Messi “Menjauh” dari Paredes Selama Tiga Bulan Gara-gara Komentar soal Barcelona

Đèn đỏ "nhảy múa", nhiều tài xế không dám di chuyển

Messi pernah mengalami ketegangan hubungan dengan rekan setimnya, Leandro Paredes, selama tiga bulan penuh, membuat Paredes merasa terganggu. Penyebabnya diduga karena komentar Paredes tentang klub Barcelona. Artikel ini akan mengungkap detail peristiwa tersebut.

Ketegangan Hubungan Messi dan Paredes

Pada tahun 2021, Barcelona yang diperkuat Messi kalah dari PSG dengan skor 1-4 pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Mbappé menjadi bintang PSG dalam pertandingan tersebut. Akhirnya, PSG menang setelah imbang 1-1 di Camp Nou.

Pada saat itu, Paredes memberikan beberapa komentar tentang Barcelona kepada rekan setimnya. Messi secara tidak sengaja mendengar komentar tersebut dan memutuskan untuk “menjauh” dari Paredes saat keduanya bergabung dengan timnas.

Kemarahan Messi dan Keheningan

Paredes berbagi dalam wawancara dengan Infobae bahwa dia dan Messi tidak berbicara selama tiga bulan. Periode ini sangat mengganggu Paredes. Dia mencoba memperbaiki hubungan dengan mengirim pesan ke Messi, menegaskan bahwa dia tidak bermaksud menghina. Namun, Messi tetap diam.

Paredes menceritakan, “Kami tidak berbicara selama tiga bulan. Itu adalah masa yang sangat mengganggu bagi saya. Saya mengirim pesan ke Messi keesokan harinya. 15 hari kemudian, saya mengirim pesan lagi. Saya mengirim pesan ke Messi dengan isi: “Saya tidak bermaksud menghina Anda”. Namun, Messi tetap diam.”

Perdamaian yang Tak Terduga

Setelah tiga bulan diam, Messi mengejutkan Paredes. Messi tiba-tiba masuk ke kamar Paredes di pagi hari, saat Paredes sedang menyikat gigi, menyiramnya dengan air, dan bertanya, “Kenapa kamu bangun pagi sekali?”

Paredes menambahkan bahwa sebelumnya dia pernah menyatakan “Messi ingin membunuhku” dan ingin segera pulang setelah kejadian ini. Namun, hubungan mereka perlahan membaik.

Kesimpulan

Hubungan antara Messi dan Paredes setelah masalah ini telah pulih. Peristiwa ini menunjukkan kesulitan dalam menjaga hubungan baik antar pemain dalam satu tim, bahkan ketika mereka adalah pemain bintang.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *