Obat Tradisional Suku Dao di Ba Vì: Warisan Kedokteran yang Berharga

Phạm Thoại bị hạn chế tối đa xuất hiện ở show thực tế, dừng việc ghi hình

Obat tradisional suku Dao di desa Ba Vì bukan hanya metode pengobatan tradisional, tetapi juga bukti kreativitas dan keberlanjutan perkembangan masyarakat di sana. Sementara banyak tempat bergantung pada bahan baku impor, suku Dao secara aktif mengeksploitasi bahan obat dari hutan belantara atau menanam sendiri untuk memastikan pasokan yang stabil.

Sejarah dan Asal Usul Obat Tradisional Suku Dao

Menurut cerita para tetua, sekitar tujuh atau delapan ratus tahun yang lalu, suku Dao bermigrasi dan menetap di lereng barat pegunungan Ba Vì. Dengan ekosistem yang kaya, wilayah ini memiliki ratusan jenis bahan obat yang berharga untuk mengobati penyakit. Melalui penelitian dan transmisi selama ratusan tahun, masyarakat suku Dao menciptakan resep obat tradisional turun-temurun yang dapat mengobati berbagai macam penyakit.

Pak Dương Trung Thân, yang memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman dalam praktik pengobatan tradisional, berbagi bahwa resep obat ini tidak hanya dapat mengobati penyakit umum, tetapi juga efektif untuk penyakit yang sulit ditangani oleh pengobatan modern.

Proses Pembuatan Obat Tradisional

Obat tradisional suku Dao mengikuti proses pembuatan tradisional yang ketat. Masyarakat pergi ke hutan untuk memetik obat, kemudian mencacah dan mengeringkannya. Bahan-bahan obat dicampur menjadi resep obat lengkap yang digunakan untuk merebus dan diminum setiap hari atau untuk berendam. Beberapa jenis obat juga diproses menjadi ekstrak pekat untuk diminum atau dioleskan pada kulit.

Yang menarik adalah suku Dao tidak memeriksa denyut nadi untuk memberikan resep seperti banyak praktisi pengobatan Tiongkok lainnya. Pasien perlu memeriksakan diri ke dokter Barat untuk mengetahui kondisi penyakitnya secara pasti, kemudian baru mencari pengobatan tradisional suku Dao untuk pengobatan sesuai metode rahasia.

Pengembangan Profesi Obat Tradisional

Profesi obat tradisional tidak hanya memberikan nilai kedokteran, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat. Saat ini, banyak keluarga di desa Ba Vì telah beralih dari menanam jagung dan ubi jalar ke menanam tanaman obat. Dengan lahan seluas 7-8 hektar, masyarakat dapat secara mandiri mendapatkan bahan baku untuk memproduksi obat, sekaligus melestarikan plasma nutfah tanaman obat seperti ginseng hitam, akar Jepang, pohon kayu manis, akar ungu, dan lain-lain.

Pengembangan profesi obat tradisional membantu masyarakat tidak bergantung pada impor, mengendalikan kualitas bahan obat, dan yang terpenting memastikan keamanan dan kebersihan produk pangan. Ini adalah faktor penting untuk memperkuat dan mengembangkan reputasi obat tradisional Ba Vì.

Pewarisan dan Pengembangan Warisan

Banyak anak muda di desa Ba Vì memilih tinggal di rumah untuk membantu orang tua dan kakek nenek dalam pembuatan obat. Ini adalah sinyal positif, menunjukkan bahwa pengetahuan tradisional tidak hanya dilestarikan, tetapi juga menjadi motivasi bagi masyarakat suku minoritas untuk tetap setia pada profesi nenek moyang mereka. Khususnya generasi muda seperti Bapak Triệu Tiến Duy (lahir tahun 1992) bertekad mempelajari ilmu pengobatan tradisional dari ibunya, berkontribusi pada perkembangan pengobatan tradisional yang lebih pesat.

Ibu Lăng Thị Tuất, Ketua Wanita Desa Ba Vì, yang juga merupakan praktisi pengobatan tradisional suku Dao, sangat menghargai kontribusi masyarakat terhadap pengembangan profesi obat tradisional. Selain Taman Nasional Ba Vì yang hijau dan luas, desa suku Dao memiliki banyak rumah yang megah dan modern, beraroma manis dari bahan-bahan obat.

Kesimpulan

Obat tradisional suku Dao di Ba Vì tidak hanya merupakan warisan budaya yang berharga, tetapi juga sumber daya berkelanjutan yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk melestarikan dan mengembangkan nilai ini, diperlukan dukungan dari pemerintah daerah dan organisasi terkait untuk melatih generasi penerus, memperluas pasar, dan meningkatkan kualitas produk. Mari kita bergandengan tangan untuk menjaga dan mengembangkan keunggulan pengobatan tradisional bangsa!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *