Pertama kali dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) ke-55, Perdana Menteri Phạm Minh Chính memberikan pidato penting yang menekankan peran ASEAN di era pintar dan visi pengembangan yang melampaui batas.
Perdana Menteri Phạm Minh Chính memberikan pidato di sesi diskusi penuh (Foto: Dương Giang/TTXVN).
Visi ASEAN di Era Pintar
Dalam kerangka WEF di Swiss, Perdana Menteri Phạm Minh Chính menghadiri sesi diskusi dengan tema “ASEAN: Menggabungkan untuk Maju Lebih Jauh”. Di sana, beliau berbagi bahwa ASEAN memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin pertumbuhan global di era pintar.
Para pembicara internasional mengakui potensi pengembangan ASEAN, terutama inovasi dan wirausaha dari generasi muda – kelompok yang diharapkan akan memimpin wilayah ini menuju masa depan. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga menyoroti tiga prioritas utama untuk tahun kepemimpinan ASEAN 2025, termasuk energi hijau, kecerdasan buatan, dan penanggulangan perubahan iklim.
Perdana Menteri Phạm Minh Chính menegaskan bahwa memasuki era pintar membutuhkan mindset siap “berpikir dalam dan bertindak besar”. Beliau menyerukan agar wilayah ini fokus pada ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, serta transformasi digital untuk menciptakan terobosan dalam pertumbuhan.
Enam Faktor Pembangunan ASEAN Sukses
Untuk memastikan ASEAN yang kuat di masa depan, Perdana Menteri Phạm Minh Chính telah mengidentifikasi enam faktor inti:
- Politik – Keamanan: Kedamaian, stabilitas, dan tanpa perang.
- Ekonomi: Pertumbuhan cepat dan berkelanjutan.
- Budaya: Kesatuan dalam keragaman, mengembangkan identitas ASEAN sekaligus menjaga identitas masing-masing negara anggota.
- Lingkungan: Memanfaatkan dan menggunakan sumber daya secara berkelanjutan, melindungi lingkungan bagi generasi mendatang.
- Sosial: Menjamin kemajuan dan ketidakadilan sosial, pertumbuhan inklusif dan tidak meninggalkan siapa pun di belakang.
- Teknologi: Berinvestasi kuat pada infrastruktur teknologi informasi dan tenaga kerja berkualitas tinggi.
Strategi Pengembangan Vietnam
Untuk mendorong pengembangan di era pintar, Vietnam telah menetapkan tiga prioritas strategis:
- Institusi: Mengeluarkan Keputusan 57 dan undang-undang terkait untuk membangun kerangka hukum bagi ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, serta transformasi digital.
- Infrastruktur: Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi, terutama data digital, sebagai fondasi pertumbuhan.
- Tenaga Kerja: Fokus pada pelatihan tenaga kerja berkualitas tinggi di industri baru seperti transisi hijau, digitalisasi, dan ekonomi pengetahuan.
Perdana Menteri Phạm Minh Chính memberikan pidato di Konferensi WEF (Foto: Dương Giang/TTXVN).
Kolaborasi Internasional dan Solusi untuk Myanmar
Perdana Menteri Phạm Minh Chính menekankan pentingnya kolaborasi internasional antara ASEAN dan mitra global. Beliau juga menyatakan keyakinannya bahwa ASEAN akan berkontribusi positif dalam pemulihan perdamaian dan stabilitas di Myanmar.
Kesimpulan
Pidato Perdana Menteri Phạm Minh Chính tidak hanya menunjukkan visi strategis Vietnam tetapi juga menguatkan posisi kepemimpinan ASEAN di era pintar. Untuk mencapai tujuan ini, setiap negara anggota harus bersatu bekerja sama, memanfaatkan sepenuhnya potensi teknologi dan tenaga kerja muda.
Ikuti pembaruan terbaru tentang perjalanan pengembangan ASEAN di situs web COCC-EDU-VN!
Referensi:
- dantri.com.vn
- TTXVN