Pertemuan yang berlangsung pada tanggal 28 Maret di Institut Kepemimpinan Kota Ho Chi Minh, difokuskan pada diskusi tentang penataan dan penggabungan satuan administrasi, penghapusan tingkat kabupaten, sesuai dengan kesimpulan dari Politbiro dan Sekretariat Jenderal. Para ahli dan ilmuwan telah memberikan berbagai saran dan solusi untuk arahan ini di Kota Ho Chi Minh dan seluruh negeri dalam waktu mendatang.
Tren yang Wajib dalam Reformasi Administrasi
Prof. Dr. Huỳnh Văn Thới, mantan Direktur Institut Administrasi dan Manajemen Publik di Kota Ho Chi Minh, menegaskan bahwa penyederhanaan aparatur negara, penggabungan satuan administrasi adalah tren yang wajib saat ini. Perkembangan urbanisasi, perubahan demografi, dan kondisi ekonomi-sosial menuntut penyesuaian model manajemen yang lebih tepat. Banyak negara di dunia telah melakukan reformasi administrasi dengan cara dan jadwal yang berbeda, tetapi kesamaannya adalah menuju penyederhanaan, efisiensi, dan pelayanan yang lebih baik bagi warga.
Prof. Dr. Huỳnh Văn Thới, mantan Direktur Institut Administrasi dan Manajemen Publik di Kota Ho Chi Minh (Foto: Q.Huy).
Tripod untuk Reformasi yang Efektif
Prof. Dr. Vương Đức Hoàng Quân berpendapat, penataan dan penggabungan provinsi, penghapusan tingkat kabupaten dalam waktu mendatang perlu didasarkan pada “tripod”: Pusat – daerah – warga dan pengusaha.
Pusat: Perlu mengeluarkan kerangka hukum yang komprehensif dan stabil untuk penataan organisasi aparat pemerintah daerah. Sistem hukum harus jelas dan konsisten. Selain itu, mekanisme keuangan yang spesifik perlu dibangun untuk mendukung daerah dalam proses penggabungan, termasuk dukungan anggaran, insentif kebijakan, dan mekanisme berbagi sumber daya antar wilayah.
Daerah: Daerah perlu secara proaktif membangun rencana reformasi organisasi yang sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah. Pembangunan infrastruktur digital yang modern, peningkatan layanan publik, bersama dengan transparansi dan keterbukaan informasi terkait reformasi sangat penting.
Prof. Dr. Nguyễn Tất Viễn, mantan anggota Komisi Tetap Dewan Pimpinan Reformasi Yudisial Pusat, menyampaikan pidato pada pertemuan tersebut (Foto: Q.Huy).
Warga dan Pengusaha: Dalam revolusi reformasi aparatur, warga dan pengusaha perlu didorong untuk memberikan masukan. Mereka memainkan peran penting dalam kerja sama publik-swasta, terutama dalam pembangunan infrastruktur digital dan platform layanan publik online. Mendorong budaya inovasi dan kreativitas dalam masyarakat akan memberikan kesempatan kepada warga dan pengusaha untuk secara proaktif memberikan ide dan solusi, berkontribusi secara positif pada reformasi administrasi, dan memodernisasi tata kelola negara.
Pemantauan dan Evaluasi Efektivitas
Untuk memastikan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, instansi terkait perlu membangun sistem pemantauan independen dan menetapkan mekanisme pemeriksaan berkala terhadap daerah setelah penggabungan. Evaluasi efektivitas reformasi aparatur tidak hanya terbatas pada jumlah satuan administrasi, tetapi juga harus difokuskan pada kualitas layanan publik, tingkat kepuasan warga dan pengusaha, serta kemampuan adaptasi dan inovasi dari instansi tersebut.
Kesimpulan:
Penataan ulang satuan administrasi adalah proses yang kompleks yang membutuhkan kerja sama yang erat antara pusat, daerah, dan warga. Tripod ini, ketika dijalankan secara efektif, akan membantu memastikan keberhasilan reformasi administrasi, membawa manfaat bagi pembangunan berkelanjutan negara.
Referensi: