Obat Tradisional: Memahami dan Menggunakannya dengan Aman

alt

Obat tradisional turun-temurun telah lama menjadi bagian integral dari sistem pengobatan tradisional Indonesia. Namun, penggunaan obat tradisional yang tidak tepat dapat menimbulkan konsekuensi serius dan berdampak langsung pada kesehatan pengguna. Bagaimana cara memahami dan menggunakan obat ini dengan aman?

Dampak Negatif Penggunaan Obat Tradisional yang Berlebihan

Pak Tuấn, berusia 80 tahun, harus dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis setelah mengonsumsi obat tradisional untuk mengatasi nyeri sendi dan insomnia yang berkepanjangan. Obat yang dikonsumsinya diiklankan sebagai obat untuk mengatasi pegal-pegal, nyeri punggung, kesemutan, rematik, nyeri saraf terjepit, nyeri ginjal, dapat meningkatkan nafsu makan dan tidur. Namun, beberapa hari setelah meminumnya, Pak Tuấn mulai mengalami gejala seperti gemetar tangan dan kaki, muntah, pusing, lelah, berkeringat dingin, sedikit buang air kecil, dan tekanan darah rendah.

Saat dirawat di rumah sakit, detak jantung Pak Tuấn sangat lambat (20 kali per menit), tekanan darahnya sulit diukur, dan berisiko mengalami henti jantung, gagal hati, dan gagal ginjal. Dokter harus memasang alat pacu jantung sementara dan melakukan cuci darah darurat. Hasil pemeriksaan obat yang dikonsumsi Pak Tuấn menunjukkan adanya kandungan paracetamol dalam jumlah tinggi – penyebab utama kerusakan hati dan ginjal yang dialaminya.

Risiko dari Obat-obatan Tanpa Sumber yang Jelas

Ibu Phương, berusia 65 tahun di Hanoi, juga merupakan kasus lain yang serupa. Ibu Phương memiliki riwayat hipertensi, diabetes, gagal jantung, gagal ginjal kronis, dan asam urat. Selama dua tahun terakhir, Ibu Phương membeli dan mengonsumsi obat “Bách bệnh” untuk mengobati nyeri sendi. Saat dirawat di rumah sakit karena tidak dapat mengonsumsi obat “Bách bệnh”, Ibu Phương mengalami gejala putus obat. Setelah diperiksa, dokter menemukan bahwa obat tersebut mengandung sejumlah besar kortikoid.

Kasus seperti Pak Tuấn dan Ibu Phương bukanlah hal yang langka. Banyak pasien yang mengonsumsi obat tradisional yang tidak teruji, yang mengakibatkan komplikasi serius pada jantung, hati, dan ginjal. Yang lebih mengkhawatirkan adalah obat-obatan ini sering diiklankan secara besar-besaran di internet, terutama selama pandemi Covid-19, ketika konsultasi langsung dengan dokter menjadi lebih sulit.

Rekomendasi dari Ahli Kesehatan

Menurut para dokter di Rumah Sakit Militer Pusat 108, obat tradisional merupakan pengobatan yang aman dan efektif jika digunakan dengan dosis yang tepat, sesuai kondisi fisik masing-masing individu, dan telah diuji oleh instansi berwenang. Namun, saat ini pasar dipenuhi dengan berbagai obat yang diiklankan sebagai “tradisional”, “turun-temurun”, “obat segala penyakit” tanpa pemeriksaan langsung oleh dokter.

Terutama, obat-obatan ini sering dicampur dengan bahan obat modern, bahkan zat yang dilarang digunakan, yang dapat menyebabkan keracunan jangka panjang bagi penggunanya. Penting untuk diingat bahwa obat tradisional tidak selalu aman. Penggunaan obat dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan ketergantungan obat, kecanduan obat, dan kerusakan pada sistem endokrin serta organ tubuh lainnya secara diam-diam.

Saran untuk Pasien

Para dokter menyarankan pasien untuk mengunjungi fasilitas kesehatan yang terpercaya untuk mendapatkan pemeriksaan dan resep dari dokter untuk mengonsumsi obat yang memiliki sumber yang jelas dan kualitas yang teruji. Jangan membeli dan mengonsumsi obat tradisional tanpa sumber yang jelas, terutama produk yang diiklankan secara berlebihan di media sosial atau melalui platform penjualan online.

Pemilihan dan penggunaan obat tradisional harus dilakukan secara ilmiah dengan saran dari ahli kesehatan. Hanya dengan demikian, pasien dapat menikmati manfaat obat tradisional tanpa menghadapi risiko yang tidak perlu.

Disusun oleh: Ths. BSNT. Lưu Quang Minh, CN. Ngô Hoài Thu – Departemen ICU – Institut Jantung – Rumah Sakit Militer Pusat 108

Mai Chi – Humas Rumah Sakit Militer Pusat 108

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Obat Tradisional: Memahami dan Menggunakannya dengan Aman

Sáu "đế chế" thời trang lừng lẫy nhất thế giới, có Kim Soo Huyn là đại sứ

Obat tradisional telah lama menjadi bagian integral dari sistem pengobatan tradisional di Indonesia. Namun, penggunaan obat tradisional yang tidak tepat dapat mengakibatkan konsekuensi serius, berdampak langsung pada kesehatan pengguna. Bagaimana cara memahami dan menggunakan obat tradisional dengan aman?

Konsekuensi Penggunaan Obat Tradisional yang Berlebihan

Bapak Tuấn, 80 tahun, dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis setelah menggunakan obat tradisional untuk mengobati nyeri sendi dan gangguan tidur yang berkepanjangan. Obat yang ia gunakan diiklankan untuk mengobati nyeri otot, sakit punggung, mati rasa, radang sendi, nyeri saraf terjepit, nyeri ginjal, dapat meningkatkan nafsu makan dan kualitas tidur. Namun, beberapa hari setelah meminumnya, Bapak Tuấn mulai mengalami gejala seperti gemetar tangan dan kaki, muntah, pusing, kelelahan, berkeringat dingin, sedikit buang air kecil, dan tekanan darah menurun.

Paket obat tradisional dan hasil pemeriksaan toksisitas pasien Tuấn.

Saat dirawat di rumah sakit, detak jantung Bapak Tuấn sangat lambat (20 kali per menit), tekanan darah sulit diukur, dan berisiko mengalami henti jantung, kerusakan hati, dan kerusakan ginjal. Dokter harus memasang alat pacu jantung sementara dan melakukan cuci darah darurat. Hasil pemeriksaan paket obat yang dikonsumsi Bapak Tuấn menunjukkan adanya kandungan paracetamol dalam jumlah tinggi, yang menjadi penyebab utama kerusakan hati dan ginjal.

Risiko Obat Tradisional Asal Tidak Terjamin

Ibu Phương, 65 tahun di Jakarta, juga merupakan contoh lain. Ibu Phương memiliki riwayat hipertensi, diabetes, gagal jantung, gagal ginjal kronis, dan gout. Selama dua tahun terakhir, ibu Phương secara sepihak membeli dan mengonsumsi obat “Batu Seribu Penyakit” untuk mengobati nyeri tulang. Saat dirawat di rumah sakit karena tidak boleh mengonsumsi obat “Batu Seribu Penyakit”, ibu Phương mengalami gejala putus obat. Setelah diperiksa, dokter menemukan bahwa paket obat tersebut mengandung banyak bahan kortikosteroid dalam jumlah tinggi.

Obat tradisional yang diiklankan terbuat dari tanaman “Batu Seribu Penyakit”, tetapi kenyataannya mengandung banyak bahan obat modern.

Kasus seperti Bapak Tuấn dan Ibu Phương bukanlah kasus yang langka. Banyak pasien yang menggunakan obat tradisional yang beredar bebas, tidak teruji, yang menyebabkan komplikasi serius pada jantung, hati, dan ginjal. Yang mengkhawatirkan, obat-obatan ini sering diiklankan secara luas di internet, terutama selama pandemi Covid-19, ketika akses ke perawatan langsung menjadi sulit.

Saran dari Ahli Kesehatan

Menurut dokter di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, obat tradisional adalah obat yang aman dan efektif jika digunakan dengan dosis yang tepat, sesuai dengan kondisi masing-masing individu, dan telah teruji oleh pihak berwenang. Namun, saat ini pasar dipenuhi dengan berbagai obat yang diiklankan sebagai “obat turun-temurun”, “generasi ke generasi”, dan “obat seratus penyakit”, tanpa memerlukan pemeriksaan langsung oleh dokter.

Mudahnya menemukan informasi tentang berbagai jenis obat tradisional, herbal, dan obat seribu penyakit yang beredar bebas di internet.

Terutama, obat-obatan ini sering kali dicampur dengan bahan-bahan obat modern, bahkan bahan-bahan yang dilarang, yang berisiko menyebabkan keracunan bagi penggunanya dalam jangka panjang. Penting untuk diingat bahwa obat tradisional tidak selalu aman. Penggunaan obat dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan ketergantungan, kecanduan, dan kerusakan pada sistem endokrin serta organ tubuh lainnya secara diam-diam.

Saran untuk Pasien

Dokter menyarankan agar pasien mengunjungi fasilitas kesehatan yang terpercaya untuk diperiksa oleh dokter dan mendapatkan resep untuk obat-obatan dengan sumber yang jelas dan kualitas yang terjamin. Jangan membeli dan menggunakan obat tradisional tanpa izin, terutama produk yang diiklankan secara luas di media sosial atau melalui platform online.

Pemilihan dan penggunaan obat tradisional harus dilakukan secara ilmiah, dengan konsultasi dari ahli kesehatan. Dengan begitu, pasien dapat memanfaatkan manfaat obat tradisional tanpa menghadapi risiko yang tidak perlu.

Dilakukan oleh: dr. S.H.M. Rusdi, Sp.PD – KSM Penyakit Dalam – Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto

Siti Nurhayati – Humas RSPAD Gatot Soebroto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *