Ayah yang Bepergian Pulang untuk Merayakan Tahun Baru Imlek: Kisah Penuh Emosi tentang Cinta Keluarga

Chồng đi làm xa về nhà ăn Tết, vợ và 3 con gái đợi đến nửa đêm chạy ra đón

Pada malam hari tanggal 12, ketiga anak perempuannya yang masih kecil bersorak riang mendengar suara mobil di depan pintu rumah, “ayah!” dan berlari ke arah pemuda bernama Nguyễn Văn Quý (29 tahun, asal Thanh Hoá). Istri tercinta, H’Hâng Niê (28 tahun), juga segera keluar untuk menyambutnya.

“Kami merasa sangat bahagia ketika kami berpelukan erat dalam momen reuni,” kata istrinya dengan penuh emosi. Ketiga anaknya secara bergantian meminta ayah untuk menggendong mereka dan mengungkapkan perasaan mereka: “Ayah, aku sangat merindukanmu.”

Keluarga berkumpul di hari ImlekKeluarga berkumpul di hari Imlek
Keluarga angsa Quý dan H’Hâng Niê dengan tiga anak perempuannya (Foto: Disediakan oleh narasumber)

Ayah Quý bekerja di selatan Vietnam, biasanya hanya pulang setiap 2-3 bulan sekali. Untuk kesempatan ini, ia telah mengatur pekerjaannya untuk kembali lebih awal dan merayakan Imlek bersama istri dan anak-anaknya. Sebelumnya, ia mengabari istrinya bahwa akan tiba di rumah sekitar pukul 22.00. Namun, karena alasan tertentu, ia tiba satu jam lebih lambat dari jadwal. Meski begitu, ketiga anak perempuannya (berusia 3, 5, dan 7 tahun) tetap menunggu ayah hingga larut malam.

Ketika suara mobil terdengar, ketiga anak langsung berlari dari tempat tidur ke pintu depan, berteriak dengan gembira melihat ayah mereka. Ayah menggendong masing-masing anak dan memberikan mainan yang dibawa dari selatan Vietnam. Malam itu, ketiga anak saling berebut tempat tidur untuk bisa berdampingan dengan ayah. Mereka berbisik pada ayah, “Ayah jangan pergi lagi,” “Kalau ayah pergi lagi, aku tidak akan mencintaimu lagi,” “Ayah tinggal di rumah dengan kami saja.”

“Mendengar kata-kata mereka, saya sangat tersentuh dan berjanji akan lebih sering pulang untuk mengunjungi mereka,” kata Ayah Quý.

Penyebaran Cinta Keluarga

Setelah memposting video momen sambutan ayah pulang untuk merayakan Imlek di media sosial pribadi, H’Hâng Niê tidak menyangka bahwa cerita keluarganya mendapatkan perhatian besar dari komunitas online. Video tersebut cepat viral di banyak forum media sosial, menarik ribuan komentar yang penuh emosi.

“Anak-anak kami juga demikian, setiap kali mendengar suara mobil di depan pintu, mereka akan berhenti melakukan apa pun dan langsung berlari untuk menyambut ayah. Mendengar suara mereka, semua lelah dan penat di dunia ini hilang,” komentar akun Mạnh Quang.

“Kebahagiaan terbesar dalam hidup adalah ketika pulang ke rumah ada istri dan anak-anak yang menunggu. Keluarga adalah hal yang paling suci, impian banyak orang,” tulis pengguna Đặng Ngọc.

Mendukung Perasaan Keluarga

H’Hâng Niê, seorang warga etnis Ê Đê dari Đắk Lắk, menikah dengan Ayah Quý pada tahun 2017 dan pindah ke Thanh Hoá. Ia mengatakan bahwa saat masa kecilnya, dia jarang mengungkapkan perasaan atau mengatakan kata-kata cinta kepada orang tuanya, sehingga ia berkomitmen untuk mengajarkan anak-anaknya cara mengungkapkan perasaan. Setiap kali berbicara dengan ayah di telepon, ia mengingatkan anak-anak untuk selalu mengatakan “aku merindukan ayah” dan “aku mencintaimu.”

“Saya benar-benar bahagia ketika anak-anak dapat secara alami mengungkapkan perasaan mereka kepada ayah. Saya ingin mempererat ikatan keluarga, takut jika tidak membentuk kebiasaan ini, anak-anak akan menjadi jauh dari orang tua mereka. Ketika mereka dekat, mereka bisa berbagi segala sesuatunya dengan ayah atau ibu,” kata sang ibu.

Sebagai menantu yang tinggal jauh dari kampung halaman, H’Hâng Niê mengatakan bahwa kondisi ekonomi keluarga belum cukup mapan, sehingga tahun ini mereka tidak bisa kembali ke Đắk Lắk untuk merayakan Imlek. Sebagai gantinya, ia berencana membawa anak-anak ke kampung halaman pada musim liburan mendatang.

Persiapan untuk Tahun Baru yang Penuh Kebahagiaan

Beberapa hari menjelang Imlek, keluarga Ayah Quý telah merapikan rumah dan mempersiapkan diri untuk merayakan tahun baru. “Saya merasa sangat bahagia dan bangga memiliki tiga ‘botol anggur mimpi’ ini. Melihat istri dan anak-anak, semua kelelahan hilang,” kata Ayah Quý.

Kisah keluarga Ayah Quý dan H’Hâng Niê tidak hanya menjadi contoh yang baik tentang cinta dan ikatan keluarga, tetapi juga memberikan inspirasi yang kuat bagi banyak orang. Dalam kehidupan modern yang sibuk, penting untuk selalu menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat—mereka adalah motivasi terbesar dalam hidup kita.

Sumber: Dân Trí

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *