Hanoi, ibu kota politik, ekonomi, budaya, dan pendidikan nasional dengan luas lebih dari 3.500 km² dan populasi lebih dari 8,5 juta orang, sedang menghadapi banyak tantangan dalam bidang lalu lintas. Kota ini tidak hanya menjadi tempat berdirinya kantor-kantor pusat negara, tetapi juga merupakan titik penting transportasi dengan sistem infrastruktur yang beragam. Namun, kesadaran partisipasi lalu lintas masyarakat masih terbatas, yang menyebabkan pelanggaran sering terjadi.
Kondisi Pelanggaran Lalu Lintas di Hanoi
Berdasarkan draf baru yang diterbitkan, kondisi pelanggaran lalu lintas di Hanoi masih terjadi secara rutin, termasuk tindakan seperti tidak mematuhi garis pembatas jalan, tanda lalu lintas, tidak mengenakan helm, melawan arus atau keluar dari jalur. Tindakan ini tidak hanya mengganggu ketertiban lalu lintas tetapi juga merupakan penyebab utama kecelakaan dan kemacetan.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Pemerintah Kota Hanoi telah menyarankan peningkatan penalti untuk 107 jenis pelanggaran lalu lintas, berdasarkan kriteria dampak buruk pada ketertiban umum, struktur infrastruktur, dan sifat umum pelanggaran.
Usulan Peningkatan Penalti: Langkah Baru untuk Transportasi Kota
Pada tanggal 26 Desember 2024, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 168/2024 tentang Sanksi Administratif atas Pelanggaran di Bidang Lalu Lintas Jalan Raya. Namun, praktik menunjukkan bahwa penalti saat ini belum cukup kuat untuk mencegah pelanggar. Oleh karena itu, Hanoi diprediksi akan menerapkan penalti lebih tinggi sebesar 1,5 hingga 2 kali lipat dari aturan umum.
Secara spesifik, Undang-Undang Ibu Kota 2024, yang mulai berlaku pada 1 Januari, memberikan wewenang kepada DPRD Kota Hanoi untuk menetapkan penalti lebih tinggi hingga dua kali lipat dari penalti yang ditetapkan oleh Pemerintah. Untuk pelanggaran dengan penalti rendah, draf menyarankan peningkatan dua kali lipat; sementara pelanggaran yang lebih serius akan dinaikkan 1,5 kali.
Tujuan Jangka Panjang: Membangun Budaya Lalu Lintas
Pemerintah Kota Hanoi menekankan bahwa peningkatan penalti tidak hanya bertujuan untuk mencegah tetapi juga untuk membangun budaya lalu lintas yang berkelanjutan. Melalui langkah ini, kesadaran individu dalam mematuhi hukum akan meningkat secara bertahap, berkontribusi pada pengurangan kecelakaan dan kemacetan lalu lintas.
Draf resolusi setelah mengambil umpan balik luas akan diajukan ke DPRD Kota dan diharapkan berlaku sejak bulan Juli tahun ini. Ini dianggap sebagai langkah penting untuk memperbaiki situasi lalu lintas di ibu kota.
Kesimpulan
Peningkatan penalti lalu lintas di Hanoi adalah solusi kuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan memastikan keselamatan lalu lintas. Untuk mencapai efek jangka panjang, setiap individu perlu sadar dan taat pada hukum serta bersama-sama membangun lingkungan lalu lintas yang tertib dan aman. Bagikan artikel ini untuk menyebarkan pesan yang bermakna ini kepada komunitas!
Sumber: dantri.com.vn