Kekurangan gizi pada anak-anak di Kota Ho Chi Minh (Kota Ho Chi Minh) telah membaik pada tahun 2024, menurut laporan terbaru dari Konferensi Penilaian Nutrisi. Namun, kebiasaan makan yang tidak sehat dari warga tetap menjadi masalah yang mengkhawatirkan, yang membutuhkan kerja sama dan upaya dari berbagai pihak.
Prestasi yang Menonjol di Tahun 2024:
Menurut dr. Nguyễn Ngọc Thùy Dương, Wakil Direktur Pusat Pengendalian Penyakit Kota (HCDC), tahun lalu, Kota Ho Chi Minh telah mencapai target penurunan kekurangan gizi pada ibu dan anak. Tingkat kekurangan gizi berat pada anak di bawah 5 tahun tetap rendah, sekitar 4,5%, dan tingkat anak kekurangan gizi stunting adalah 5,8%. Aktivitas pencegahan kekurangan zat gizi mikro juga dijalankan dengan efektif, tidak ada kasus kekurangan vitamin A secara klinis. Ini merupakan sinyal positif untuk kesehatan masyarakat.
Tantangan yang Masih Ada:
Meskipun ada hasil yang menggembirakan, upaya perawatan gizi di Kota Ho Chi Minh masih menghadapi banyak tantangan. Proses urbanisasi yang cepat dan gaya hidup yang statis telah memengaruhi kebiasaan makan warga. Kesadaran tentang nutrisi yang tepat masih terbatas, yang mengakibatkan ketidakseimbangan dalam pola makan, termasuk kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan, penggunaan garam melebihi anjuran, dan konsumsi lemak yang tinggi.
Statistik menunjukkan bahwa warga Kota Ho Chi Minh mengonsumsi garam rata-rata 8,5 gram per hari, yang jauh melebihi anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu di bawah 5 gram per hari. Hal ini berkontribusi pada peningkatan tingkat kelebihan berat badan, obesitas, dan peningkatan risiko terkena penyakit tidak menular.
Solusi untuk Tahun 2025:
Untuk mengatasi tantangan ini, solusi pada tahun 2025 meliputi:
- Meningkatkan pendidikan gizi: Membantu mengubah perilaku makan warga.
- Memberikan konsultasi untuk meningkatkan makanan keluarga dan kelompok: Memberikan pengetahuan dan dukungan untuk praktik pola makan yang tepat.
- Sosialisasi tentang pembatasan konsumsi garam dan gula: Menyampaikan informasi tentang manfaat kesehatan dari konsumsi makanan sehat.
- Menempatkan label peringatan pada lemak jelek: Membantu konsumen mengenali dan memilih makanan yang bermanfaat bagi kesehatan.
- Meningkatkan pemeriksaan dan konsultasi gizi: Memastikan warga memiliki akses ke layanan konsultasi gizi yang berkualitas.
- Memantau dan mengevaluasi efektivitas program gizi: Memantau dan mengevaluasi hasil program untuk menyesuaikan dan menyempurnakannya.
Peran Berbagai Pihak:
Upaya perawatan gizi bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi juga membutuhkan kerja sama dari berbagai instansi, organisasi, dan kelompok masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, mencegah penyakit, meningkatkan kualitas hidup, dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkelanjutan.
Kesimpulan:
Meskipun Kota Ho Chi Minh telah membuat kemajuan yang signifikan dalam mengurangi kekurangan gizi, kebiasaan makan yang tidak sehat tetap menjadi tantangan besar. Peningkatan pendidikan, konsultasi, dan sosialisasi, serta kerja sama dari berbagai pihak sangat penting untuk menjamin kesehatan masyarakat.
Sumber Referensi: