Aplikasi AI dalam Pencitraan Jantung: Pencapaian Besar dalam Diagnosa dan Pengobatan Penyakit Kardiovaskular

Bệnh viện đầu tiên ở Việt Nam dùng AI siêu âm tim, tránh bỏ sót bệnh hiểm

Pada tanggal 21 Januari, Rumah Sakit Universitas Kedokteran Ho Chi Minh telah mengumumkan program kerjasama inovasi dalam bidang diagnosa dan manajemen penyakit kardiovaskular, dengan fokus pada penelitian aplikasi kecerdasan buatan (AI) dalam pencitraan jantung. Ini dianggap sebagai langkah penting dalam meningkatkan kualitas diagnosa dan pengobatan penyakit kardiovaskular di Vietnam.

Menurut Profesor Trương Quang Bình, Ketua Dewan Ilmiah Rumah Sakit Universitas Kedokteran Ho Chi Minh, Unit Kardiologi rumah sakit menerima sekitar 600 pasien setiap hari, setara dengan 15.000 orang per bulan. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.600-1.700 kasus adalah gagal jantung, dengan 600-700 pasien menderita gagal jantung dengan fraksi eje terjaga. Ini merupakan tantangan besar dalam diagnosa dan pengobatan.

AI: Alat Pendukung Diagnosa yang Akurat

AI dianggap sebagai alat pendukung yang sangat efektif untuk membantu dokter melakukan diagnosa yang lebih akurat, sehingga memaksimalkan proses pengobatan. Profesor Bình menekankan: “AI seperti ‘alat pancing’ yang memberikan dokter alat tambahan untuk menyelamatkan pasien. Ini adalah terobosan dalam rencana transformasi digital kesehatan.”

Profesor Lê Minh Khôi, Kepala Unit Imagenologi Kardiovaskular, mengatakan bahwa gagal jantung dengan fraksi eje terjaga adalah kondisi yang sering ditemui pada lansia, dengan gejala patologis yang berbahaya. Yang menarik, meskipun ada banyak kelainan, fraksi eje jantung tetap berada dalam batas normal, membuat diagnosa menjadi lebih kompleks.

Manfaat Aplikasi AI dalam Pencitraan Jantung

Penerapan AI dalam pencitraan jantung membawa banyak manfaat signifikan. Teknologi ini diperkirakan dapat mendeteksi 20% pasien gagal jantung dengan fraksi eje terjaga yang terlewatkan. Waktu diagnosa juga dikurangi dari 35-40 menit menjadi sekitar 10 menit, mengurangi beban kerja tenaga medis dan biaya pengobatan secara signifikan.

Sampai saat ini, Rumah Sakit Universitas Kedokteran Ho Chi Minh telah mencoba menggunakan AI dalam pencitraan jantung pada lebih dari 120 kasus, dengan hasil diagnosa yang sangat menjanjikan. Profesor Khôi berbagi bahwa setelah Tahun Baru Imlek, unit yang menyediakan sistem AI akan mengadakan pelatihan dan pendidikan untuk para tenaga medis tentang prosedur penerapan teknologi ini.

Menuju Masa Depan: Penerapan BPJS untuk Teknologi AI

Profesor Nguyễn Hoàng Định, Wakil Direktur Rumah Sakit, mengatakan bahwa di masa depan, setelah mendapatkan hasil penelitian tentang efektivitas penerapan AI dalam pencitraan jantung, rumah sakit akan mengusulkan kebijakan penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS) untuk teknologi ini. Hal ini akan membantu banyak pasien memiliki akses ke teknologi canggih tanpa khawatir tentang biaya.

Kesimpulan

Aplikasi AI dalam pencitraan jantung di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Ho Chi Minh adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas diagnosa dan pengobatan penyakit kardiovaskular. Dengan manfaat yang luar biasa, teknologi ini diharapkan akan membawa banyak perubahan positif dalam industri kesehatan Vietnam, terutama dalam pengelolaan dan pengobatan penyakit kardiovaskular yang kompleks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *