Pada tanggal 24 Januari, atau tepatnya 25 hari ke-12 dalam kalender lunar, Lapas Polres Provinsi Nghe An telah mengadakan makan malam tahun baru awal untuk narapidana yang sedang menjalani hukuman di sana. Acara ini tidak hanya memiliki makna spiritual tetapi juga merupakan dorongan besar bagi mereka untuk berusaha memperbaiki diri dan kembali ke keluarga serta masyarakat.
Makna Kemanusiaan dari Makan Malam Tahun Baru
Hari ini adalah hari kerja terakhir sebelum liburan Tet. Meskipun narapidana lainnya masih bekerja di luar, tim dapur telah diberikan tugas untuk menyiapkan sebuah makan malam istimewa pada siang hari. Menu yang berlimpah termasuk bánh chưng, ayam goreng, daging babi, mi goreng, sayuran, acar mentah, dan sup tulang, semuanya merupakan hasil kerja keras narapidana selama masa rehabilitasi di lapas.
Menurut Komandan Satuan Brigadir Besar Nguyen Xuan Tra, Lapas Polres Provinsi Nghe An saat ini mengelola 133 narapidana dan hampir 1.000 tersangka dan terdakwa. Semua aturan liburan Tet disediakan sesuai dengan peraturan negara. Selama lebih dari 10 tahun, lapas ini telah merayakan makan malam tahun baru sebagai bentuk penghargaan atas upaya pemulihan diri dari narapidana, serta mendorong semangat mereka untuk segera kembali ke masyarakat.
Suasana Hangat dan Komitmen untuk Memperbaiki Diri
Dalam suasana hangat dan penuh keakraban, jarak antara petugas penjaga dan narapidana tampaknya hilang. Kata-kata nasehat dan dorongan dari petugas menjadi motivasi kuat bagi narapidana untuk lebih percaya diri dalam perjalanan menuju pemulihan diri.
Pada acara tersebut, beberapa pertunjukan seni “tumbuh dari rumah” juga diselenggarakan, menarik sorotan dan tepuk tangan antusias dari semua orang. Ini adalah kesempatan bagi narapidana untuk menunjukkan bakat mereka dan menunjukkan komitmen untuk memperbaiki diri agar segera mendapatkan pengurangan hukuman dan kembali bersatu dengan keluarga mereka.
Curah hati Mengharukan dari Narapidana
Ini adalah tahun kedua narapidana Ho Viet Cuong merayakan Tet di lapas. Dengan hukuman lima tahun karena perdagangan barang ilegal (roket api), dia harus absen dari keluarganya lebih lama lagi.
“Pada saat tahun baru dan musim semi tiba, semua orang menginginkan momen berkumpul dengan keluarga. Namun, kami, karena kesalahan kami, tidak bisa menikmati kebahagiaan itu. Hari-hari ini, rindu kepada istri dan anak semakin menyakitkan dan membuat saya merasa lebih terbebani oleh harga yang harus dibayar. Beruntung, dengan perhatian dari petugas dan makan malam tahun baru awal, rasa sedih dan rindu terhadap keluarga sedikit berkurang,” kata narapidana Cuong.
![Narapidana memasang bunga mekong达瓦