Pada tanggal 7 Mei, perselisihan antara keluarga aktris Kim Sae Ron dan aktor Korea Selatan Kim Soo Hyun kembali menjadi sorotan media Asia setelah pihak keluarga sang artis yang telah meninggal mempublikasikan serangkaian bukti yang menyatakan bahwa Kim Soo Hyun pernah menjalin hubungan dengan putri mereka saat masih di bawah umur.
Dalam rekaman audio yang diklaim sebagai rekaman suara Kim Sae Ron, aktris tersebut mengakui pernah menjalin hubungan dengan Kim Soo Hyun saat masih duduk di bangku SMP, dan menyebutkan bahwa aktor tersebut mengirimkan foto-foto “privasi” dan menuduhnya memiliki hubungan dengan artis idola wanita lain. Kasus ini segera menjadi perbincangan di media sosial Asia.
Keluarga Kim Sae Ron telah mengajukan gugatan terhadap Kim Soo Hyun terkait pelecehan dan penyalahgunaan seksual terhadap putrinya saat masih di bawah umur. (Foto: Naver).
Pihak Kim Soo Hyun dengan cepat membantah informasi tersebut, menegaskan bahwa bukti-bukti yang diajukan hanyalah hasil kecerdasan buatan. Mereka juga mengajukan gugatan balik terhadap keluarga Kim Sae Ron karena membuat informasi palsu dan sengaja mencemarkan nama baik orang lain.
Sebelumnya, pada bulan April, pihak Kim Soo Hyun juga mengajukan gugatan terhadap keluarga Kim Sae Ron dan saluran YouTube Institut Garo Sero karena menyebarkan foto pribadi dan melacak aktivitasnya secara ilegal. Pihak Kim Soo Hyun menuntut kompensasi sebesar 12 miliar won (sekitar 219 miliar rupiah).
Segera setelah pihak Kim Soo Hyun memberikan tanggapan, keluarga Kim Sae Ron dengan tegas menyatakan bahwa mereka telah mengajukan pengaduan terhadap Kim Soo Hyun karena melanggar Undang-Undang Kesejahteraan Anak dan tuduhan memberikan pernyataan palsu.
Secara khusus, undang-undang ini mengatur hukuman bagi mereka yang menghasut anak-anak melakukan tindakan pelecehan seksual, menjadi perantara untuk tindakan tersebut, atau melakukan tindakan pelecehan atau penyalahgunaan seksual terhadap anak-anak.
Keluarga aktris Kim Sae Ron secara terbuka mempublikasikan rekaman audio lebih dari 1 jam, menuduh Kim Soo Hyun melakukan hubungan seksual dengan putrinya saat masih di bawah umur. (Foto: Newspim).
Keluarga aktris Kim Sae Ron percaya bahwa aktor Kim Soo Hyun telah melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap mendiang aktris Kim Sae Ron ketika dia masih duduk di kelas 2.
Mereka juga mengajukan gugatan balik terhadap aktor Kim Soo Hyun dengan tuduhan memberikan pernyataan palsu karena keluarga Kim Sae Ron dianggap mencemarkan nama baik aktor tersebut.
Pada tanggal 7 Mei juga, keluarga Kim Sae Ron meminta peningkatan perlindungan terhadap “bibi Kim Sae Ron” dan Kim Se Ui, pemilik saluran YouTube Institut Garo Sero.
Keluarga tersebut mengatakan bahwa beberapa orang mencurigakan telah muncul di sekitar tempat tinggal mereka. Oleh karena itu, mereka mendesak polisi untuk melindungi keluarga dan Kim Se Ui.
Pada tanggal 8 Mei, pengacara terkenal Noh Jong Eun berkomentar tentang kasus tersebut. Menurutnya, jika Kim Soo Hyun terbukti bersalah melakukan pelecehan seksual atau bujuk rayu terhadap anak di bawah umur, dia dapat dihukum penjara selama 5-10 tahun atau denda hingga 100 juta won (lebih dari 1,8 miliar rupiah).
Pihak Kim Soo Hyun dan YouTuber Lee Jin Ho membantah keaslian rekaman audio tersebut dan menyatakan bahwa rekaman tersebut adalah hasil kecerdasan buatan. (Foto: Berita).
Pengacara tersebut menambahkan bahwa jika bukti yang diajukan keluarga Kim Sae Ron akurat, itu dapat menjadi petunjuk penting untuk penyelidikan polisi.
Pengacara Noh Jong Eun menjelaskan: “Dalam kasus kejahatan seksual, kesaksian yang konsisten dari korban adalah kunci. Namun, karena korban telah meninggal dunia, sangat sulit untuk mendapatkan bukti tambahan. Hasil kasus ini bergantung pada bagaimana polisi melanjutkan penyelidikannya.”
Pengacara tersebut juga menilai bahwa perselisihan hubungan asmara Kim Soo Hyun dapat berdampak serius terhadap masa depan aktor tersebut. Dalam kasus dia dinyatakan bersalah, kemungkinan Kim Soo Hyun harus mengganti kerugian kontrak dengan mitra kerjanya tidak dapat dihindari.
“Jika Kim Soo Hyun dinyatakan bersalah secara tidak benar, dia dapat menggugat keluarga untuk menuntut kompensasi atas kerugian. Sebaliknya, jika pengaduan keluarga benar, Kim Soo Hyun dapat dihukum dengan denda puluhan miliar won,” tambah pengacara tersebut.
Hubungan asmara Kim Sae Ron dan Kim Soo Hyun di masa lalu terus-menerus diungkap selama 2 bulan terakhir. (Foto: Naver).
Perselisihan antara keluarga Kim Sae Ron dan aktor Kim Soo Hyun meletus sejak Maret lalu setelah saluran YouTube Institut Garo Sero menuduh Kim Soo Hyun memiliki hubungan asmara dengan aktris Kim Sae Ron saat dia masih di bawah umur.
Keluarga Kim Sae Ron terus-menerus mengajukan bukti tentang hubungan pasangan tersebut. Kim Soo Hyun akhirnya mengakui pernah menjalin hubungan dengan Kim Sae Ron, tetapi menegaskan bahwa hubungan mereka dimulai ketika mereka sudah dewasa.
Aktor Korea Selatan tersebut juga membantah tuduhan pemerasan terhadap sang artis yang telah meninggal, yaitu 700 juta won (lebih dari 12 miliar rupiah), yang membuatnya mengalami depresi dan bunuh diri pada Februari lalu.
Kasus ini telah berlangsung selama lebih dari 2 bulan dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Banyak pihak yang tidak terlibat, dan detail pribadi dari kedua aktor terus diungkap.
Kasus ini berdampak serius terhadap Kim Soo Hyun. Aktor Korea tersebut kehilangan banyak kontrak iklan, proyek film masih belum dapat dirilis, dan menghilang dari dunia hiburan sejak Maret. Risiko penggantian kerugian kontrak untuk Kim Soo Hyun dapat mencapai ratusan juta dolar AS.
Sebelum skandal asmara, Kim Soo Hyun adalah aktor drama televisi dengan bayaran tertinggi di Korea Selatan, dianggap sebagai model pria impian bagi banyak penonton wanita, dan memiliki kekayaan mencapai ratusan juta dolar AS.
Sedangkan untuk Kim Sae Ron, ia telah meninggal di rumahnya di Seoul (Korea Selatan) pada Februari lalu. Aktris berusia 25 tahun tersebut menderita depresi berat sebelum meninggal.
Kim Sae Ron pernah dianggap sebagai “bakat akting” dalam dunia hiburan Korea Selatan, tetapi aktivitasnya dibekukan setelah skandal mengemudi dalam keadaan mabuk dan kecelakaan lalu lintas pada tahun 2022.
