Pasien Kanker Terharu Diterima Hati-hati Hadiah Lebaran dari Program “Musim Salju Kasih Sayang”

Nữ bệnh nhân ung thư bật khóc khi nhận quà Tết sớm

Beberapa hari menjelang akhir tahun, di Rumah Sakit Kanker Nghe An, suasana Lebaran telah merayap ke setiap sudut ruangan rawat inap. Para pasien yang sedang menjalani pengobatan kanker semua berharap dapat pulang untuk berkumpul dengan keluarga dan menyambut tahun baru yang damai.

Ibu Nguyen Thi Hien (lahir 1984, tinggal di Kabupaten Nghi Loc, Nghe An) adalah salah satu pasien yang sedang berjuang melawan kanker payudara. Sejak tahun 2020, Ibu Hien memulai perjalanan pengobatannya di Rumah Sakit Kanker Nghe An. Baru-baru ini, Ibu diberi kabar buruk bahwa sel kanker telah menyebar ke tulangnya, membuat keadaan psikologisnya semakin suram.

Tim Rumah Sakit Kanker Nghe An memberikan hadiah Lebaran awal kepada para pasien kanker (Foto: P. Diệp).

Meskipun sudah bersiap mental, Ibu tetap merasa patah hati ketika memikirkan anak kecilnya yang baru berusia lebih dari satu tahun. Lebaran tahun ini bagi Ibu semakin berarti karena merupakan waktu berharga untuk bersama anaknya.

Rasa sedih Ibu Hien mulai mereda ketika dia diundang untuk menghadiri acara “Musim Salju Kasih Sayang” yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Kanker Nghe An. Acara ini dilakukan setiap tahun untuk memberikan dorongan dan dukungan moral kepada pasien yang sedang dirawat di rumah sakit.

Bapak Nguyen Van Huong, Kepala Divisi Sosial dan Komunikasi Rumah Sakit Kanker Nghe An, mengatakan bahwa acara tahun ini dilaksanakan berkat kontribusi dari tim medis dan dermawan, dengan total biaya mencapai 800 juta dong.

Wakil dari dermawan memberikan hadiah Lebaran kepada anak-anak yang sedang dirawat di Rumah Sakit Kanker Nghe An (Foto: P. Diệp).

Uang tersebut dibagikan kepada 500 pasien yang sedang menjalani pengobatan di rumah sakit, masing-masing mendapatkan 1 juta dong tunai dan barang. Dengan menerima hadiah Lebaran awal, Ibu Hien tidak bisa menahan perasaan terharu.

“Bagi pasien kanker seperti kami, bahkan satu đồng juga berharga. Hadiah ini bukan hanya materi, tetapi juga perhatian dan dorongan dari para dokter serta dermawan, yang membantu saya untuk terus berjuang dalam perawatan,” kata Ibu Hien.

Kurang lebih 500 pasien kanker diberikan dorongan dari program “Musim Salju Kasih Sayang” (Foto: P. Diệp).

Ibu Hien juga mengatakan bahwa dia akan menggunakan uang yang diterimanya untuk membeli burung kenari dan memasak 100 porsi bubur untuk pasien di ruangan yang sama. “Banyak orang masih harus melanjutkan perawatan dan belum bisa pulang untuk merayakan Lebaran. Saya ingin membagikan kasih sayang ini kepada mereka, agar kita dapat saling berjuang melawan penyakit berbahaya ini. Semoga tahun baru, kesehatan kami akan membaik, sehingga kami bisa memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga,” kata Ibu Hien.

Program “Musim Salju Kasih Sayang” tidak hanya memberikan hadiah material, tetapi juga memberikan dorongan dan keyakinan kepada pasien kanker dalam perjalanan mereka melawan penyakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *