Pemerintah Kota Jakarta sedang mengumpulkan masukan dari masyarakat untuk menyelesaikan draft Peraturan Daerah tentang peningkatan denda terhadap pelanggaran lalu lintas jalan darat. Menurut draft tersebut, 107 jenis pelanggaran dapat dikenakan denda lebih tinggi sebesar 1,5 hingga 2 kali lipat dibandingkan dengan ketentuan saat ini, dengan beberapa pelanggaran mencapai Rp120 juta.
Alasan Di Balik Usulan Peningkatan Penalti
Menurut Undang-Undang Ibu Kota 2024, DPRD Kota diberikan wewenang untuk menetapkan denda lebih tinggi tetapi tidak melebihi 2 kali lipat dari ketentuan umum pemerintah pusat. Drs. Lê Trung Hiếu, Wakil Direktur Departemen Perencanaan dan Investasi Jakarta, berpendapat bahwa peningkatan denda adalah langkah yang diperlukan untuk membangun kesadaran akan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas.
Petugas lalu lintas memeriksa pelanggar
Petugas lalu lintas di Jakarta memeriksa dan menindak pelanggar (Foto: Mạnh Quân).
Bapak Hiếu menekankan bahwa tujuan utama dari peningkatan denda bukanlah untuk menciptakan pendapatan negara, melainkan untuk menjaga ketertiban lalu lintas. “Denda yang lebih berat akan membantu menghilangkan mentalitas ‘kebal hukum’, meningkatkan kesadaran, dan budaya lalu lintas,” kata Bapak Hiếu.
Fakta menunjukkan bahwa ketika denda dinaikkan, misalnya, denda beberapa juta rupiah untuk melanggar lampu merah atau berkendara dalam arah yang salah, banyak orang mulai mengubah kebiasaan mereka. Ini membuktikan efektivitas metode intimidasi dalam meningkatkan kesadaran komunitas.
Pendapat Ahli tentang Implementasi Denda Lebih Tinggi
Bapak Nguyễn Văn Thanh, mantan Ketua Asosiasi Transportasi Otobus Vietnam, menyatakan dukungan atas usulan ini. Namun, beliau juga menyarankan agar dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum diterapkan. “Jangan memberikan denda secara sembarangan, tetapi fokus pada pelanggaran yang berbahaya seperti mengangkut melebihi kapasitas, melampaui kecepatan maksimum, atau berkendara dalam kondisi mabuk,” Bapak Thanh merekomendasikan.
Beliau juga menyarankan bahwa pelanggaran yang sangat serius harus ditangani dengan cara pidana, bukan hanya denda administratif. Hal ini akan meningkatkan efek rasa takut dan melindungi keselamatan komunitas.
Solusi untuk Mendukung Implementasi yang Efektif
Untuk menghindari dampak negatif selama proses pemberian denda, Bapak Hiếu menekankan pentingnya pengawasan menggunakan teknologi. Menggunakan kamera dan sistem penagihan dingin melalui gambar akan membantu mengurangi kesalahan dan memastikan transparansi.
Selain itu, tenaga pemerintah perlu fokus pada pencegahan pelanggaran daripada hanya menangani akibatnya. Titik-titik yang memicu pelanggaran, seperti tanda lalu lintas yang tertutup atau distribusi jalur yang tidak tepat, harus segera diperbaiki. Selain itu, penerapan denda harus dilakukan secara terbuka dan transparan, menghindari kebingungan atau keberatan.
Solusi lain yang disarankan adalah menggunakan uang hasil denda untuk mengembalikan investasi ke infrastruktur transportasi. Ini termasuk pemeliharaan jalan, perbaikan lampu lalu lintas, dan subsidi untuk transportasi publik—faktor-faktor yang membantu mengurangi kemacetan dan pelanggaran lalu lintas.
Kesimpulan
Usulan Jakarta untuk meningkatkan denda pelanggaran lalu lintas adalah langkah yang benar guna meningkatkan kesadaran masyarakat dan memastikan keselamatan lalu lintas. Namun, untuk mencapai hasil optimal, diperlukan pertimbangan yang cermat dalam memilih pelanggaran yang dikenakan denda, serta peningkatan pengawasan dan transparansi dalam implementasi. Mari kita bekerja sama untuk membangun lingkungan lalu lintas yang lebih bermoral dan aman!
Dikutip dari Dân trí