Sebelum menolak banding Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) pada tanggal 3 November, FIFA mengadakan sesi dengar pendapat dan konfrontasi dengan kelompok 7 pemain naturalisasi yang menggunakan dokumen palsu, yaitu Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
Siang ini (18/11), FIFA merilis rincian bagian konfrontasi dalam sesi dengar pendapat tersebut, mengungkap pernyataan palsu salah satu dari 7 pemain tersebut.
Bagian konfrontasi yang diumumkan secara resmi oleh FIFA berisi kutipan pernyataan seorang pemain naturalisasi Malaysia: “Kakek saya lahir di Venezuela dan nenek saya lahir di Spanyol… Maksud saya Malaysia, maaf.”
Pemain tersebut awalnya menyatakan kepada FIFA bahwa kakek dan neneknya masing-masing lahir di Venezuela dan Spanyol. Beberapa detik kemudian, pemain tersebut meminta maaf dan mengubah pernyataannya, menegaskan bahwa kakek dan neneknya keduanya lahir di Malaysia.
Setelah menerima bukti yang dirilis dari FIFA, media Malaysia juga menunjukkan kekecewaan terhadap kelompok pemain naturalisasi negara tersebut.
Surat kabar New Straits Times berseru: “Jawaban yang sangat kontradiktif dari pemain yang disebutkan telah menimbulkan kecurigaan FIFA mengenai sepak bola Malaysia dan kelompok 7 pemain naturalisasi yang memalsukan dokumen.”
“Hari ini (18/11), Komite Banding FIFA mengungkapkan bahwa salah satu dari 7 pemain naturalisasi yang terlibat, melakukan kesalahan serius dalam sesi dengar pendapat dengan FIFA. Komite Banding Federasi Sepak Bola Dunia menganggap kesaksian dalam sesi dengar pendapat tersebut, dari pihak pemain naturalisasi Malaysia, sangat penting,” tambah New Straits Times.
Dengan apa yang baru saja diumumkan oleh FIFA, kemungkinan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk memenangkan FIFA, jika FAM mengajukan gugatan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS), sangat rendah.
Media dan kalangan sepak bola Malaysia sebelumnya berpendapat, kecuali FAM memiliki bukti baru, kecuali para pemain naturalisasi memiliki dokumen lain yang berkaitan dengan profil asli. Namun, dengan bukti saat ini, dengan dokumen yang ada, sepak bola Malaysia sulit untuk membalikkan hasil yang telah diumumkan FIFA.
FAM memiliki waktu 21 hari (terhitung mulai tanggal 13 November) untuk melengkapi berkas gugatan FIFA, dan menyerahkannya ke CAS. Jika FAM gagal di CAS, sepak bola Malaysia bisa dikenakan sanksi berat. Timnas Malaysia bisa dicoret dari Piala Asia 2027, beberapa klub Malaysia bisa dicoret dari Piala Asia, dalam pertandingan di mana mereka menggunakan pemain naturalisasi yang tidak sesuai aturan.



