Hidup Buruh Pada Akhir Tahun: Keuangan dan Harapan

Tháng kiếm hơn 10 triệu, công nhân "thắt lưng buộc bụng" lo toan Tết

Pada sore hari menjelang akhir tahun, saat sinar matahari mulai pudar, Ny. Tạ Thị Như Ý (38 tahun, asal Kabupaten Quốc Oai, Hà Nội) terburu-buru kembali ke kamar kos kecilnya setelah seharian bekerja di Kawasan Industri Bắc Thăng Long. Selama hampir 20 tahun bekerja sebagai buruh, keluarga Ny. Ý masih tinggal di ruang sempit di Desa Hải Bối, Kabupaten Đông Anh, Hà Nội.

Malam ini, makan malam keluarga lima orang mereka agak istimewa karena adanya daging babi goreng jamur yang dibawa oleh iparnya dan sop lobak tulang sapi—suatu perbaikan langka sebelum liburan Tết. “Meskipun kehidupan masih penuh dengan kesulitan, saya selalu berusaha merawat makanan keluarga, memastikan nutrisi yang cukup agar anak-anak tetap sehat untuk belajar dan pasangan serta saya pun memiliki tenaga untuk bekerja,” Ny. Ý mengungkapkan.

Pendapatan Terbatas, Pengeluaran Harus Dipikirkan Secara Matang

Setelah bekerja lebih dari 20 tahun sebagai buruh, gaji bulanan Ny. Ý saat ini hanya berkisar antara 12-13 juta dolar Vietnam per bulan. Sedangkan suaminya mendapatkan sekitar 7-8 juta dolar Vietnam per bulan. Dengan pendapatan total ini, menjaga kehidupan di ibu kota seperti Hà Nội adalah tantangan besar.

“Biaya sewa kos setiap bulan sudah mencapai lebih dari 2 juta dolar Vietnam, belum lagi biaya listrik dan air. Anak pertama sedang duduk di kelas 9, membutuhkan les bahasa Inggris dan persiapan ujian, yang membuat pengeluaran meningkat signifikan. Terkadang saya berpikir untuk mengirim anak-anak pulang ke desa untuk mengurangi tekanan finansial, tapi saya merasa kasihan pada mereka yang sudah terbiasa dengan sekolah dan teman-teman di sini,” Ny. Ý bercerita.

Untuk hemat, Ny. Ý sering kali mengambil beras, sayuran, dan makanan lainnya dari rumah ke kota dan menyimpannya. Kadang-kadang, kakak atau kerabat juga membantu dengan mengirim telur ayam dan daging ayam untuk memperkaya menu makanan keluarga.

Suasana Sibuk Hari Sebelum Tahun Baru

Pada hari-hari menjelang Tahun Baru Imlek 2025, suasana di kos tempat Ny. Ý tinggal menjadi lebih ramai daripada biasanya. Semua orang sibuk menyelesaikan pekerjaan akhir tahun, berharap bisa kembali ke desa untuk bersilaturahmi dengan keluarga.

“Dari kos ke desa saya sekitar 60 km. Setiap kali musim liburan tiba, suami dan saya masing-masing mengendarai sepeda motor, membawa anak-anak dan barang-barang. Meskipun ada banyak hal yang harus dikeluarkan, melihat kebahagiaan anak-anak ketika bertemu dengan nenek dan kakek, semua lelah hilang begitu saja,” Ny. Ý mengatakan.

Kisah Ny. Giáp: Usaha untuk Masa Depan Anak-Anak

Tidak jauh dari kos tersebut, Pak Lê Xuân Giáp (41 tahun, asal Hà Tĩnh) telah bekerja sebagai buruh selama hampir 20 tahun. Dia bertemu dengan istrinya di tempat kerja dan mereka memiliki dua anak laki-laki. Namun, tahun ini pekerjaan menurun, menyebabkan pendapatan keluarganya menurun secara signifikan.

“Hidup di Hà Nội dengan pendapatan sekitar 20 juta dolar Vietnam per bulan, kami harus menghitung pengeluaran dengan hati-hati. Jika tidak, keluarga kami tidak akan cukup untuk menutupi kebutuhan,” Pak Giáp mengungkapkan.

Dia menceritakan bahwa sebelumnya anak pertama belajar di sekolah swasta dengan biaya 3-4 juta dolar Vietnam per bulan, ditambah biaya les bahasa asing membuatnya kesulitan. Setelah banyak pertimbangan, dia memutuskan untuk memindahkan anaknya ke sekolah negeri untuk mengurangi beban finansial.

“Tahun baru ini, suami dan saya mendapatkan cuti 10 hari, jadi kami memutuskan untuk membagi waktu antara kedua sisi keluarga. Kami akan mengunjungi Hà Tĩnh selama 5 hari, kemudian pergi ke Nghệ An untuk mengunjungi keluarga istri. Biaya transportasi, hadiah, dan uang saku meskipun tidak kecil, namun hanya ada beberapa hari dalam setahun untuk berkumpul dengan keluarga, jadi kami sangat menantikannya,” Pak Giáp mengatakan.

Harapan untuk Tahun Baru yang Lebih Baik

Meskipun hidup sebagai buruh tidak mudah, kebahagiaan terbesar bagi Pak Giáp dan Ny. Ý adalah melihat anak-anak mereka tumbuh dewasa. Meskipun pendapatan tidak terlalu tinggi, mereka berharap tahun baru akan lebih stabil, dengan pekerjaan lancar dan kesehatan baik untuk terus mendidik anak-anak mereka.

“Selama bekerja sebagai buruh, membeli rumah di Hà Nội adalah mimpi yang sulit tercapai. Namun, jika kita bisa menabung cukup, kami akan membangun rumah kecil di desa untuk tempat beristirahat saat tua,” Pak Giáp mengungkapkan.


Kesimpulan: Kehidupan buruh di kawasan industri selalu penuh tantangan, terutama saat perayaan Tahun Baru. Namun, dengan kasih sayang keluarga dan usaha yang tak kenal lelah, mereka tetap berharap akan masa depan yang lebih cerah. Semoga kebijakan dukungan dari masyarakat dapat membantu keluarga seperti Ny. Ý dan Pak Giáp melewati kesulitan dan membangun kehidupan yang lebih stabil.

Sumber Referensi: dantri.com.vn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *