Pada suatu sore akhir pekan, bocah T. (6 tahun) bermain dengan anjing kesayangannya di halaman tempat penampungan barang rongsokan milik keluarga di Desa Ngoc Long (Kabupaten Yen My, Provinsi Hung Yen). Melihat putranya bermain riang bersama anjing bernama Mic, Ibu Truc Anh (40 tahun) merasa lega.
Dua hari sebelumnya, dia dan suaminya, Bapak Do Van Bang (43 tahun), mengalami malam penuh keputusasaan saat anak mereka hilang dari rumah dan tersesat di desa lain.
“Beruntung ada anjing itu, anak saya bisa pulang dengan selamat,” kata Pak Bang dengan penuh haru.
Enam bulan lalu, seorang teman dekat memberikan anjing gembala Jerman (becgie) kepada Pak Bang, yang kemudian diberi nama Mic. Saat membawa Mic pulang, Pak Bang memperkenalkannya pada anaknya dengan berkata: “Ini adalah tuan muda.”
Sejak itu, T. hanya bermain dengan Mic. Keduanya tak terpisahkan seperti bayangan. Bocah itu sering naik di punggung Mic layaknya menunggang kuda. Setiap malam, Mic selalu mengikuti “tuan mudanya”, tidak membiarkan orang asing mendekat.
Mic, anjing becgie Jerman, setia menjaga tuan kecilnya sepanjang malam dingin (Foto: Dokumentasi pribadi).
Menurut Pak Bang, Mic tidak pernah dilatih secara khusus tetapi selalu mengikuti dan melindungi anaknya. Anjing itu juga tidak dirawat dengan perlakuan istimewa; keluarga memberinya sisa makanan mereka. Saat ini, Mic berusia 3 tahun, beratnya hampir 40 kg, dan dikenal sebagai anjing yang penurut, pandai menjaga rumah serta tuan kecilnya.
“Kami sering mengingatkan Mic untuk melindungi ‘tuan muda’, tapi tidak menyangka ia akan melakukannya sepanjang malam,” kata Pak Bang.
Sekitar pukul 1 pagi tanggal 14 Februari, Bu Truc Anh bangun dan tidak menemukan anaknya di sampingnya. Karena area penampungan besi tua tidak memiliki gerbang, anak kecil dapat dengan mudah membuka pintu dan keluar diam-diam.
Ini bukan pertama kalinya T. diam-diam meninggalkan rumah. T. adalah anak yang mengidap gangguan hiperaktif ringan dan sering kali kabur dari rumah. Beberapa kali warga desa menemukannya dan mengantarnya pulang.
Pada saat itu, Pak Bang menyadari bahwa Mic, anjing keluarga, juga tidak ada di rumah. Dia menduga Mic telah mengikuti T., sehingga ia masih berharap “jika anjing ada, anak saya pasti aman.”
Bocah itu ditemukan tertidur bersama anjing kesayangannya di tepi sungai, sekitar 3-4 km dari rumah (Potongan dari video).
Lebih dari 5 jam kemudian, pasangan itu menerima kabar bahwa ada seorang anak kecil tidur di samping seekor anjing di Desa Lieu Xa, sekitar 3-4 km dari rumah mereka.
Bu Luu Thi Mat, warga Desa Lieu Xa, mengatakan bahwa saat membawa anaknya ke sekolah melewati kebun di tepi sungai, dia melihat banyak warga berkumpul. Mereka mengira anak itu digigit anjing liar, namun saat didekati, anak itu bangun dengan sadar. Barulah semua orang memahami bahwa anak itu tersesat.
“Anjing itu menggonggong keras, tidak membiarkan orang asing mendekati bocah itu,” kata Bu Mat.
Kemudian, seorang wanita tua di desa mendekati Mic, membelai lembut sambil berkata: “Nenek akan membawa tuan muda pulang untuk makan ya,” Mic pun membiarkan si nenek menggendong “tuan kecilnya.”
Bu Mat dan warga lainnya bergantian membelikan susu, membawa selimut, dan pakaian untuk menghangatkan bocah itu.
Saat tiba di lokasi, Pak Bang melihat anaknya dalam kondisi sadar, sudah diberi susu dan makanan oleh warga.
Melihat pemiliknya dari kejauhan, Mic langsung berlari menghampiri. Ketika Pak Bang menggendong anaknya ke puskesmas dan kantor desa Lieu Xa, Mic tetap mengikuti tanpa meninggalkan langkah.
Bocah dan Mic bersahabat bak sahabat karib (Foto: Dokumentasi pribadi).
Meski tidur di tepi kebun pisang, hanya 3 meter dari tepi sungai dalam cuaca dingin, untungnya kesehatan T. tidak terpengaruh. Pasangan Bang membawa pulang anak dan anjing kesayangan mereka, berjanji akan memberi hadiah besar pada Mic karena telah melindungi “tuan kecilnya.”
Keesokan harinya, seorang pecinta hewan dari Hanoi datang ke rumah Pak Bang untuk bertemu dan memberikan hadiah kepada Mic.
“Mungkin anjing ini adalah hadiah paling berharga bagi anak saya,” kata Pak Bang dengan suara tercekat. Setelah insiden itu, dia berpesan kepada istrinya untuk lebih waspada agar anaknya tidak keluar rumah sembarangan.
Sebelumnya, seorang pejabat desa Ngoc Long (Kabupaten Yen My) membenarkan kepada wartawan Dân trí bahwa keluarga Bang bekerja sebagai pemulung dan tinggal di wilayah tersebut. Pada dini hari tanggal 14 Februari, anak mereka dan anjing tersesat dari Desa Ngoc Long ke Desa Lieu Xa.
“Anak itu ditemukan warga, lalu diberitahukan kepada pemerintah desa dan keluarga menjemputnya,” kata pejabat tersebut.
Tautan Sumber: https://dantri.com.vn/an-sinh/tiet-lo-them-ve-be-trai-di-lac-va-cau-vang-bao-ve-chu-suot-dem-20250216180945007.htm