Inspektorat Jenderal baru saja merilis kesimpulan penyelidikan dua proyek pembangunan rumah sakit baru Fase 2 Rumah Sakit Bạch Mai dan Rumah Sakit Việt Đức di Hà Nam, menemukan kerugian miliaran rupiah dan banyak pelanggaran serius dalam proses tender dan pelaksanaan proyek.
Kesimpulan Penyelidikan: Pelanggaran Serius, Saran Penindakan
Kesimpulan penyelidikan nomor 528/KL-TTCP, yang diumumkan pada tanggal 1 April, menunjukkan banyak pelanggaran dalam pelaksanaan dua proyek ini. Inspektorat Jenderal telah menyarankan kepada Perdana Menteri untuk meminta Kementerian Kesehatan untuk mengevaluasi dan menindak tegas menteri dan wakil menteri terkait sesuai dengan ketentuan hukum. Dokumen dan materi tentang pelanggaran ketentuan tender yang berakibat serius telah diserahkan ke Kepolisian untuk penyelidikan dan penindakan.
Pelanggaran dalam Tender: Pelanggaran Berat, Butuh Investigasi Mendalam
Kesimpulan penyelidikan menunjukkan dua poin pelanggaran tender yang perlu diselidiki secara mendalam:
- Poin Pertama: Pengajuan persetujuan untuk menyewa konsultan asing untuk merancang proyek tanpa cukup mengevaluasi kemampuan konsultan dalam negeri merupakan pelanggaran serius. Selain itu, penggunaan proposal keuangan, biaya konsultan perancangan arsitektur yang dibuat oleh pemenang tender untuk verifikasi juga melanggar aturan.
- Poin Kedua: Proses tender dan penandatanganan kontrak paket peralatan medis Bạch Mai 01 terdapat banyak pelanggaran, khususnya adanya indikasi pelanggaran tindakan yang dilarang dalam tender. Ketidaksesuaian dalam isi persyaratan dokumen pengumuman tender juga perlu diselidiki lebih lanjut.
Kerugian Miliaran Rupiah dalam Dua Proyek
Inspektorat Jenderal telah menemukan kerugian miliaran rupiah dalam dua proyek tersebut, jumlah ini jauh lebih tinggi daripada perkiraan kerugian sekitar 100 miliar rupiah. Hal ini menunjukkan tingkat keparahan pelanggaran dan pentingnya untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Dua Proyek Rumah Sakit “Terbengkalai”
Dua proyek rumah sakit, masing-masing dengan kapasitas 1.000 tempat tidur dan total investasi miliaran rupiah, telah terbengkalai selama bertahun-tahun. Hal ini menyedihkan dan menunjukkan jelas masalah pemborosan dalam investasi publik.
Kesimpulan dan Solusi: Upaya Penindakan dan Pencegahan Pemborosan
Hasil penyelidikan menunjukkan pelanggaran dalam pelaksanaan dua proyek bersifat sistematis, memiliki akar pada pelanggaran sebelumnya. Pelanggaran terjadi di berbagai tahap, mulai dari persiapan investasi, persetujuan kebijakan, pemilihan pemenang tender, pelaksanaan tender, dan pelaksanaan paket tender.
- Inspektorat Jenderal menyarankan untuk menindak tegas tanggung jawab individu dan lembaga terkait.
- Pemerintah mengeluarkan Keputusan nomor 34 untuk mengatasi kesulitan dan hambatan di dua proyek, dengan tujuan agar kedua proyek dapat beroperasi tahun ini.
Pelajaran dan Pentingnya Pencegahan Pemborosan
Peristiwa ini merupakan peringatan tentang pentingnya pencegahan pemborosan dalam investasi publik, meningkatkan pengawasan, pemeriksaan, dan penindakan pelanggaran secara tegas. Penemuan kerugian miliaran rupiah dalam dua proyek rumah sakit merupakan bukti perlunya melawan korupsi dan tindakan negatif dalam proyek-proyek besar di negara ini.
Penulis: (Nama penulis, jika ada)
Sumber:
- Kesimpulan penyelidikan nomor 528/KL-TTCP
- Informasi dari Inspektorat Jenderal
- [Sumber informasi lain jika ada]