Nenek 84 Tahun Memanggil Anak-Cucu Melalui Kamera: Cinta yang Mengatasi Jarak

Chuyện cụ bà kêu cứu con cháu qua camera: "Không ai ở nhà, chóng mặt lắm"

Ketika Nenek Memanggil Melalui Kamera

Pada waktu senggang, Như Quỳnh, seorang anak daerah yang saat ini tinggal dan bekerja di Taiwan, sering membuka kamera untuk memantau keadaan neneknya yang berusia 84 tahun di Quang Ninh. Sejak lama, keluarganya telah menginstal banyak kamera dua arah di rumah agar nenek bisa berbicara dengan anak-cucunya meskipun terpisah ribuan kilometer.

Kejadian Menyentuh Melalui Layar Kamera

Pada pagi hari tanggal 24 Januari, saat sedang memantau melalui kamera, Quỳnh terkejut melihat neneknya dengan rambut putih tua berdiri di depan lensa dalam kondisi lelah. Neneknya menangis sambil berkata: “Tidak ada orang di rumah, nenek pusing sekali. Nenek tidak bisa pegang telepon, nenek akan tidur dulu.”

Nenek memanggil anak-cucu melalui kameraNenek memanggil anak-cucu melalui kamera
Nenek 84 tahun menggugup memanggil anak-cucu melalui kamera (Foto: Dikirim oleh narasumber).

Pada saat itu, semua anggota keluarga sedang bekerja atau sekolah, hanya nenek yang berada di rumah sendirian. Setelah mengidentifikasi situasi serius, Quỳnh segera menghubungi ayahnya yang bekerja di perusahaan untuk meminta seorang dokter dari klinik terdekat datang merawat nenek. Setelah disuntik vitamin dan diminum air infus, kesehatan nenek semakin stabil pada hari berikutnya.

“Nenek mengalami penurunan tekanan darah, insomnia, ditambah lagi cuaca dingin ekstrem membuat tubuhnya mudah lelah. Beruntung, nenek sudah lebih baik, bisa berjalan normal dan makan bubur,” Quỳnh berbagi.

Hari-hari Natal yang Penuh Reuni

Dua hari setelah insiden tersebut, tiga cucu perempuan Quỳnh yang menikah dan tinggal jauh kembali ke Quang Ninh untuk merayakan Tahun Baru bersama nenek. Sebelumnya, Quỳnh telah sempat kembali ke Vietnam untuk merayakan Tahun Baru Masehi dengan keluarga, lalu kembali ke Taiwan untuk melanjutkan pekerjaannya. Pada kesempatan kali ini, dia memutuskan untuk diam-diam merekam momen pertemuan kembali dengan neneknya. Namun, neneknya segera menyadari bahwa cucu perempuannya yang jarang pulang sudah kembali.

“Selain saat bekerja, saya selalu menghabiskan waktu memantau kamera untuk mengetahui keadaan nenek dan keluarga di Vietnam,” Quỳnh curahkan hatinya.

Perjalanan Menginspirasi yang Membawa Energi Positif

Nenek Quỳnh dikenal luas di media sosial selama empat tahun terakhir karena video jutaan views yang menunjukkan kehidupan sehari-hari. Quỳnh mulai merekam momen-momen neneknya pada tahun 2021 dan tidak menyangka bahwa kontennya diterima dengan antusias oleh komunitas online.

Video-video tentang nenek selalu memiliki nuansa alami, mencerminkan kehidupan sehari-hari seorang nenek baik hati dengan rambut putih. Sikap sederhana, humor, dan kadang-kadang perkasa dari neneknya telah menarik banyak penonton. Banyak orang mengungkapkan bahwa mereka merasakan energi positif dari nenek dan menemukan gambaran familiar dari kakek-nenek mereka dalam film-film tersebut.

“Saya sering memposting video-videonya yang menyenangkan, hanya ingin menyebar energi positif kepada semua orang. Ketika mendapatkan perhatian dari komunitas, saya juga lebih sering memposting konten,” Quỳnh berbagi.

Saat ini, Quỳnh memiliki lebih dari 200 video tentang neneknya, beberapa di antaranya mencapai jutaan tayangan dan interaksi besar.

Kehidupan dan Cinta Nenek

Quỳnh menceritakan bahwa orang tuanya bercerai dini, ketiga bersaudara tumbuh dibawah perhatian nenek, sementara adik perempuannya mengikuti ibunya. Setelah itu, ayahnya pindah ke Selatan untuk memulai usaha baru, menikah lagi, dan memiliki seorang anak laki-laki. Di Quang Ninh, neneknya menjual bubur di pintu gerbang pasar, sendirian mengasuh ketiga bersaudara menjadi dewasa.

Setelah Quỳnh lulus SMA, neneknya berhenti menjual bubur di pasar ketika sudah berusia lebih dari 70 tahun. Karena kesehatan menurun, tidak bisa bangun pagi untuk mempersiapkan dagangan, nenek memutuskan untuk “pensiun” dan tinggal di rumah bersama cucu-cucunya.

Dia mengungkapkan bahwa rahasia hidup sehat neneknya adalah “sindiran-sindiran” yang membuat keluarganya tertawa. Setiap hari, neneknya masih naik sepeda ke pasar untuk berbincang dengan teman-temannya.

“Kami tumbuh dengan bantuan bubur nenek. Nenek sangat mencintai anak-cucunya, meskipun tampak marah dalam video, nenek sangat baik dan ceria,” Quỳnh mengatakan.


Artikel ini tidak hanya mencerminkan kisah penuh emosi tentang cinta antara nenek dan cucu tetapi juga mengingatkan kita tentang nilai-nilai persatuan keluarga di era teknologi yang maju. Luangkan waktu untuk peduli pada orang-orang tercinta, meskipun jarak geografis bisa sangat jauh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *