Ketua DPR “Sangat Khawatir” Karena Penanganan Pemborosan Berjalan Lambat

Chủ tịch Quốc hội "hết sức sốt ruột" vì chống lãng phí rất chậm

Dalam pidatonya pada sesi sore tanggal 14 Februari tentang penambahan target pertumbuhan lebih dari 7% pada tahun 2025, Ketua DPR Tran Thanh Man menekankan bahwa ini adalah tujuan yang sangat penting agar pada periode 2026-2030 dapat mencapai pertumbuhan dua digit.

Menurut Man, Pemerintah telah berdiskusi dengan daerah untuk mencari solusi. Ia mengatakan bahwa belum pernah ada tahun di mana Pemerintah memberikan target pertumbuhan kepada 63 provinsi dan kota.

“Mengatasi Masalah Hingga Tuntas”

Untuk mencapai target pertumbuhan, Pemerintah sangat memperhatikan penggunaan sumber daya yang terbuang seperti rencana tata ruang yang terbengkalai, proyek yang terkendala prosedur sehingga tidak digunakan, serta aset yang menjadi sengketa dalam kasus hukum yang berlarut-larut.

Man menyebutkan bahwa DPR telah menyetujui mekanisme percontohan untuk menyelesaikan masalah di Hanoi, Ho Chi Minh City, dan Khanh Hoa, sekaligus membuka hambatan di pasar real estat untuk meningkatkan pasokan.

Ketua DPR Tran Thanh Man berbagi kekhawatirannya tentang lambatnya penanganan pemborosan (Foto: Hong Phong).

“Ini adalah kebijakan yang sangat tepat, namun untuk mewujudkannya masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” kata Ketua DPR. Ia menambahkan bahwa pelaku usaha konstruksi dan real estat sangat mengharapkan tindakan konkret dari pihak daerah untuk mengatasi kesulitan dan menciptakan lingkungan yang kondusif.

Ketua DPR menegaskan bahwa DPR telah mengesahkan undang-undang dan keputusan, Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan dan instruksi, sehingga sekarang harus ada tekad kuat untuk bertindak.

“Sulit sampai di mana, kita atasi sampai situ, buntu di mana kita buka jalan di situ,” tegas Ketua DPR, meskipun ia mencatat bahwa beberapa daerah berkembang sangat cepat, sedangkan yang lain sangat lambat, bahkan belum mulai sudah mengeluh sulit.

Mengenai penanganan pemborosan, Ketua DPR menilai bahwa prosesnya berjalan sangat lambat. Sebagai contoh, Rumah Sakit Kanker Can Tho yang telah dibangun selama 7 tahun tetapi belum selesai, alat-alat belum dipasang, dibiarkan kosong. Sementara itu, warga barat harus berbondong-bondong ke Rumah Sakit Kanker Ho Chi Minh City sehingga rumah sakit tersebut kelebihan beban.

“Saya sudah beberapa kali datang, melihat langsung dan merasa sangat khawatir,” kata Ketua DPR dan meminta setiap kementerian, lembaga, dan daerah untuk menangani setiap masalah secara spesifik agar bisa lebih cepat.

Sebagai solusi lain untuk pertumbuhan, menurut Man, adalah mendorong ekonomi swasta, karena dalam total investasi masyarakat, investasi swasta mencapai 55%.

“Yang paling penting adalah reformasi sistem untuk memberikan keyakinan kepada investor bahwa Pemerintah benar-benar membuka pintu, menantikan kedatangan investor, dan mereka dapat berinvestasi secara efektif,” kata Man.

Ia juga berbagi bahwa DPR akan terus merevisi undang-undang dengan arah pendelegasian lebih besar kepada Pemerintah dan daerah dalam membuat kebijakan.

Masih Banyak Ruang dan Potensi untuk Pertumbuhan

Di diskusi kelompok lain, Wakil Perdana Menteri Ho Duc Phoc juga menjelaskan lebih lanjut tentang target pertumbuhan lebih dari 8% pada tahun 2025. Menurutnya, pencapaian pertumbuhan 7,09% pada tahun 2024 sudah sangat tinggi dan masih banyak ruang serta potensi yang belum dimanfaatkan sepenuhnya.

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, Phoc menyebut produksi, konsumsi, investasi, dan ekspor, tetapi ia menekankan dua hal terpenting yaitu investasi dan ekspor.

Wakil Perdana Menteri Ho Duc Phoc berbicara pada sesi diskusi kelompok sore tanggal 14 Februari (Foto: Minh Chau).

Dalam hal investasi, Wakil Perdana Menteri menekankan investasi publik. Ia menganalisis bahwa dalam beberapa tahun terakhir, investasi publik terus meningkat. Pada tahun 2025, anggaran investasi publik meningkat sekitar 108 triliun dong dibandingkan tahun 2024, ditambah surplus anggaran sekitar 331 triliun dong. Setelah dikurangi untuk reformasi upah, tersisa lebih dari 158 triliun dong untuk ditambahkan ke investasi tahun 2025.

“Dengan demikian, investasi tahun 2025 mendekati 900 triliun dong. Ini adalah pendorong utama yang menarik sumber investasi lain untuk menciptakan momentum pertumbuhan,” kata Phoc.

Secara khusus, Wakil Perdana Menteri menyebut solusi penyempurnaan infrastruktur transportasi dengan tujuan menyelesaikan tambahan 1.000 km jalan tol tahun ini, sehingga pada tahun 2030 mencapai 5.000 km jalan tol.

Phoc berharap elemen-elemen ini akan mendorong investasi dan pertumbuhan PDB.

Selain modal investasi publik, Wakil Perdana Menteri menekankan bahwa investasi swasta juga sangat penting dalam mendorong pertumbuhan.

Mengenai ekspor, Phoc mengatakan bahwa sambil mempertahankan pasar lama seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa, juga harus membuka pasar baru untuk mendorong produksi dan membawa produk Vietnam ke pasar negara-negara lain.

Dengan serangkaian solusi yang diusulkan, Wakil Perdana Menteri yakin bahwa pertumbuhan Vietnam tidak hanya akan mencapai 8%, tetapi mungkin melampaui itu.


Tautan Sumber: https://dantri.com.vn/xa-hoi/chu-tich-quoc-hoi-het-suc-sot-ruot-vi-chong-lang-phi-rat-cham-20250214172030688.htm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *