Gangguan irama jantung, terutama fibrilasi atrium, merupakan salah satu penyebab utama stroke dan komplikasi serius lainnya. Menurut Dr. Lê Hiền Cẩm Thu, Kepala Departemen Kardiologi 3, Rumah Sakit Nguyễn Trãi (TPHCM), deteksi dini fibrilasi atrium sangat penting untuk mengurangi risiko kematian dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Peran Teknologi AI dalam Deteksi Fibrilasi Atrium
Sebelumnya, deteksi fibrilasi atrium terutama bergantung pada metode tradisional seperti elektrokardiogram (EKG) atau pemantauan klinis. Namun, tidak semua pasien menunjukkan gejala yang jelas, membuat pemantauan terus-menerus menjadi sulit, terutama pada lansia atau setelah stroke.
Saat ini, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa terobosan besar dalam menganalisis sinyal EKG untuk mengidentifikasi tanda-tanda abnormalitas irama jantung. Model AI Afib yang dikembangkan oleh Rumah Sakit Nguyễn Trãi bekerja sama dengan perangkat wearable mencapai sensitivitas hingga 100% dan spesifisitas 88%, memungkinkan deteksi fibrilasi atrium secara akurat.
Mekanisme Kerja Perangkat
Menurut Dr. Hà Minh Châu, Wakil Kepala Departemen Neurologi, sinyal EKG dari perangkat wearable akan dikirim langsung ke smartphone melalui Bluetooth, kemudian diunggah ke server pusat. Di sana, AI akan menganalisis data dan memberikan peringatan jika mendeteksi tanda-tanda abnormal.
Perangkat ini ringkas, praktis, dan mudah digunakan, memungkinkan pasien memantau kesehatan mereka secara terus-menerus tanpa harus ke rumah sakit. Hal ini tidak hanya mengurangi beban dokter tetapi juga membantu mendeteksi fibrilasi atrium sejak dini.
Manfaat Nyata bagi Pasien
Bapak Nguyễn Quốc Hải (tinggal di Bình Thạnh, TPHCM), seorang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Nguyễn Trãi, berbagi: “Berkat perangkat ini, saya merasa lebih tenang karena tidak perlu sering ke rumah sakit tetapi tetap bisa memantau detak jantung secara terus-menerus.”
Dr. Nguyễn Văn Sĩ, Ketua tim penelitian AI Afib, menjelaskan bahwa model ini dibangun berdasarkan data dari hampir 400.000 rekaman irama jantung dari berbagai pasien, memastikan akurasi identifikasi fibrilasi atrium.
Menuju Pelayanan Kesehatan Komunitas
Model AI Afib tidak hanya membantu dokter mengurangi beban kerja tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mendeteksi fibrilasi atrium pada kelompok berisiko tinggi. Produk ini sangat cocok untuk diterapkan di puskesmas – tempat sumber daya manusia masih terbatas.
Dr. Lê Thanh Phong, Wakil Direktur Rumah Sakit Nguyễn Trãi, menekankan bahwa ini baru permulaan dalam penerapan AI untuk mendeteksi penyakit kardiovaskular. Di masa depan, unit ini akan memperluas model ke bidang lain untuk meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan.
Kesimpulan
Penerapan kecerdasan buatan dalam deteksi fibrilasi atrium bukan hanya kemajuan besar dalam dunia medis tetapi juga membuka peluang besar dalam pencegahan stroke dan komplikasi serius lainnya. Pelajari lebih lanjut tentang teknologi ini dan ikut serta dalam pemungutan suara untuk Penghargaan Prestasi Medis Vietnam ke-5 melalui pesan teks atau situs resmi untuk membantu menyebarkan nilai inovasi ini.
Sumber: dantri.com.vn