Menteri Perhubungan Tran Hong Minh baru-baru ini menandatangani usulan kepada Majelis Nasional tentang draft Rancangan Keputusan yang mencakup mekanisme dan kebijakan khusus untuk mendorong pengembangan sistem rel kereta api kota di dua kota terbesar di Vietnam: Hanoi dan Ho Chi Minh. Ini adalah langkah penting untuk melengkapi ratusan kilometer rel kereta api kota dalam dekade berikutnya, mengatasi kemacetan lalu lintas, dan meningkatkan kualitas hidup.
Pendahuluan
Pengembangan sistem rel kereta api kota di kedua kota ini telah dimulai sejak tahun 2007, tetapi pelaksanaannya menghadapi banyak kesulitan karena kurangnya mekanisme dan kebijakan yang fleksibel. Untuk mengatasi kendala ini, Pemerintah telah mengusulkan enam kelompok mekanisme khusus, yang membantu menggalang dana, mempermudah prosedur investasi, dan mendorong pembangunan kota sesuai dengan model TOD (Transit-Oriented Development). Mekanisme khusus ini akan diperumus melalui keputusan Majelis Nasional, menciptakan kondisi yang lebih baik bagi pelaksanaan proyek-proyek metro di masa depan.
Isi Utama
1. Penggalangan Dana
Salah satu tantangan terbesar dalam membangun sistem rel kereta api kota adalah menggalang dana. Pemerintah telah mengusulkan beberapa langkah untuk meningkatkan kemampuan penggalangan dana, termasuk memungkinkan daerah setempat menggunakan 100% pendapatan dari penambahan nilai tanah di area TOD. Selain itu, Ho Chi Minh City juga diizinkan untuk menghutang melalui penerbitan obligasi daerah, pinjaman dari lembaga keuangan domestik, dan pembiayaan kembali dari pinjaman Pemerintah.
2. Prosedur dan Proses Investasi
Prosedur investasi untuk proyek-proyek rel kereta api kota saat ini rumit dan membutuhkan waktu lama. Untuk mengurangi hambatan ini, Pemerintah telah mengusulkan untuk mempermudah prosedur administrasi, memungkinkan proyek-proyek tersebut dapat dilaksanakan lebih cepat. Hal ini akan membantu mengurangi waktu dan biaya proyek, serta meningkatkan keberlanjutan proyek-proyek tersebut.
3. Pembangunan Kota Sesuai Model TOD
Model TOD (Transit-Oriented Development) berfokus pada pengembangan area-area di sekitar stasiun kereta api, menciptakan kondisi yang lebih mudah bagi pergerakan dan aktivitas warga. Pelaksanaan model TOD akan membantu mengurangi kemacetan lalu lintas, meningkatkan kualitas hidup, dan mendorong pembangunan ekonomi di area-area tersebut.
4. Pengembangan Industri Kereta Api, Transfer Teknologi, dan Pelatihan Sumber Daya Manusia
Pengembangan industri kereta api dan transfer teknologi akan membantu Vietnam menjadi pusat produksi dan ekspor produk-produk terkait industri kereta api. Selain itu, Pemerintah juga telah mengusulkan beberapa langkah untuk pelatihan sumber daya manusia berkualitas tinggi, yang memenuhi kebutuhan industri.
5. Kebijakan Bahan Bangunan
Pemerintah telah mengusulkan kebijakan yang mendorong penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan, yang membantu mengurangi dampak negatif proyek-proyek tersebut terhadap lingkungan. Kebijakan ini akan memastikan bahwa proyek-proyek rel kereta api kota tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga melindungi lingkungan.
6. Aturan yang Berlaku Khusus untuk Ho Chi Minh City
Karena Undang-Undang Ibu Kota yang dikeluarkan pada tahun 2024 telah mengatasi beberapa hambatan mekanisme untuk Hanoi, Pemerintah telah mengusulkan kelompok mekanisme khusus tambahan untuk Ho Chi Minh City. Mekanisme-mekanisme ini akan membantu Ho Chi Minh City memiliki lebih banyak otonomi dalam pengelolaan dan pelaksanaan proyek-proyek rel kereta api kota.
Kesimpulan
Pembangunan sistem rel kereta api kota di Hanoi dan Ho Chi Minh adalah langkah penting dalam mengatasi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan enam kelompok mekanisme khusus yang diusulkan, Pemerintah berharap menciptakan kondisi yang lebih baik bagi pelaksanaan proyek-proyek metro di masa depan, membantu dua kota terbesar di Vietnam menjadi lebih modern dan maju. Warga kedua kota ini dapat mengharapkan masa depan dengan sistem transportasi publik yang modern, efisien, dan ramah lingkungan.
Referensi:
