros dan wasteful – 1
Kemenparekraf meminta daerah-daerah untuk tidak menyelenggarakan festival yang boros dan membuang-buang uang.

Penyelenggaraan festival harus dipertimbangkan dengan baik untuk menghindari pemborosan sumber daya, uang, dan waktu masyarakat, negara, dan pemerintah. Daerah-daerah perlu memeriksa area layanan dengan teliti, memastikan tidak ada penyerobotan ruang situs warisan, yang dapat merusak lingkungan sekitar.

2. Menjaga Keselamatan dan Keamanan

Selain pengelolaan festival, Kemenparekraf juga meminta daerah-daerah untuk melaksanakan langkah-langkah keamanan, tertib, keselamatan air, pencegahan kebakaran, dan kebersihan umum. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu menjaga keselamatan peserta tetapi juga melindungi lingkungan sekitar.

3. Kampanye dan Penggerakan Masyarakat

Daerah-daerah perlu memperkuat kampanye dan penggerakan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dari berbagai tingkat, sektor, daerah, masyarakat, dan wisatawan. Khususnya, pejabat, pegawai negeri sipil, dan anggota partai harus taat pada peraturan hukum tentang penyelenggaraan dan partisipasi dalam festival. Hal ini akan membantu membangun budaya festival yang sehat, canggih, dan hemat.

4. Menghindari Superstisi

Untuk mencegah praktik penyalahgunaan situs warisan, festival, dan kepercayaan agama untuk tujuan mencari keuntungan atau melakukan praktik superstiti, Kemenparekraf meminta daerah-daerah untuk meningkatkan pengawasan dan pemantauan sebelum, selama, dan setelah penyelenggaraan festival. Praktik-praktik ini tidak hanya merusak nilai budaya festival tetapi juga merugikan lingkungan dan kesehatan komunitas.

5. Menghormati Nilai Tradisional

Selain pengelolaan dan penegakan keselamatan, daerah-daerah perlu menyelenggarakan kegiatan kampanye tentang asal-usul festival, situs warisan, dan tokoh-tokoh yang dihormati. Melalui ini, masyarakat dapat memahami lebih baik nilai dan makna sejati dari ritual tradisional dalam aktivitas festival. Hal ini akan membantu melestarikan dan mengembangkan nilai budaya berharga bangsa.

Kesimpulan

Penyelenggaraan festival harus dilakukan dengan hati-hati dan bertanggung jawab, memastikan keselamatan, efisiensi, dan kecanggihan. Daerah-daerah perlu bekerja sama erat dengan lembaga terkait untuk melaksanakan pengelolaan dan pengawasan yang efektif. Selain itu, kampanye dan penggerakan perlu diperkuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlindungan lingkungan dan pelestarian nilai budaya. Hanya dengan usaha bersama, festival baru dapat benar-benar menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan budaya bangsa.


Referensi:

  1. Kementerian Pendidikan menyatakan tidak membuat acara festival yang boros dan wasteful

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *