Lari maraton semakin populer, terutama di kalangan anak muda. Namun, berpartisipasi dalam lomba lari jarak jauh membutuhkan persiapan kesehatan yang cermat untuk menghindari komplikasi berbahaya. Baru-baru ini, seorang pasien laki-laki berusia 32 tahun dirawat di rumah sakit dalam kondisi koma, stroke panas, dan kerusakan hati serta ginjal setelah mengikuti lomba lari maraton, yang menarik perhatian banyak orang.
Kasus yang Mengkhawatirkan di Rumah Sakit Umum Chợ Rẫy
Pada tanggal 8 April lalu, seorang pasien laki-laki berusia 32 tahun dirujuk ke Rumah Sakit Umum Chợ Rẫy setelah mengikuti lomba lari maraton 42 km. Setelah berlari, pasien mengalami koma, kejang, dan mendapat perawatan darurat di rumah sakit setempat.
Di Rumah Sakit Umum Chợ Rẫy, dokter mendiagnosis pasien mengalami stroke panas, kerusakan hati, ginjal, dan gangguan kesadaran. Pasien menjalani cuci darah, alat bantu pernapasan, dan perawatan intensif. Untungnya, setelah 1 hari, kondisi pasien mulai membaik, selang pernapasan dicabut, dan tanda-tanda vitalnya stabil. Namun, pasien masih dalam perawatan untuk mengatasi gagal hati dan ginjal serta perlu menjalani cuci darah secara berkala.
Risiko Tersembunyi dan Saran dari Para Ahli
Kasus di atas menunjukkan bahwa meskipun olahraga lari baik untuk kesehatan, tetapi berlari terlalu keras tanpa persiapan yang memadai dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis bawaan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes, berlari terlalu keras dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Para dokter menyarankan agar peserta lomba lari:
- Mengevaluasi kondisi fisik: Periksa kesehatan secara menyeluruh sebelum mendaftar untuk berpartisipasi, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis bawaan.
- Memilih jarak yang sesuai: Mulailah dengan jarak pendek, tingkatkan intensitas secara bertahap sesuai kondisi fisik. Jangan berlari jarak jauh hanya untuk mencapai tujuan.
- Berolahraga secara teratur: Berolahraga sebelum lomba, jangan hanya mengikuti tren.
- Pemanasan yang memadai: Lakukan pemanasan yang baik sebelum berlari dan pertahankan kecepatan yang stabil selama berlari.
- Minum cukup air dan elektrolit: Minum cukup air dan elektrolit sebelum, selama, dan setelah berlari.
- Berhenti segera jika ada tanda-tanda tidak normal: Segera berhenti jika merasa lelah, pusing, sakit kepala, atau ada tanda-tanda tidak normal lainnya.
Kasus Kematian yang Sayang Terjadi yang Terkait
Bersama dengan kasus di atas, Dân trí juga melaporkan tentang kematian Ny. N.T.P (53 tahun) akibat stroke saat mengikuti lomba lari maraton. Ny. P. dibawa ke Rumah Sakit Pusat Huế untuk perawatan darurat, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Saran dari Asosiasi Penyakit Pembuluh Darah Vietnam
Dr. ThS. Đoàn Dư Mạnh, anggota Asosiasi Penyakit Pembuluh Darah Vietnam, mengatakan bahwa peserta harus memperhatikan evaluasi kondisi fisik, pemilihan jarak yang tepat, dan olahraga teratur untuk memastikan keselamatan.
Kesimpulan
Lari maraton menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan, tetapi penting untuk memperhatikan risiko dan melakukan persiapan yang matang. Evaluasi kondisi fisik, pilih jarak yang sesuai, olahraga secara teratur, dan perhatikan tanda-tanda tidak normal untuk menjaga kesehatan selama berpartisipasi dalam lomba lari. Jika ada tanda-tanda tidak normal, segera kunjungi fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan dan perawatan sesegera mungkin.
Referensi: