Menurut data dari Similarweb, sebuah perusahaan yang mengawasi dan menganalisis lalu lintas web global, DeepSeek.com telah mencatat pertumbuhan pesat dalam beberapa waktu terakhir. Alat ini saat ini berada di posisi kedua dalam daftar bot chat AI paling banyak digunakan di dunia, hanya kalah dari ChatGPT milik OpenAI.
DeepSeek – Bot Chat AI Terpopuler Kedua di Dunia
Pengunjung ke situs web DeepSeek meningkat pesat, melampaui pesaing besar seperti Gemini dan Character.AI (Foto: Similarweb).
Ledaknya DeepSeek di Pasar AI
Pertumbuhan Drastis dalam Lalu Lintas
Menurut Similarweb, jumlah pengunjung ke DeepSeek.com mencapai puncak sebanyak 49 juta pada tanggal 28 Januari, naik 614% dibandingkan minggu sebelumnya. Sehari sebelumnya, angka tersebut juga mencapai 33,4 juta. Saat ini, lalu lintas harian situs web stabil di kisaran 29-30 juta.
Secara khusus, di Amerika Serikat, DeepSeek mencapai puncak dengan 4,9 juta pengunjung pada tanggal 28 Januari. Hingga tanggal 31 Januari, platform ini tetap menarik lebih dari 2,4 juta pengunjung dari pengguna AS, naik 813,3% dibandingkan minggu sebelumnya. Hanya satu bulan sebelumnya, situs web ini hanya menarik sekitar 300.000 pengunjung per hari.
Melebihi Pesaing Besar
DeepSeek tidak hanya melampaui alat AI terkenal seperti Gemini dari Google (sekitar 10 juta pengunjung/hari) dan Character.AI (6 juta pengunjung/hari), tetapi juga menciptakan persaingan yang signifikan dengan ChatGPT. Meskipun ChatGPT masih menjadi alat AI nomor satu dengan 130-140 juta pengunjung/hari, perkembangan DeepSeek menunjukkan potensi besar bagi platform ini.
Pengguna menghargai kecepatan respon cepat dan kemampuan DeepSeek untuk memahami pertanyaan dengan baik, lebih baik daripada banyak alat lain, termasuk ChatGPT. Ini adalah faktor yang membantu DeepSeek mendapatkan keunggulan di hati pengguna.
Keberatan tentang Keamanan dan Privasi
Peringatan dari Badan Pemerintah
Meskipun disukai, DeepSeek menghadapi banyak kekhawatiran terkait keamanan informasi. Minggu lalu, DPR Amerika Serikat dan pemerintah negara bagian Texas meminta staf pemerintah untuk menghentikan instalasi dan penggunaan DeepSeek di perangkat kerja untuk menghindari risiko peluang bocornya informasi sensitif.
Di Eropa, Otoritas Perlindungan Data Pribadi Italia (GPDP) telah menghapus aplikasi DeepSeek dari Google Play dan App Store karena kekhawatiran terkait risiko keamanan. Sementara itu, Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan juga sedang menyelidiki cara DeepSeek mengelola data pengguna. Jika ditemukan pelanggaran, pemerintah Korea Selatan dapat melarang sepenuhnya penggunaan alat ini.
Reaksi dari Komunitas Internasional
Tidak hanya di Amerika atau Eropa, negara-negara lain seperti Belgia dan Irlandia juga menunjukkan kekhawatiran mendalam tentang masalah keamanan informasi ketika menggunakan DeepSeek. Asosiasi perlindungan konsumen di Belgia bahkan telah mengajukan gugatan kepada otoritas perlindungan data nasional.
Mengapa DeepSeek Menarik Perhatian?
DeepSeek tidak hanya menonjol karena kinerjanya tetapi juga karena kemampuan pemrosesan bahasa alami yang luar biasa. Platform ini memenuhi berbagai kebutuhan pengguna, mulai dari dukungan belajar dan penelitian hingga memecahkan masalah kompleks di tempat kerja.
Namun, “bangkitnya” DeepSeek juga menghadirkan tantangan etis dan hukum. Memastikan privasi dan keamanan informasi perlu dipertimbangkan serius untuk menjaga kepercayaan pengguna.
Kesimpulan
DeepSeek telah membuktikan posisinya di pasar AI global, tetapi perjalanan ini tidak lepas dari tantangan. Untuk terus berkembang secara berkelanjutan, DeepSeek perlu menyelesaikan masalah terkait keamanan dan kesesuaian dengan regulasi hukum. Pengguna sebaiknya mempertimbangkan dengan matang sebelum menggunakan alat AI apa pun, terutama dalam lingkungan kerja atau pendidikan.
Ikuti pembaruan terbaru tentang DeepSeek untuk menangkap tren teknologi AI yang berkembang pesat!
Sumber referensi: Dân Trí