Keracunan Makanan di Dua Sekolah di Kota Ho Chi Minh

Ban quản lý tòa CT8A Đại Thanh: "Thang máy bị kẹt chứ không bị rơi"

Lebih dari 30 siswa di dua sekolah dasar dan menengah pertama Tuệ Đức di Kota Ho Chi Minh diduga keracunan makanan, sehingga mendorong Direktorat Jenderal Keamanan Pangan (Kementerian Kesehatan) untuk melakukan penyelidikan. Peristiwa ini menunjukkan potensi bahaya keamanan pangan di sekolah-sekolah dan membutuhkan tindakan yang lebih tegas.

Lebih dari 30 siswa diduga keracunan, Kementerian Kesehatan meminta Dinas Kesehatan Kota Ho Chi Minh untuk menyelidikiLebih dari 30 siswa diduga keracunan, Kementerian Kesehatan meminta Dinas Kesehatan Kota Ho Chi Minh untuk menyelidiki

Kejadian tersebut terjadi pada hari yang sama di dua cabang Sekolah Dasar dan Menengah Pertama Tuệ Đức, masing-masing di 5 Bis Lương Định Của, Ward An Khánh, dan 644 Nguyễn Thị Định, Ward Thạnh Mỹ Lợi, Kota Thủ Đức. Sekitar 33 siswa mengalami sakit perut, diare, dan mual setelah makan di sekolah, yang disiapkan oleh pemasok katering dari distrik Tân Phú. Gejala-gejala yang serupa menunjukkan bahwa makanan yang disediakan kemungkinan merupakan penyebab utama keracunan.

Direktorat Jenderal Keamanan Pangan telah mengeluarkan surat edaran nomor 566/ATTP-NĐTT yang meminta Dinas Keamanan dan Kesehatan Pangan Kota Ho Chi Minh untuk segera memulai penyelidikan. Pertama, perlu menyelidiki asal usul makanan, melacak sumber bahan baku, dan mengambil sampel makanan dan sampel penyakit untuk dianalisis dan menemukan penyebabnya. Fasilitas pengolahan makanan yang dicurigai akan ditangguhkan aktivitasnya jika ada tanda-tanda keracunan lainnya. Selain itu, otoritas akan menangani pelanggaran keamanan dan kesehatan pangan secara tegas jika ditemukan.

Selain penyelidikan, Dinas Kesehatan Kota Ho Chi Minh juga diminta untuk meningkatkan pengawasan di kantin sekolah dan fasilitas penyedia makanan, untuk mengurangi risiko keracunan makanan.

Langkah-langkah pencegahan

Direktorat Jenderal Keamanan Pangan juga menekankan pentingnya meningkatkan penyuluhan dan panduan kepada kantin tentang pengendalian asal usul bahan baku, menjaga kebersihan selama proses pengolahan, pemasakan, dan pengiriman makanan, mematuhi peraturan keamanan dan kesehatan pangan, dan memeriksa makanan secara cermat sesuai dengan prosedur 3 langkah. Menyimpan sampel makanan juga merupakan langkah penting untuk memudahkan pemantauan dan penyelidikan. Selain itu, penerapan surat edaran dari Kementerian Kesehatan tentang implementasi Instruksi No. 38/CT-TTg tanggal 11/10/2024 dari Perdana Menteri juga merupakan bagian penting dalam upaya pencegahan keracunan makanan.

Konsekuensi dan Dampak

Kasus keracunan makanan di dua sekolah di Kota Ho Chi Minh menimbulkan pertanyaan tentang keamanan pangan di sekolah-sekolah. Konsekuensi langsungnya berdampak pada kesehatan siswa, menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua, dan mengharuskan solusi cepat dan efektif untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Kesimpulan

Peristiwa ini mengharuskan aparat bertindak tegas untuk menemukan penyebabnya dan menyelesaikan masalah secara menyeluruh. Peningkatan pengawasan kualitas makanan di sekolah-sekolah, terutama kepatuhan terhadap peraturan keamanan dan kesehatan pangan, sangat penting untuk melindungi kesehatan siswa.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *