Pada sore hari tanggal 27 Januari, perwakilan dari Kepolisian Lalu Lintas Nasional (Polri) mengonfirmasi bahwa Divisi 6 (Pol PP) bersama dengan Polisi Provinsi Thái Bình telah bekerja sama dengan pengemudi mobil yang memposting video untuk “menunjukkan” anak laki-lakinya berusia 12 tahun mengemudikan kendaraan di jalan. Kejadian ini dengan cepat menarik perhatian publik karena sifatnya yang berbahaya dan pelanggaran hukum yang serius.
Gambar ayah L. merekam video memamerkan anak laki-lakinya usia 12 tahun mengemudi dan mempostingnya di media sosial.
Peristiwa Ini Menyebabkan Sensasi di Media Sosial
Pada malam tanggal 25 Januari, sebuah video lebih dari 2 menit diputar langsung di media sosial oleh ayah tersebut. Dalam klip itu, ia terus berkata, “Hari ini ayah minum alkohol dan adik kecilku mengemudi membawa ayah pulang,” “kamu adalah anak laki-laki ayah, kamu harus membawa ayah pulang setiap kali ayah mabuk,” “laporkan kepada teman-teman, aku baru 12 tahun, masih kelas 6.”
Setelah muncul, video tersebut segera menyebar dan menciptakan gelombang kritik yang kuat dari komunitas media sosial. Banyak orang menyatakan kekhawatiran tentang tindakan kurang bertanggung jawab dari sang ayah, tidak hanya mengancam keselamatan lalu lintas tetapi juga dapat memberikan dampak buruk pada psikologi anak-anak.
Gambar mobil milik ayah L. yang diangkut oleh truk penyelamat.
Cerita dari Sang Ayah
Melalui proses verifikasi, pihak berwenang mengidentifikasi pria dalam video sebagai L.N.L. (lahir 1981, asal Thái Bình), pemilik mobil dengan nomor polisi 30K-792.xx. Di kantor polisi, L. menjelaskan bahwa kejadian terjadi di area Jembatan Cọi (desa Vũ Hội, kabupaten Vũ Thư, provinsi Thái Bình).
L. mengatakan: “Pada sekitar pukul 18:00 pada tanggal 25 Januari, saya mengemudikan mobil bersama anak laki-laki saya menuju area Jembatan Cọi ketika mobil saya mogok. Saat menunggu penyelamat datang, saya membiarkan anak saya duduk di kursi pengemudi dan merekam video anak saya ‘mengemudi’ dengan maksud untuk bersenang-senang.”
Meskipun mengakui tindakan memposting informasi yang salah, L. tetap menegaskan bahwa ini hanyalah lelucon dan berharap orang-orang bisa memahami serta tidak meniru tindakan ini.
Pelanggaran Hukum
Menurut perwakilan Kepolisian Lalu Lintas Nasional, tindakan merekam dan memposting video oleh L. menunjukkan pelanggaran terhadap poin d bagian 1 Pasal 101 dari Peraturan Pemerintah Nomor 15/2020. Secara khusus, tindakan menyediakan dan membagikan informasi yang tidak benar, yang dapat menimbulkan kekacauan di kalangan masyarakat, akan dikenakan denda mulai dari 10 juta hingga 20 juta dolar Vietnam.
Selain itu, untuk mobil penyelamat, pihak berwenang juga akan terus menyelidiki potensi pelanggaran lain. Jika ditemukan bahwa mobil penyelamat membawa penumpang di atas bak atau di atas kendaraan yang ditarik, denda dapat berkisar dari 800.000 hingga 6 juta dolar Vietnam, tergantung pada tingkat pelanggaran tertentu.
Kesimpulan dan Saran
Kejadian ini tidak hanya mencerminkan ketidakpedulian terhadap patuh hukum, tetapi juga mengajarkan pelajaran besar tentang tanggung jawab orang tua terhadap anak-anak mereka. Menyebarkan perilaku berbahaya di media sosial tidak hanya menciptakan kekeliruan tetapi juga menciptakan precedent buruk dalam masyarakat.
Otoritas perlu meningkatkan pengawasan dan menindak tegas kasus-kasus serupa untuk memberikan peringatan dan memastikan keselamatan lalu lintas serta meningkatkan kesadaran akan hukum di kalangan masyarakat. Selain itu, setiap individu harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum memposting konten di media sosial, agar tidak menciptakan konsekuensi yang memalukan.
Referensi
- Situs berita online Dân Trí – https://dantri.com.vn/xa-hoi/ong-bo-tuong-trinh-viec-cho-con-trai-12-tuoi-lai-o-to-20250127212714706.htm
- Peraturan Pemerintah Nomor 15/2020/NĐ-CP tentang pembebasan denda administratif dalam bidang lalu lintas.