Pada tanggal 6 Februari yang lalu, informasi tentang tonjolan permen dan makanan cepat saji yang dibuang di tempat pembuangan sampah liar di Desa La Phu, Kabupaten Hoai Duc, Hanoi telah menarik perhatian publik. Menurut Pak Wang Bang Duong, Kepala Tim Penegak Pasar No. 24 (Biro Penegak Pasar Hanoi), Pemerintah Kabupaten Hoai Duc telah menginstruksikan kekuatan fungsional untuk melakukan pemeriksaan dan klarifikasi terhadap kasus ini.
Tonjolan permen dan makanan cepat saji dibuang di TPA desa La Phu
Gambar yang direkam di TPA desa La Phu menunjukkan tonjolan besar permen dan makanan cepat saji yang dibuang.
Proses Pemeriksaan dan Penemuan Pelanggaran
Menurut Pak Duong, sebelum Tahun Baru Imlek, Tim Penegak Pasar No. 24 telah bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait untuk memeriksa fasilitas produksi dan distribusi makanan di Desa La Phu. Fokus utama dari pemeriksaan termasuk asal-usul produk, label, merek, dan tanggal kedaluwarsa.
Pak Duong menyatakan bahwa produk-produk yang dibuang kemungkinan besar berkaitan dengan pemeriksaan ketat oleh kekuatan fungsional. Banyak produk yang tidak jelas asal-usulnya, ilegal, atau sudah kedaluwarsa tidak dapat beredar di pasar, sehingga pemilik barang menguburkannya di TPA liar.
Hasil Penanganan Pelanggaran
Laporan dari Tim Penegak Pasar No. 24 mengungkapkan bahwa dari tanggal 19 Desember 2024 hingga 6 Februari 2025, 19 unit usaha produksi dan distribusi permen serta makanan di Desa La Phu telah ditangani. Di antara mereka:
- 18 unit denda administratif sekitar 1 miliar Dong.
- 1 kasus diserahkan ke penegak hukum karena pelanggaran serius terkait produksi barang palsu.
Selain itu, kekuatan fungsional juga memaksa penghancuran barang senilai lebih dari 300 juta Dong, termasuk permen, makanan cepat saji, yang semuanya adalah barang ilegal tanpa asal-usul yang jelas.
Tanggapan dari Pemerintah Daerah
Pak Nguyen Duy Giang, Kepala Desa La Phu, menyatakan bahwa pemerintah daerah sedang bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk membersihkan dan mengangkut barang-barang permen dan makanan cepat saji yang dibuang ke TPA liar ke TPA kota untuk penanganan yang tepat.
Pak Giang juga menekankan bahwa setelah menerima instruksi dari Kabupaten Hoai Duc, pemerintah desa telah meminta polisi untuk bekerja sama dengan kekuatan fungsional untuk mengejar pelaku pembuangan tersebut.
Desa La Phu saat ini memiliki lebih dari 100 unit usaha dan perusahaan produksi, distribusi makanan, di mana banyak unit bergerak dalam perdagangan barang impor. Pengawasan ketat aktivitas bisnis di sini sangat diperlukan untuk memastikan keamanan makanan dan mencegah penyebaran barang palsu.
Situasi Setelah Tahun Baru Imlek
Pak Wang Bang Duong menilai bahwa setelah liburan Tahun Baru Imlek, banyak unit usaha permen dan makanan di Desa La Phu masih tutup. Untuk unit yang telah kembali beroperasi, kekuatan fungsional belum menemukan pelanggaran baru.
Berdasarkan catatan wartawan Dantri, sebagian besar makanan yang dibuang di TPA desa La Phu masih dalam kondisi asli, masih tertutup dalam kotak, kemasan, atau plastik. Ini menimbulkan pertanyaan besar tentang tanggung jawab unit usaha dalam menangani stok barang yang tidak laku atau tidak memenuhi standar.
Kesimpulan
Tonjolan permen dan makanan cepat saji yang dibuang di TPA Desa La Phu adalah lonceng peringatan tentang masalah manajemen kualitas makanan dan tanggung jawab unit usaha. Untuk mencegah terulangnya situasi serupa, diperlukan pengawasan yang lebih ketat, penanganan pelanggaran secara tegas, dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam melindungi lingkungan.
Pembaca yang tertarik dapat mengikuti informasi pembaruan dari pemerintah daerah untuk memahami lebih lanjut tentang perkembangan penanganan kasus ini.
Sumber: Dantri